_@ Mansion Kim_
Yoongi sedang duduk bersantai, di taman belakang mansion. Ditemani Jimin di sebelahnya. Kandungan Yoongi sudah berjalan 2 bulan. Baik Jin maupun Jimin, berusaha membuatnya tidak stress.
Yoongi sangat menikmati, semilir angin pagi ini. Juga usapan lembut si sulung, pada permukaan perutnya.
"Saengie. Jangan nakal didalam sana !! lindungi eomma kita nee !! saranghae,"
Chuu..
Jimin mengecup perut sang ibu, yang sedikit buncit itu. Membuat hati Yoongi menghangat. Mereka memang belum mengetahui, jenis kelamin si janin.
"Jiminnie. Eomma menyayangimu. Terimakasih. Kau dan appa, selalu ada untuk eomma. Eomma janji, tidak akan membahas masa lalu lagi," ucap Yoongi. Jimin tersenyum.
"Nee eomma. Kami lebih menyayangi eomma. Apalagi, keluarga kita akan bertambah. Jiminnie ingin lekas menggendongnya, saat adik sudah lahir," balas Jimin.
"Hei !! kalian sedang membicarakan apa ??" celetuk Jin, yang tiba-tiba datang.
"Yeobo/appa,"
"Yeobo. Kenapa pulang lagi ?? bukankah kau sudah berangkat ??" tanya Yoongi bingung.
"Aku sekalian, ingin mengajak kalian. Karena tadi, Jungkook mengirimiku pesan. Mereka ingin menemui kita, di restoranku," jelas Jin. Yoongi terdiam.
"Eomma gwaenchana ??" tanya Jimin, menyadari perubahan wajah Yoongi. Yoongi menggeleng pelan.
"Sepertinya ini saatnya," ucap Yoongi.
Maka, mereka bertiga pergi, ke restoran milik Jin.
------>>>>>>
_@ Ossu Seiromushi Resto_
Jin mengajak anak dan istrinya, menuju ruangan VIP. Didalam sana, keluarga Jeon sudah menunggu. Dan tanpa diduga, Taehyung langsung memeluk erat Yoongi. Membuat Yoongi sedikit meringis, saat perutnya tertekan.
"Eoh mianhae, hyung. Gwaenchana ??" tanya Taehyung khawatir.
"Nee, nan gwaenchana. Ada apa, kalian datang kemari ??" tanya Yoongi. Taehyung menuntunnya duduk.
Jin dan Jimin, duduk bergabung bersama Jungkook, dan si kembar. Memberikan ruang, untuk dua namja cantik itu bicara.
"Hyungie. Aku sungguh-sungguh minta maaf. Aku egois memang. Sampai membuatmu menderita," ucap Taehyung.
"Justru harusnya akulah, yang minta maaf. Kau juga paling menderita disini," balas Yoongi. Taehyung menggeleng pelan. Menggenggam tangan Yoongi.
"Aku sudah melupakan semuanya, hyung. Dan, aku tak mau ada dendam. Aku sudah berdamai, dengan masa laluku. Dan untuk sekarang, kita jalin persahabatan kembali, yang sempat terputus. Hyung mau kan," jelas Taehyung.
Hal itu sukses, membuat senyum Yoongi terkembang. Lantas memeluk Taehyung.
"Aku mau, Tae. Terima kasih banyak," balas Yoongi, lalu melepas pelukan.
"Hyung. Kau tampak lebih berisi, dari biasanya," ucap Taehyung.
"Hum. Itu karena, sekarang aku sedang hamil. Sudah dua bulan," balas Yoongi tersenyum.
"Woah, jinjja ?!! chukkae hyung," ucap Taehyung ikut senang.
"Gomawo," balas Yoongi.
Mereka berdua pun, kembali bergabung dengan yang lain. Jimin pun, sudah tidak canggung lagi, dengan Hoseok.
"Yoongi hyung. Selamat untuk kehamilanmu. Semoga lancar sampai melahirkan," ucap Jungkook.
"Terima kasih banyak, Kook," balas Yoongi.
"Eomma. Joonie juga mau, punya adik !!" pinta Namjoon.
Taehyung dan Jungkook saling pandang. Dipikir-pikir. Sebenarnya, mereka pun ingin menambah momongan. Tapi mengingat kondisi Namjoon, mereka sepakat menundanya.
Taehyung menatap manik si bungsu. Tatapan itu penuh harap.
"Joonie sayang. Benar, kau ingin punya adik ??" tanya Jungkook memastikan.
"Benar, appa. Joonie ingin punya adik !! pasti sangat menyenangkan," jawab Namjoon. Taehyung menangkup wajah Namjoon.
"Baiklah. Apapun keinginan Joonie, asalkan Joonie bahagia. Eomma akan mewujudkannya," balas Taehyung.
"Yeobo," Taehyung menatap suaminya.
"Jungkookie. Aku sudah siap. Lagipula ini permintaan Joonie," balas Taehyung. Jungkook menghela nafas pasrah.
"Baiklah," ucap Jungkook.
"Oke. Untuk kali ini, kugratiskan menu disini untuk kalian," celetuk Jin.
"Gomawo ahjussi," ucap Hoseok. Jin tersenyum.
Dan pagi itu, dihabiskan oleh gurauan dua keluarga itu. Hati Yoongi merasa lega. Masalah yang sudah bertahun-tahun itu, kini terselesaikan. Dan ia hanya harus fokus, pada kehamilannya.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
FanfictionSepasang saudara kembar, yang saling membutuhkan satu sama lain.