Kau adalah cahaya dalam hidupku meski aku tak mampu merengutnya
Kau adalah embun yang pasrah terbang keatas untuk menjadi kabut,
Yang memaksaku melihatnya dan samar untuk melihat yang lainyaDan aku bagai gelas kaca..
Yang telah kau tuang lukaKini aku tak tahu dimana kau berada,
Apa mungkin kau telah berduaSemoga kau bahagia..aku tak henti-hentinya mendoakan keselamatanmu
Memendam rasa adalah luka yang tak kasat oleh mata
Jangan lah kau bicara..
Terpujilah sang maha kuasa atas pelajaran yang sulit dicerna dengan perasaan lukaSMP
Hari pertama masuk sekolah, dengan perasaan senang bercampur duka
Fatih pun melepas tawa bersama teman SD yang sama masuk SMP citra pelita. yang bernama Iqbal"Fath ganyangka ya kita udah SMP aja?" bicara Iqbal kepada Fatih
"Iya bal, ganyangaka ya waktu cepat berlalu"Fatih pun membalas perkataan tersebut
"Tenang fath kata kebanyakan orang sih, sekolah disini perempuanya cantik-cantik"celotehnya Iqbal
"Tapi tidak semuanya perempuan itu menarik"dan Fatih pun mengungkapkan yang ada di kepalanya
"Maksud lu Mirza?" Iqbal pun tau kalau dia masih memikirkan mirza
Fatih pun hanya terdiam, dengan mengalihkan perasaanya sambil menendang botol yang ada dijalan tersebut, yang sebentar lagi sampai ke sekolahnya
Berbeda dengan Mirza yang hari pertama masuk sekolahnya dengan perasaan begitu bahagia sekaligus bangga, karena bisa masuk sekolah yang dia inginkan yang ada di Bandung terealisasi
Dengan karakter yang agak pemalu.
Seperti biasa duduk dibangku paling belakang. Entah..mungkin panoramanya sangat indah untuk melihat seisi keseluruhan kelasFatih dan Iqbal pun masuk gerbang sekolah barunya, didalam sekolah tersebut sudah banyak murid murid ajaran baru yang sudah datang.
Jam pun menunjukan 07.15 kedua anak tersebut ikut mengambil barisan sambil melihat wajah wajah yang asing terlihat, yang sebentar lagi menjadi teman yang akan sering ditatap"Bal, sini dibelakang gua"saut Fatih agar Ikbal ada didekatnya
"Tenang bro, gua cuma mau lihat cewe yang ada disebelah kita"berkatanya Iqbal sambil menaikan alis nya
"Yaela lu"sambil menghela nafas Fatih
"Semoga aja guru disini gaada yang galak, ga kaya guru agama kita waktu masih SD"berkata Fatih sambil tertawa tipis
"Gapapalah, yang penting disini cewe nya cantik cantik, jadi gua nambah semangat sekolahnya" tutur nya iqbal
Waktu pun berlalu, dan jam sekolah pun menunjukan pukul12.00
Dan waktu yang disenangi pun tiba.
Dijalan pulang itu pun berliku, Perasaan rindu Fatih terhadap Mirza masih menggebuSesampainya di rumah, Fatih pun membuka buku. Sejak kehilangan objek dan apa yang ada didalamanya yang ia suka. Fatih suka menulis apa yang ia rasa ketimbang menggambar yang ia tidak bisa
Memang Fatih mempunyai cita cita menjadi seorang pelukis
Melihat lukisan seperti pemandangan gunung, laut, awan, sampai pelangi
Selalu menyenangkan hatinya.
Dia tahu bahwa gunung, laut, awan dan pelangi adalah lukisan tuhan.
Tetapi bagi dia lukisan tuhan yang terbaik nan takut untuk tidak melihatnya lagi, yaitu.. Ia (Mirza)"Mimpiku milikmu, tetapi mimpimu bukan miliku. Mengapa kau membangunkan mimpiku..dan berkata itu semua hanya mimpi" tulis Fatih dengan pena yang ada ditangan nya, yang meluap dan jatuh seperti air mata
Memang hidup akan terus berjalan, entah apa itu keadaanya
Next 👉
Hay, selamat membaca guys
Nantikan ya dichapter berikutnya
Apakah akan bertemu kembali? Atau ada pengganti?
