2 minggu kemudian...
Ini sudah 2 minggu semenjak Renjun pulang ke China. Dan setiap hari, Jaemin akan selalu menanyakan kabar Renjun dan pasti Renjun akan menjawab baik-baik saja.
Jaemin kini berjalan menuju kamarnya lalu menguncinya. Ia merebahkan tubuhnya dikasur. Tiba-tiba ia sangat merindukan Renjun. Momen-momen bersama Renjun sangatlah sulit untuk dilupakan.
Jaemin mendudukkan dirinya lalu menatap laci kecil yang berada di samping ranjangnya. Jaemin lalu bergerak membuka laci tersebut dan mendapati foto dirinya bersama dengan Renjun. Namun Jaemin terdiam sejenak karena melihat sebuah kertas berada di bawah bingkai foto tersebut. Jaemin pun mengangkat bingkainya lalu mengambil kertas tersebut yang dilapisi amplop.
"Check up?" tanya Jaemin entah pada siapa. Jaemin lalu meletakkan fotonya kembali lalu membuka amplop tersebut.
Jaemin membaca dengan seksama isi surat tersebut.
"Renjun..." ucap Jaemin.
"Jadi ini alasan Renjun kembali ke China.." ucap Jaemin kembali.
🌙
"Renjun sayang. Jangan lama-lama di sana. Udaranya tidak baik." ucap nyonya huang. Renjun tak menjawab. Ia hanya ingin mengamati bintang dimalam hari ini. Ia kini sedang merindukan seseorang. Seseorang yang berharga untuknya.
'Jaemin-ah. Apa kau sudah berbahagia dengan yang lain?' batin Renjun.
'Sepertinya Jaemin sudah melupakanku. Buktinya saja aku melihat postingan fans yang mengatakan jika Jaemin kini dekat sekali dengan Jeno.' batinnya lagi lalu tersenyum tipis.
"Renjun sayang. Ayo masuk kedalam" ucap nyonya huang yang kini telah berada disamping Renjun. Renjun hanya mengangguk.
Nyonya huang pun mendorong kursi roda Renjun menuju ke dalam rumahnya. Ya, sekarang Renjun berada di kursi roda. Setelah kembali ke China, kondisi Renjun semakin memburuk sehingga Renjun kesulitan untuk bisa berjalan.
Renjun hanya tersenyum melihat kondisinya sekarang. Jika member-member tahu pasti mereka akan sangat khawatir. Tapi Renjun bersyukur karena sang ceo tidak pernah membocorkan perihal dirinya.
🌙
Brak
"AKU INGIN KE CHINA!!" teriak Jaemin kepada managernya setelah sebelumnya Jaemin menggebrak meja sang manager.
"Untuk apa kau ke sana Na Jaemin?" tanya Sang Manager.
"Tidak usah menyembunyikan lagi. Aku yakin kalian tahu perihan keluarnya Renjun dan kepulangannya ke China!" ucap Jaemin masih dengan suara tinggi. Sang manager menghela nafas berat. Jika Jaemin seperti ini, mereka tak akan bisa menghentikan Jaemin.
"Baiklah akan ku jelaskan. "
"Jadi saat sesudah nct dream tampil di kbs music awards. Renjun diam-diam melakukan check up. Dan setelah itu, ia datang kepada Tuan Ceo dan memintanya untuk tidak memberitahukan kepada member lain. Renjun tak ingin kalian khawatir. Itu sebabnya kami hanya diam saja. " jelas manager. Jaemin mengepalkan tangannya.
"Aku ingin ke China!" ucap Jaemin datar.
"Baiklah. Akan aku usahakan kau bisa pergi menemui Renjun." ucal manager.
🌙
"APA?!" ucap member NCT Dream setelah mendengar perkataan Jaemin.
"J-jadi R-renjun hyung?" ucap Jisung terbata dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Kenapa hyung tega menyembunyikan hal itu dari kami?!" tanya Chenle.
"Bukan aku yang ingin. Tapi Renjun melarangku untuk memberitahunya." jelas Jaemin.
Lantas mereka pun menunduk dan mulai terisak.
🌙
China...
Renjun menutup matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Ia menikmati hal itu. Renjun berada di taman belakang rumahnya. Renjun memang menyukai tempat itu.
