SUPER A; Empat

1.1K 78 51
                                    

Gelap merupakan definisi yang dirasakan Ivana sekarang. Gadis itu tidak tahu dimana ia berada. Yang ia ingat hanya saat ia melihat jam tepat pukul 00.00 lalu semuanya menjadi gelap.

Tidak, gadis itu tidak tidur. Ia sadar sekali gelap itu menghampirinya. Takut? Tidak! Ivana bukan gadis penakut. Ia tahu kegelapan ini merupakan permainan dari kejadian yang selama ini ia dan saudara-saudaranya alami.

"Keluarlah, aku tahu ada orang disini!" teriak Ivana ditengah kegelapan.

Sunyi, itulah yang menjalar di indra perasa Ivana.

"Aku bilang keluar!" lagi-lagi Ivana berteriak.

Ivana dapat merasakan di dalam gelap dan sunyi itu ada orang. Entahlah, Ivana hanya dapat merasakannya.

"Keluar sekarang juga!"

"Keluar atau hentikan permainanmu!"

"Kau pikir aku takut, huh?" Ivana terus berteriak dan menantang.

Tiba-tiba terdengar suara tertawa. Perlahan namun pasti seberkas cahaya mulai menyinari penglihatan gadis itu.

"Siapa kalian?" tanya Ivana.

"Keberanianmu layaknya seorang pendekar, Ivana." ucap pria parubaya yang tertawa itu.

"Siapa kau? bagaimana kau mengetahui namaku?"

"Bukan hanya namamu, bahkan aku tahu detik kelahiranmu."

"Apa maumu?"

Pria itu menarik nafas lalu menghela pelan. "Perkenalkan namaku Al."

Ivana diam menunggu lanjutan pria parubaya tersebut.

"Aku adalah makhluk yang berbicara denganmu dikepalamu."

"Makhluk?"

"Ya, aku adalah makhluk immortal."

"Apa maksudmu?" Ivana menatap kebingungan Al yang hanya berjarak 5 langkah darinya.

"Immortal adalah makhluk setengah manusia. Aku bukan hantu, bukan juga makhluk gaib. Aku manusia yang memiliki kekuatan."

"Maaf, maksudku bukan aku tapi kita." Al meralat perkataannya.

"Aku tidak mengerti."

"Apa kau sudah merasakan kekuatanmu?" tanya Al.

"Tidak, maksudku entahlah aku tidak tahu apakah aku merasakannya atau tidak."

"Maaf tuan hamba telah lancang namun hamba ingin bertanya kepada nona Ivana." pria lainnya yang sejak tadi berdiri membungkuk berbicara.

"Silahkan, Chen."

"Perkenalkan nama saya Chen." Chen menunduk kepada Ivana selayaknya seorang pelayan menunduk kepada ratunya.

"Nona Ivana pasti dapat merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi dalam hidup anda. Tidak bisa dipungkiri, ini waktunya nona untuk mengetahui segalanya." ucap Chen.

"Maksudmu? apa yang harus aku ketahui?" Ivana kebingungan.

"Sebelum itu, bolehkah saya bertanya?"

"Ya? Tentu saja boleh." cicit Ivana walaupun ragu-ragu.

"Apakah anda berani bersumpah setelah semua ini selesai dan terjadi anda bisa menyimpan jati diri anda, apa yang pernah anda alami, kami, kita, dan semua makhluk alam semesta yang akan terlibat dalam peristiwa besar ini?"

"Bagaimana aku bisa bersumpah jika aku tidak tahu apa yang akan terjadi?"

"Akan kuceritakan terlebih dahulu Chen, tidak usah terlalu buru-buru." ucap Al.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Super ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang