YOU KNOW WHAT I WANT ✅

25.5K 1.2K 396
                                    

LISA POV.

Aku mengetuk-ngetukkan jari-jari panjangku di atas meja berulang kali, rasanya aku benar-benar tidak sabar untuk pulang kerumah.

Aku ingin mandi, ingin makan dan setelah itu berbaring di tempat tidur yang empuk. aku hanya ingin merilekskan tubuhku yang terasa pegal linu ini.

"Ini berkas yang terakhir untuk hari ini, Miss. Manohan." Suzanna, sekretarisku berbicara sambil tersenyum.

Dan aku membalas senyumannya dengan seribu kebahagian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan aku membalas senyumannya dengan seribu kebahagian.

Dia bangkit dari kursinya dan akupun melakukan hal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia bangkit dari kursinya dan akupun melakukan hal yang sama.

"Apa saya punya janji besok?"
Aku bertanya setelah membuka berkasku untuk memeriksanya.

Suzanna mengambil notebooknya untuk melihat apakah aku harus datang ke kantor besok.

"Tidak, Miss. anda hanya perlu datang ke kantor pengadilan pada hari Jumat, itu akan menjadi persidangan kasus Mirna dan Jessica kumala wongso."

Aku mengangguk dengan kepalaku untuk menunjukkan bahwa aku mengerti.

Suzanna mengucapkan selamat tinggal kepadaku dengan senyuman di wajahnya dan aku balas tersenyum juga melambai.

Setelah itu aku menutup berkasku segera setelah selesai membereskan berkas-berkas yang ada di atas meja Ikea.

Aku mengeluarkan ponsel dari saku untuk memeriksanya,

Aku tidak terkejut ketika melihat 5 panggilan tidak terjawab dan 3 pesan.

Siapa lagi kalau bukan Jennie Kim?

Aku berjalan ke pintu keluar, kemudian menuju ke pintu lift, aku menekan tombol, sembari membuka pesan yang Jennie kirim.

"Apa kamu sudah mau pulang?"

"Lili, kamu dimana? Makan malamnya sebentar lagi dingin"

"Oke, kamu pasti sangat sibuk, tapi aku mau saat kamu keluar dari kantor, setidaknya beri tahu aku."

Aku tersenyum lebar setelah membaca isi pesan dari wanita bermelon dua itu, kemudian aku melakukan panggilan ke nomornya.

Pada deringan ketiga dia langsung menjawab dengan cepat.

BOOK OF JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang