04. Toko Buku

24 4 0
                                    

Cinta datang dari kesepakatan 2 orang, kumohon jangan hanya aku yang berjuang
-TLY-
____________________________________


Harap budayakan vote dan comment.. karena ngevote dan comment lebih gampang daripada membuat dan menulis cerita😊.

"Woy! Bengongin apasih? Uda sampe,"

"Hah?" sahut Kyla dari lamunannya. Ia baru sadar bahwa ia dan abangnya sudah sampai di pekarangan rumah.

Tak terasa bagi Kyla bahwa sedari tadi sejak ia menunggu jemputan, perjalanan 15 menit ke rumah sampai sekarang terjadi begitu cepat. Mungkin karena pikirannya tersita oleh perkataan kak Ray tadi pagi.

Sesampai di dalam rumah Kyla pun langsung menyalam dan mencium tangan bunda nya dan mengambil beberapa makanan ringan di kulkas dan segera ke kamar.

"Pengen boba.. sama ice cream.. enak banget tuh," batinnya.

Ia sampai lupa bahwa hari ini cuacanya dingin dan mendung sejak tadi siang. Mungkin bagi Alaska Priskyla Liaris cuaca tidak menghalangi ia dengan desserts kesukaannya.

"Gue harus apa?.. gue kan nggak pande ngurusin gituan. Jadi sekretaris lagi.. berarti ketemu kak Rayhan mulu deh," katanya pada dirinya sendiri.

Eh, tunggu. Kenapa bertemu dengan kak Rayhan menjadi masalah baginya? Ia kan dengan kak Rayhan tidak ada hubungan apa-apa. Lalu mengapa dengan Kyla?

"Au ah,"sembari berjalan ke kamar abangnya.

Tanpa mengetuk, Kyla pun langsung masuk ke kamar Verrell dan duduk di tepi ranjang abangnya itu. Verrel yang dari dapur pun tidak heran mengapa pintunya terbuka. Ia jamin ini pasti ulah adiknya.

"Kebiasaan buruk lho dek, masuk kamar orang nggak ketuk dulu," nasehat Verrel dengan malas.

"Hehehe.. sorry bang,kebiasaan.." cengir Kyla.

"Bang.. gue butuh nasehat lu banget nih," lanjut Kyla.

"Sejak kapan lu butuh NASEHAT?!" Teriak Verrell  karena kaget.

Bagaimana tidak kagetdan bingung? Seorang Alaska Priskyla Liaris yang kepala batu dan cuek meminta nasehat sedangkan wejangan dari abang dan bundanya setiap pagi hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Memang Asri, bundanya  dan Verrell mengetahui bahwa nasehat mereka tidak sepenuhnya diresapi Kyla. Dan mereka pun bisa memahami itu tetapi kadang mereka juga kesal dengan sikap Kyla yang seperti ini. Sampai hari ini Asri pun bingung bagaimana memperlakukan Kyla, antara tidak membentaknya dan yidak memanjakannya.

"Gue lagi bingung banget nih.."jawab Kyla memelas.

Tentu saja Verrell tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia duduk dekat Kyla dan siap-siap mendengarkan adiknya itu. Ia harap ini bisa menjadi langkah awal Kyla berubah.

"Kenapa?" Tanya Verrell.

"Lu kan tahu gue orang nya gimana.. tadi pagi, ketos kami tuh manggil gue terus nanya klo gue bisa nggak gantiin sekretaris OSIS yang lagi di opname.. dia butuh alasannya secepatnya," jelas Kyla dengan tatapan senduh ke Verrell.

"Ooh.. jadi lu bingung ni milih jadi sekretaris ato enggak?" Nanya Verrell lagi memastikan.

"Iyaa bang," jawab Kyla malas.

"Kalo menurut gue si, lo ambil aja. Its obvious right? Ini kan cuman sementara sampe sekretaris aslinya nggak di opname lagi terus lo engga berinteract terlalu banyak kok kalo jadi sekretaris dan pasti Ray bisa maklumin kinerja lo lah karena lo engga ada pengalaman sebelumnya and then lo juga bisa dapat lesson dan pengalaman baru kan? Gue bantuin deh nanti.. gini-gini gue juga pernah lho jadi anggota OSIS dulu," jelas Verrell.

Thelucky YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang