𝕱 𝖔 𝖗 𝖊 𝖑 𝖘 𝖐 𝖊 𝖙 || Stray Kids

Lee Felix - Game

Warn: bahasa Non baku, Harsh word, 2k+ word, Dan pastinya OOC. Terima kasih. yang baca pas lagi puasa tahan yuk 😊

🎮🎮

"Lix. Mabar yuk" ajakmu yang sedang berada di rumah felix.

"Ayok. Yang kalah cium ya."

"Ah males lah kalo kayak gitu. Gak jadi."
Katamu jengah.

"Becanda elah. Kalah traktir kayak biasa. Mau?"

"Hmm deal. Kalau gua menang, traktir gua chatime, martabak, burger. Oke?"

"Oke. Gua jabanin. Kalau gua menang, traktir beli airpods gimana?"

"AN-"

"gak boleh ngomong kasar" potong Felix.

"Jasmara." Katamu yang sengaja dipelesetkan, takut Felix marah.

Felix terkekeh mendengarnya dan menjitak pelan kepalamu

"Gak usah mukul - mukul. Ayo mabar cepetan." Katamu.

"Dasar gak sabaran. Kalah baru tau rasa."

Kalian pun mulai bermain game bersama. Simple, game yang kalian mainkan itu CODM.

"MAKAN NOH TAU RASA. (Y/N) MENANG YEY"

Kamu heboh saat menang permainan dari Felix. Felix pun hanya tertawa melihat reaksimu.

"Halah, beruntung doang lo."

"Ye gak terima kalah kayak gitu tuh. Susah emang orang iri mah."

Felix kali ini hanya memutar matanya malas melihatmu sombong.

"Iyadah. Gua pesen nih makanan yang lo mau. Apa tadi?"

"Chatime, martabak, paket burger"

"Siap nyonya"

Kamu hanya terkikik geli.

🎮🎮

Tak lama, makanan yang kamu mau pun datang. Kamu yang memang lapar langsung mengajak Felix makan bersama

"Lix. Makan dulu. Udah dateng makanannya"

"Lo aja yang makan. Gua masih kenyang." Jawabnya singkat pandangannya masih terfokus pada game yang ia mainkan.

"Ihh Lix. Temenin abisin makanannya."

"Abisin sono, kan lo yang mau semua."

"Ih jahat bgt punya pacar modelan gini."

Kamu pun akhirnya memakan makanan yang Felix pesan. Sayang juga kalau tidak dihabiskan.

"(Y/N)"

"Apaan?" Jawabmu

"Suapin martabak dong."

"Ga. Ambil sendiri." Tolakmu

"Tangan gua lagi sibuk maen game. Lo gak liat?"

"Ya gamenya di stop dulu dong Felix" kesalmu.

"Gak mau. Lagi Ranked."

Kamu pun dengan 'sedikit' terpaksa mengambil martabak dan menyuapinya ke Felix.

Felix membuka mulutnya perlahan dan kamu memasukkan satu potong martabak utuh kedalam mulut Felix.

Felix melotot karena kamu memasukkannya cepat dan mulutnya sangatlah penuh.

Kamu yang melihat Felix begitupun hanya tertawa kencang karena berhasil menjahili Felix.

Setelah martabak dimulut Felix habis dan gamenya selesai -tentu saja menang- Felix langsung mengukung lehermu dengan satu tangannya dan tangan yang lainnya menjepit kedua pipimu kencang.