'Ada saat dimana hari-hari menyiksaku. Dadaku sesak saat bernafas dan begitu sulit untuk tidur. Ini dikarenakan aku merindukanmu. Dan hari ini kerinduanku berubah menjadi air mata. Katakan bahwa kau merindukanku. Aku ingin memanggilmu. Tapi bibirku terkunci, hanya mengulang dan mengulangnya lagi di hatiku.' batin Renjun yang telah menangis. Renjun merindukan seseorang. Renjun merindukan seorang Na Jaemin. Renjun merindukan senyuman itu. Renjun merindukan semua yang berada dalam diri Jaemin. Tapi apakah Jaemin juga merindukannya? Itulah hal yang Renjun takutkan. Jaemin akan mudah berpaling darinya. Tapi Renjun tak bisa egois. Toh hidupnya juga tak lama lagi.
"Bogosipda Jaemin-ah." ucap Renjun lirih.
"Nado."
Deg
Renjut terperanjat. Ia pun menoleh kebelakang dan mendapati seorang Na Jaemin dibelakangnya. Renjun kembali menunduk.
'Mungkin aku sudah gila sampai berkhayal jika Jaemin sekarang ada disini.' batin Renjun.
Jaemin berjalan menuju kearah Renjun. Hei, Renjun tidak sedang berkhayal. Ini beneran Jaemin. Jaemin lalu berjongkok tepat dihadapan Renjun yang menunduk. Jaemin lalu menangkup pipi Renjun sehingga Jaemin bisa melihat jelas wajah Renjun yang ia rindukan selama ini.
"Aku juga merindukanmu Injun-ah." ucap Jaemin lembut. Mata Renjun memanas dan hendak menangis lagi. Jaemin tersenyum hangat.
"Sebanyak apapun waktu berlalu. Aku selalu mengingatmu Injun-ah." ucap Jaemin.
"Bukannya kau sudah bersama dengan Jeno?" tanya Renjun. Jaemin menggeleng lalu kembali tersenyum.
"Aku tidak pernah bisa berpaling darimu Injun-ah. Aku dan Jeno hanya sebatas teman. Rumor memang mengatakan kami memiliki hubungan spesial. Tapi kami membantahnya. Kenapa? Karena dihatiku hanya ada Renjun seorang." jelas Jaemin. Renjun pun menangis lalu memeluk Jaemin.
"Kenapa kau kesini? Untuk apa kau kesini?" ucap Renjun terisak.
"Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau menyembunyikan kepergianmu ini? Tapi aku tak perlu jawaban itu lagi. Aku sudah tahu kenapa kau pulang." ucap Jaemin
"Maafkan aku. Aku tak ingin membuat kalian khawatir." ucap Renjun lirih. Jaemin lalu mengecup kening Renjun.
"Sudahlah. Aku kesini ingin menemuimu. Aku sangat merindukanmu. Aku sangat mencintaimu." ucap Jaemin.
"Nado " ucap Renjun.
Hening
"Injun-ah. Kau tampak lebih kurus dari terakhir aku lihat." ucap Jaemin yang kini duduk dibangku taman disebelah renjun yang duduk di kursi rodanya.
"Itu eum aku, aku jarang makan Jaem." ucap Renjun.
"Kau harus makan Renjun. Bukannya kau ingin sembuh?" tanya Jaemin. Renjun tersenyum miris.
"Masih adakah harapan untukku hidup?" kali ini Renjun bertanya.
"Saat aku kembali ke China. Jantungku tiba-tiba berhenti berdetak beberapa saat dan itu membuatku harus dibawa ke rumah sakit. Saat itu aku tertolong. Namun, karena kondisiku yang kian memburuk. Aku jadi sulit untuk berjalan. Dokter sudah bilang jika mereka tidak tahu lagi harus berbuat apa. Jadi-" Renjun menghentikan kalimatnya.
"Apakah aku masih bisa untuk hidup setelah ini?" tanya Renjun. Jaemin menatap sendu Renjunnya.
"Kau pasti bisa sembuh Injun-ah. Kau bisa. Ini demi aku dan member lain. Kami tak ingin kehilanganmu." ucap Jaemin. Setetes air mata lolos dari mata Jaemin. Renjun yang melihat itu langsung bersedih.
"Aku akan berusaha Jaem." ucap Renjun. Mereka berdua pun berpelukan kembali.
🌙
To Be Continue...
Publish :: 24 Maret 2020
Revisi :: 31 Maret 2022
☁LemonNeoCT
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK | JAEMREN✅
FanfictionNyatanya, takdirlah yang memisahkan. JAEMREN Finish revisi :: 31 Maret 2022 ☁LemonNeoCT