"Huffttt,," gumam Naruto pelan. Teman-teman baru saja pulang, kecuali Boruto dan Sarada (Borusara eheyy).
"Kalian mau bermalam disini?" tanya Naruto memastikan.
"Aku tidak tahu. tapi yang pasti aku tidak mau tidur berduaan dengan dia!" Sarada melengos sambil menunjuk Boruto.
"Apa salahku, Uchiha Hime?"
PLAK! Satu tamparan mendarat di pipi Boruto, "Jangan meledekku ya! Aku ini bukan Putri tahu! Aku kelak akan menjadi Hokage seperti Nanadaime-sama!"
"Kamu selalu mengatakan itu. Aku bosan mendengarnya," Boruto pura-pura menguap.
PLAK! PLAK!
"Aduhhh..." Boruto meringis kesakitan.
Naruto tertawa, "Sarada! Kamu tampak seperti Sakura-chan saja! Kamu sama sekali tidak mirip Sasuke, tahu!"
Sarada menoleh, "Eh, begitukah?"
Naruto mengangguk cepat, "Kamu riang, lucu, dan cantik seperti Sakura-chan! Meskipun wajahnya bawaan dari Sasuke juga sih =^= Tapi kalau Sasuke itu sombong dan keras kepala! Sok-sok an lagi!"
"Beda apanya. Sama banget kok..." gumam Boruto pelan.
PLAK!
"Aduuhhhh..." Boruto meringis lagi.
"Aku harap kamu bukan anaknya Sakura-chan ya! Aku ingin yang menjadi permaisuriku di masa depan adalah Sakura-chan! Benar begitu bukan, Boruto?" celoteh Naruto panjang.
"Huh. Ada-ada saja harapannya. Lagipula siapapun permaisurinya, dia juga tak akan lama dirumah kok!" gumam Boruto lagi. Kali ini lebih pelan agar tidak ada bunyi "PLAK PLAK" lagi. Hehehe.
Namun, tiba-tiba terdengar bunyi gesekan pintu dari luar. Naruto, Boruto dan Sarada langsung berjaga-jaga. Mereka mengambil kunai dengan hati-hati.
"Bunyi yang mencurigakan! Ayo kagetkan dia!" bisik Boruto.
Mereka pun berjalan ke pintu dengan pelan. pelann. pelaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!
CKREEEKK...
"KYAAAAAAAAAAAAAAA.......!" Naruto dkk menjerit ketakutan(kaget tepatnya wqwq) karena ada sebuah terong dengan mata bawang putih dan wajah semerah cabe (waduh enaq tu buat dimasak emak gue :v)
"Na...Narutokun!" gadis rambut terong itu ikut-ikutan kaget.
"Hhhahh-hhhahhh. Hampir jantungan aque," Boruto tersengal memegang dadanya.
"Ckckck, Hinata, kenapa berdiri di depan pintu?"
Wajah Hinata semakin merah, sampe gak keliatan lagi tuh mulut wkwkwkwk (just kidding brohhhh! bukan untuk ngatain naruhina karna aku jg dukung naruhina)
"Ahh anoo... M-maaf," Hinata menunduk, berusaha menahan kebiasaannya lagi; pingsan. Entah sudah berapa kali Hinata ini pingsan karena tiba tiba Naruto muncul ato apalah :v
"A-aku, pengen bantu beresin kamar kamu. Tapi..."
Naruto tersenyum, "Oh! Jadi beneran ya! Ya sudah kamu masuk saja!"
Hidung Boruto sampai kembang kempis melihat ibu versi anak-anaknya ini. Antara ikut maloe juga dan tidak percaya. Padahal Okaa-san biasanya galak kalau dia iseng (iyalaah masa salah gak dimarahin :V) Tapi kayaknya emak mudanya ini bakalan biasa aja kalau ada orang salah sama dia. Palingan langsung dimaafin -- Boruto meremehkan.
"Nana-, eh Naruto-san! Aku juga bantu ya!" Sarada langsung membuang sampah-sampah di kamar Naruto. sedangkan Hinata membantu menyapu. Untung boxernya Naruto masi tersimpan rapih di dalam lemari yaaa (karena yang bantuin cewe semua)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ] way
Fanfiction-CANON PAIRINGS + BORUSARA ✧・゚: *✧・゚:* ❝Waktu itu adalah lingkaran nasib tanpa henti. Siang-malam, pagi-petang, sepanjang tahun tak pernah rehat. Dalam setiap kesempatan putaran nasibnya selalu terjadi tiga kemungkinan. Paralel, bergerak serentak.❞ ...