Assalamualaikum semuaa...
Ini pengalaman pertama aku nulis di wattpad, mohon maaf kalau terdapat banyak kesalahan, karena aku juga masih belajar, jadi mohon untuk dimaklumi yaa..
Selamat Membaca ThaNda
Semoga Kalian Terhibur
~~~
"Suatu kejadian yang tidak disengaja terkadang menjadi beban yang selalu dipikirkan"
Kringg... Kring... Kring....
Bel sudah berbunyi tiga kali, menandakan waktu pulang telah tiba. Murid-murid bersemangat memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas masing-masing.Tidak terkecuali Felenda, seorang murid yang sudah sangat menanti bunyi bel itu. Dia sudah merasa lelah berada di sekolah hari ini.
"Nda, Lo les kan?" Tanya Maira, sahabat Felenda.
"Iya" jawab Felenda singkat."Lo pulang bareng gue!" ajak Maira.
Perempuan yang memiliki nama lengkap Felenda Alexa itu mengikuti ajakan sahabatnya, mereka lalu berjalan beriringan keluar kelas dan menuju ke parkiran.
Dugg.... Kaget, Felenda refleks mengadah, melihat wajah seseorang di depannya. Tak sengaja Felenda telah menabrak seseorang.
Dia lalu berjalan cepat ke arah sahabatnya yang sudah menunggu di atas motor, setelah melihat sekilas ke wajah seseorang yang ditabraknya barusan, tanpa berkata sedikitpun.
Jelas saja dirinya malu, karena ada banyak mata yang melihatnya.
Maira sudah menunggu di atas motornya dengan ekspresi penuh tanya, segera Felenda menghampiri sahabatnya dan langsung naik ke atas motor.
"Namanya Aldi" teriak seorang lelaki yang berada tak jauh di belakang Felenda.
Namun Felenda tak menolehnya, dan tetap berjalan mendekati sahabatnya.
Lalu ia naik ke atas motor.
"Aldi namanya" kembali orang tadi berteriak.Tentu saja Felenda melihat ke arah orang itu, yang saat ini berada tak jauh di depannya, dan ia mengetahui siapa orangnya.
Segera Felenda menyuruh sahabatnya untuk melajukan motornya. Karena dirinya sudah merasa risih di sana .
"Malu" iya Felenda merasa malu dengan kejadian yang baru saja ia alami.
Dalam diam ia bertanya kepada dirinya "tadi waktu jalan, gue lihat apaan sih, kok sampai gak tau kalau di depan gue ada orang, buat malu aja deh."
Sepanjang perjalanan, Felenda masih saja mengingat kejadian itu.
Bukan hanya mengingat siapa orang yang baru saja ia tabrak, tapi ditelinganya seperti masih mendengarkan perkataan seseorang yang berteriak kepadanya tadi.
"Aldi namanya" suara itu terngiang-ngiang di telinga Felenda.
Bukan hanya kata yang diteriakkan orang itu, namun wajah lelaki yang berteriak malah lebih ia pikirkan.
Dua sahabat itu sampai di rumah Felenda, lalu mereka masuk ke dalam kamar Felenda. Maira yang sedari tadi hanya diam, kini ia membuka suara untuk menanyakan kronologi kejadian yang dialami sahabatnya.
"Gimana ceritanya kok lo bisa kayak tadi?"
Felenda lalu memperagakan kronologi itu di depan sahabatnya dengan sedikit berfikir. Termasuk memberitahu Maira tentang seorang lelaki yang berteriak kepadanya.
"Cieee.....hhahaha" goda Maira pada sahabatnya. Felenda yang masih mengingat kejadiannya pun merasa risih dengan godaan Maira.
"Apaan sih lo, gue aja gak tau dia siapa, lagian gue udah lupa sama mukanya," jawab Felenda.
"Ahhh masa sih?" Masih dengan nada godaan, Maira senang sekali melihat wajah sahabatnya yang merasa risih dengan ucapannya itu, terlihat sangat lucu.
Felenda menyuruh sahabatnya untuk diam, dan menyudahi pembahasan ini. Meskipun dalam pikirannya sendiri masih mengingat kejadian tadi, dan masih terbayang wajah seseorang.
"Udah udah, ayok kita berangkat," ajak Lenda kepada Maira, agar sahabatnya itu berhenti menggodanya.
~~~
Terimakasih sudah membaca cerita ini
Jangan lupa kasih komentar kalian
Kasih vote nya juga boleh banget malahKalo mau feedbackkan juga boleh:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ThaNda
Teen FictionSetelah disakiti, Felenda berkata pada dirinya untuk berhenti mencintai sebelum dirinya benar-benar siap untuk dipinang. Namun pikirannya berubah setelah seorang lelaki barusaha masuk dikehidupannya. Nathan merusak semua usaha Felenda untuk ber...