bme ; O4

2.5K 109 15
                                    

(Oh iya sedikit aku mau kasi tau kalo ada Tim 10 juga yaa)
***
"Disinikah otou-san tinggal?" Gumam Boruto menatap langit langit kamar itu.
Mereka semua memasuki kamar Naruto.

"Naruto-kun! Kamarmu ini berantakan sekali! Cup Ramen ada dimana mana. Baju baju berserakan." Omel Sakura.

Persis Sarada deh.... batin Boruto.

"Heh," Sasuke tersenyum sinis, "Mana mungkin pria bodoh sepertinya bisa membereskan kamar,"

"SASUKEEEEEE...!!!!!" Seru Naruto ingin mencengkeram Sasuke yang santai sambil melipat tangannya.

TUK! Tiba tiba Sakura dan Ino berdiri di depan Sasuke dengan maksud menghalangi Naruto.

"Jangan sentuh Sasuke-ku(n)!" Teriak mereka berdua. Rusuh sudah kamar Naruto.

Whaa! Papa beneran jadi idolaa! Gumam Sarada klepek klepek dalam hati.

"Sa... Sakura-chann,," gumam Naruto putus asa.

Tau tau Hinata sudah berdiri disamping Naruto sambil menunduk, "Na... Naruto-kun... Aku juga bisa membantumu kapanpun..." ujarnya pelan dan mengambang.

"Ooohh, terima kasih, Hinata!"

Mata Sarada langsung berbinar melihat idolanya (:v), "Aku juga akan membantumu, Nanad!eh, Naruto-san!"

"KYAAAA....!!💖💖💖" Sarada berteriak kecil sambil mengepalkan tangan.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Sakura. "Jarang loh ada yang menyukai Naruto. Yah paling Hinata aja. Hihihi!" Ledek Ino.

Suka? Gumam Sarada dalam hati. Mukanya langsung memerah.

"Eeehh enggak enggakkk aku cuma ngefans aja kok heheh!"

"emangnya kamu siapa sih? Kok dateng dateng langsung ngefans??" Tanya Sakura.

"Sakura san,,, aku rasa kita disini untuk mendengarkan penjelasannya,,," Hinata menunduk. (Duh nak kamu menunduk mulu apa lehermu nggak pegel :vv)

"Oh... Baiklah. Ceritakan saja asal usul kalian!" sahun Ino.

"Mmm namaku Sarada dan ini Boruto. Sebenarnya kita nggak sengaja kesini. Cuma gara gara dia ceroboh mencet mencet alat orang. Kami datang dari masa depan. Tahun 2020. Kalian semua adalah orang yang kami kenal baik di masa depan. Intinya, kami ini keturunan kalian!"

"Masa depan?" Gumam Sakura dan yang lainnya.

"Maksudmu, kamu ini anak salah saty dari kami?" Tanya Shikamaru memastikan. Sarada mengangguk.

Kalau dilihat, mata onyx itu... batin Ino.

"Kamu pasti anaknya Sasuke!" Seru Ino blak blakan. Diikuti pandangan bodoamatnya Sasuke.

Sarada tersenyum. Bersiap membuka sweaternya.

"Benar! Nama lengkapku Uchiha Sarada!" Kata Sarada bangga sambil memperlihatkan kipas merah putih itu di punggunya.

Sasuke melengos tak acuh. Tapi kalau dilihat dari mimiknya, sepertinya ia kaget juga.

"Nah aku akan menebak juga! Matamu Boruto, itu berwarna biru koral. Sama seperti Naruto. Rambutmu juga..." ucap Sakura menebak, "Mungkinkah kamu anaknya Naruto?"

Boruto menjawab dengan muka santai, "Sulit mengatakannya. Tapi kenyataannya sih, emang iya..."

"Apa maksudmu sulit mengatakannya?" Tanya Sakura bingung. Tapi Boruto tidak menjawab.

"Kelihatannya kamu itu menyebalkan," kata Naruto agak kecewa.

"Sama seperti kamu, kan?" Jawab Boruto tidak peduli.

"Tunggu tunggu. Sarada itu anaknya Sasuke, tapi dia tidak akan ada tanpa seorang Ibu, jadi..." ucapan Ino sedikit terputus.

"SIAPA IBUMU?!?" seru Ino dan Sakura bersamaan.

Sarada memalingkan muka, "Aku tidak tahu,"

"Ayolah! Tidak mungkin kamu tidak tahu! AYOO PLIIIISSSSS!" Sakura memohon mohon.

"Iya! Kasih taulaaah!" Timpal Ino. (Wkwkwk aku pake mode bujukan jaman now).

"Itu rahasia!" Jawab Sarada sambil tersenyum penuh misteri.

Sakura dan Ino tersenyum kecut. Sulit menebak ibunya Sarada, karena mata mereka (Sakura dan Ino) sama sama berwarna hijau Celadon dan warna mata Sarada hitam onyx. Yah, jadi tidak ada penampilan yang terlalu mirip dengan Sarada!

"Bagaimana dengan istri Naruto-kun?" Ujar Hinata sangat pelan. Sangat pelaaaaannn....

"Heumm, mungkin Sakura-san ya? Aku tidak tahu," jawab Boruto pura pura bodoh.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA..........!" teriak si gadis rambut terong dan sakura itu bersamaan.

"A-aku tidak ingin dengan Naruto-kun!" Seru Sakura.

"A-aku ingin dengan Naruto-kun!"

Suasana senyap sebentar.

"Aaa gomennasai gomennnn," Hinata menunduk dalam dalam.

Sakura tertawa, "Sudah sudah. Kita main kartu saja yuk!"

Akhirnya, mereka pun bermain kartu sampai puas.

***

Tubikontinu okw:)) POKOKNYA JAN JADI SIDER DEH, TAK GIGIT NIH.

[  ] wayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang