Malam nampak gelap
Kulihat ke langit ada cahaya kecil namun besar pengaruhnyaAngin selalu membisikan, ada yang hilang dari kehidupan ku
Entah apa pengaruhnya dalam hidup ku..
Yang pasti aku kehilanganKu ingat tatapan itu..
Panas bercampur dingin
Selalu mengetuk pintu hatiku
Aku rasa ia ingin melihatku lebih jauh
Namun aku tak mau
Dan sekarang berubah menjadi..
Rindu..
Dimalam itu Mirza melihat hujan yang sedang turun. Dengan didampingi secangkir teh dan sepotong roti
"Mirza sedang apa kamu disana?" Disaat Mirza sedang menikmati lamunannya menikmati rintik – rintik hujan, ibunya hadir..... Memecah suasana lamunan nikmatnya itu.
Lamunannya pecah, Mirza segera menengok kebelakang untuk menanyakan maksud ibunya menganggu lamuannya.
"Ada apa mah? Aku hanya duduk melihat hujan" Tanya Mirza.
"Masuklah kedalam, ini sudah malam" Rupanya, ibunya Mirza mengkhawatirkan anaknya itu yang terlalu lama diluar, belum lagi cuaca yang sedang hujan..... Membuat udara tidak baik bila berlama – lama untuk diluar.
"Bentar lagi ya, mah. Aku belum ngantuk, nanti kalau aku sudah ngantuk aku juga masuk ke kamar" Mirza menjawabnya dengan tutur nada yang halus, yang bersamaan dengan itu, wajah cantik Mirza terlihat cantik saat menatap ibunya.
Ibunya sebenarnya juga ingin masuk untuk mengistirahtkan dirinya mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 21.00.
"Kamu lagi mikirin apa? Kayaknya serius amat melamunnya?" Namun ibunya menyadari apa yang sedang dipikirkan Mirza, yang tengah melamun tersebut.
"Gk ada mah, aku cuma lagi ingin diluar" Mirza langsung menjawab, tak mau membuat ibunya khawatir.
"Yaudah, jangan tidur terlalu malam ya. Besok kita kan ada acara mau mampir kerumah tante Lia" Sebelum ibunya masuk kedalam pintu, ibunya mengingatkan kalau ada perihal acara besok.
Tante Lia adalah teman lama ibunya Mirza dan Tante Lia mempunyai anak laki – laki yang bernama Arthur yang kebetulan seumuran dengan Mirza.
Arthur anaknya tante Lia ini mempunyai rupa yang tampan, dirinya mempunyai hobi menggambar dan juga punya ketertarikan dengan tanaman bunga, khusunya bunga anggrek. Meskipun mempunyai rupa yang tampan dan ketertarikan yang jarang dimiliki oleh anak laki – laki lain, namun dia tidak terlalu suka berinteraski kepada teman – teman sebayanya. Karena sikap itulah Arthur hanya mempunyai sedikit teman.
***
"Mirza bangun nak! Ini sudah jam 8, waktunya mandi dan sarapan!"
Waktu kini sudah pagi, ibunya sudah bangun sejak dini, namun melihat Mirza yang tak kunjung keluar dari kamarnya, membuat Ibunya harus mengecek kamar anaknya. Dan benar saja, Mirza belum bangun.
"Hmm..... Aku masih ngantuk mah!" Namun Mirza masih belum siap untuk menyambut mentari pagi, yang sudah merembet melalui jendela kamarnya.
"Ayuk bangun Mirza, kan kita ada acara mau kerumah tante Lia. Mamah ada perlu sama dia" Melihat anaknya tak kunjung merespon untuk beranjak dari tempat tidur, membuat mamahnya pun menarikl menarik tangan Mirza agar dia segera bangun.
