2. gugatan perasaan

30 0 1
                                    

Kau adalah cahaya dalam hidupku meski aku tak mampu merengutnya

Kau adalah embun yang pasrah terbang keatas untuk menjadi kabut,
Yang memaksaku melihatnya dan samar untuk melihat yang lainya

Dan aku bagai gelas kaca..
Yang telah kau tuang luka

Kini aku tak tahu dimana kau berada,
Apa mungkin kau telah berdua

Semoga kau bahagia..aku tak henti-hentinya mendoakan keselamatanmu

Memendam rasa adalah luka yang tak kasat oleh mata

Jangan lah kau bicara..
Terpujilah sang maha kuasa atas pelajaran yang sulit dicerna dengan perasaan luka

SMP
Hari pertama masuk sekolah, dengan perasaan senang bercampur duka
Fatih pun melepas tawa bersama teman SD yang sama masuk SMP citra pelita. yang bernama Iqbal

"Fath ganyangka ya kita udah SMP aja?" bicara Iqbal kepada Fatih

"Iya bal, ganyangaka ya waktu cepat berlalu"Fatih pun membalas perkataan tersebut

"Tenang fath kata kebanyakan orang sih, sekolah disini perempuanya cantik-cantik"celotehnya Iqbal

"Tapi tidak semuanya perempuan itu menarik"dan Fatih pun mengungkapkan yang ada di kepalanya

"Maksud lu Mirza?" Iqbal pun tau kalau dia masih memikirkan mirza

Fatih pun hanya terdiam, dengan mengalihkan perasaanya sambil menendang botol yang ada dijalan tersebut, yang sebentar lagi sampai ke sekolahnya

Berbeda dengan Mirza yang hari pertama masuk sekolahnya dengan perasaan begitu bahagia sekaligus bangga, karena bisa masuk sekolah yang dia inginkan yang ada di Bandung terealisasi

Dengan karakter yang agak pemalu.
Seperti biasa duduk dibangku paling belakang. Entah..mungkin panoramanya sangat indah untuk melihat seisi keseluruhan kelas

Fatih dan Iqbal pun masuk gerbang sekolah barunya, didalam sekolah tersebut sudah banyak murid murid ajaran baru yang sudah datang.
Jam pun menunjukan 07.15 kedua anak tersebut ikut mengambil barisan sambil melihat wajah wajah yang asing terlihat, yang sebentar lagi menjadi teman yang akan sering ditatap

"Bal, sini dibelakang gua"saut Fatih agar Ikbal ada didekatnya

"Tenang bro, gua cuma mau lihat cewe yang ada disebelah kita"berkatanya Iqbal sambil menaikan alis nya

"Yaela lu"sambil menghela nafas Fatih

"Semoga aja guru disini gaada yang galak, ga kaya guru agama kita waktu masih SD"berkata Fatih sambil tertawa tipis

"Gapapalah, yang penting disini cewe nya cantik cantik, jadi gua nambah semangat sekolahnya" tutur nya iqbal

Waktu pun berlalu, dan jam sekolah pun menunjukan pukul12.00
Dan waktu yang disenangi pun tiba.
Dijalan pulang itu pun berliku, Perasaan rindu Fatih terhadap Mirza masih menggebu

Sesampainya di rumah, Fatih pun membuka buku. Sejak kehilangan objek dan apa yang ada didalamanya yang ia suka. Fatih suka menulis apa yang ia rasa ketimbang menggambar yang ia tidak bisa

Memang Fatih mempunyai cita cita menjadi seorang pelukis
Melihat lukisan seperti pemandangan gunung, laut, awan, sampai pelangi
Selalu menyenangkan hatinya.
Dia tahu bahwa gunung, laut, awan dan pelangi adalah lukisan tuhan.
Tetapi bagi dia lukisan tuhan yang terbaik nan takut untuk tidak melihatnya lagi, yaitu.. Ia (Mirza)

"Mimpiku milikmu, tetapi mimpimu bukan miliku. Mengapa kau membangunkan mimpiku..dan berkata itu semua hanya mimpi" tulis Fatih dengan pena yang ada ditangan nya, yang meluap dan jatuh seperti air mata

Memang hidup akan terus berjalan, entah apa itu keadaanya

Next 👉

Hay, selamat membaca guys

Nantikan ya dichapter berikutnya

Apakah akan bertemu kembali? Atau ada pengganti?

abstrak. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang