R

137 10 1
                                    

"Tolong cari nara dan panggilkan dia ke ruanganku" ucap yoongi lewat telefon kepada bagian recepcionist

"Baik"

Dan kebetulan nara lewat di bagian recepcionist


"Nara-ssi"

"Eoh? Ada apa naye?"

"Proff yoongi menyuruhmu menemuinya di ruangannya sekarang"

"Baiklah, terima kasih"

"Sama sama"

Lalu nara berjalan menuju ruangan yoongi

'Tok'

'Tok'




"Masuk"

"Pagi proff"

"Duduklah dulu nara, ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

Nara kemudian duduk di bangku yang ada di depan meja proff yoongi

"Maaf aku harus mengatakan ini, jika bisa aku akan menolaknya tapi ini perintah"

Perasaan nara mendadak menjadi tidak enak

"Katakan saja kalu begitu"

"Kau terpilih untuk menjadi relawan di perbatasan"









Deg

"Apa?"

"Daerah itu sangat berbahaya untuk saat ini jadi tidak banyak orang ada disana dan pasti musuh banyak berjaga disana"

"Tapi peraturan untuk tidak melukai tenaga medis dalam perang masih berlaku sepertinya jadi kau akan baik baik saja pasti"

Sebenarnya yoongi sendiri tidak yakin karena ada beberapa kasus penembakan terhadap tenaga medis sebelumnya

Tapi ini ketetapan yang telah diputuskan pemerintah

"Dan juga ada orang lain yang dikirim dari beberapa rumah sakit untuk kesana. Jadi kau tidak sendirian"

"Jadi, apa kau bersedia?"

Nara hanya tertawa miris dalam hati. Kenapa takdirnya begitu lucu? Dia merasa dipermainkan oleh takdirnya sendiri. Begitu pikirnya

"Bukankah aku tidak memiliki alasan untuk menolak?"

"Maafkan aku nara"

"Itu bukan salahmu proff, tak perlu merasa bersalah" ucap nara lalu tersenyum pada yoongi

"Kau akan berangkat besok. Anggota pertahanan akan menjemputmu besok. Sekarang beristirahatlah karena sepertinya akan sulit beristirahat disana"

"Baiklah, terima kasih proff. Kalau begitu saya permisi" ucap nara lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan yoongi

"Hah....kuharap kau baik baik saja nara, aku akan selalu mendoakanmu"

.

.

.

'Cklek'

"Noona"

Nara hanya bisa tersenyum melihat felix yang seperti menunggunya

"Apa kau menungguku?"

"Tentu saja"

"Dimana hara?"

"Dia tertidur"

"Baguslah"

"Apa ada sesuatu? Pandanganmu tidak fokus, kau selalu begitu jika ada masalah"

Ahjussi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang