OCEAN

2. MATAHARI & OCEAN

Tinggggggg

Jam alarm tangan berbunyi menunjukkan pukul 07:00. 15 menit lagi semua siswa-siswi SMA Persatuan harus sudah masuk kelas. Dari kejauhan sudah terlihat kerumunan siswa dan siswi dari berbagai penjuru mata angin sedang berlarian bak di kejar anjing, karena terlihat pak satpam ingin segera menutup gerbang sekolah. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Aditya & temannya Mirza.

Ya, Aditya Rahman Hakim namanya, dengan segala perilaku aneh yang melekat pada dirinya, dengan rambut yang tak sesuai aturan sekolah, dan baju yang subhanallah, sangat jauh dari kata rapi, namun hal tersebut dapat di tutupi dengan kepintaran dan ketampanan wajahnya yang menawan.

Dan Yang berdampingan dengan Aditya, Muhammad Mirza Syafe'i namanya, segala perilakunya bak pinang di belah dua dengan Zulham, yang membedakannya hanya rambutnya lebih rapi dan sedikit tidak pintar.

"Woi buruan bego! udah mau di kunci gerbangnya!" ujar Mirza.

"Santuy ae, udah kakak kelas ini, kenapa lu takut?" Ledek Adit.

"Eh kadal bunting bukannya takut! emangnya lu mau di hukum lagi apa"? Jawab Mirza

"Ya nggak lah monyet sirkus! Lagian kan satpamnya juga udah cees-an ini sama gua!." Timbal Adit mempercepat laju motornya.

Saat sudah sampai di depan gerbang sekolah, ternyata gerbangnya sudah di kunci oleh satpam sekolah yang bernama pak Maman. Mereka yang melihatnya malah saling salah-salahan.

"Eh cucu fir'aun gara gara lo nih jadi telat kan kita" ucap Mirza sambil mengeplak kepala Adit pelan.

"Eh cucu wewe gombel, mana gua tau kita bisa telat, lagian dikirain gw yang jaga gerbangnya pak Jarwo" Jawab Adit membalas mengeplak kepala Mirza.

*******

Tidak lama kemudian turunlah seorang siswi berparas cantik, berkulit putih, bak model ini, bernama Adelia Putri Agatha, yang nampak terlihat asing bagi Adit dan Mirza.

Ya... Dialah Adelia Putri Agatha nama lengkapnya. Sang lawan main dari pemeran utama cerita unik ini.

Namun tak sampai beberapa langkah dia menari di atas jalanan sekolah. Ia terjatuh di karenakan tersandung rok yang dipakainya.

*******

"Aduh kok bisa jatoh sih gue, sial banget sih gua kayaknya hari ini, baru juga hari pertama masuk." Umpat Adel.

"Eh Dit ada cewek cantik jatoh noh, lu tolongin dah tuh lumayan." Ucap Mirza mendorong Aditya.

" Et dah luh Za" Ucapnya kesal.
" Hei sini gw bantu." Lanjut Aditya
mengulurkan tangannya.

"Udah gak usah, gua gak perlu bantuan lu, gua masih bisa sendiri!" Tegas Adel.

"Set deh neng cantik-cantik jutek gitu, anak baru ya?" Tanya Mirza

"Tau nih, ntar cantiknya luntur loh" Timpal Adit.

"Kalo gua anak baru emang kenapa? masalah buat lo?" Balas Adel berdiri dan membersihkan roknya.

Baru Adit dan Mirza ingin membalasnya, ternyata pak Maman sudah membuka gerbang dan menghampiri mereka bertiga.

"Kalian ngapain disini? udah telat berisik lagi, ganggu yang lain lagi upacara tau gak?" Tegas Pak Maman.

"Ini pak, burung beo ini masa dia jatoh, terus mau kita tolongin malah marah-marah!" Adu Mirza.

"Eh kutil badak enak ajah lu ngatain gua burung beo, emangnya gua kayak burung beo apa?" Bantah Adel.

"Dasar cewek gak tau di untung, gimana sih!" Timpal Adit.

Karena mereka bertiga malah nyerocos makin menjadi, hal tersebut membuat satpam tersebut malah makin jengkel kepada mereka bertiga.