[JOY]
Jovina sebut saja Jo ingin sekali kisah asmaranya bak aplikasi berwarna orange yang sering ia baca di kala suntuk. Gadis itu ingin sekali merasakan dicintai oleh lelaki tinggi, tampan, cool dan diam-diam memiliki sifat romantis yang biasa ia m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang tahu alasan Wonu jatuh cinta dengan gadis bernama Jovina Anggita Putri?
Gadis yang rambutnya selalu diikat cepol. Dengan teriakan kagetnya yang khas, karena Wonu hampir teringat suaranya itu sepanjang hari.
Semua itu berawal saat Wonu yang masih berseragam merah-putih itu nekat menaiki motor matic padahal baru sehari ia diajarkan ayahnya.
Saat itu, Wonu diejek oleh salah satu teman kelasnya karna belum bisa mengendarai motor. Sedangkan teman-temannya yang lain sudah pandai mengendarai motor dengan satu tangan. Wonu yang tidak terima diejek temannya seperti itu. Ia tiba-tiba pulang kerumah, sepatunya dibiarkan terlempar jauh. Mukanya masam, bahkan kakak perempuanya mengernyit melihat adiknya.
"Gak mau! Wonu mau belajar naik motor!"
"Naik tinggal naik aja kali."
"Kakak!" sang bunda melirik kearah anaknya yang pertama. Sang kakak justru asik dengan gadget ditangannya.
"Kenapa? Kan bisa nanti aja waktu SMP, belajarnya." Wonu kecil, memberengut menolak suapan yang diberikan bundanya. "Yaudah, Wonu makan dulu. Nanti bunda bilang ke ayah," sang bunda akhirnya mengalah, menodongkan kembali suapan yang langsung diterima anaknya.
Berakhirlah Wonu kecil yang tampak percaya diri menunggangi motor merek yamaha itu dihadapan temannya yang tengah berkumpul ditaman.
Meskipun baru sehari belajar menyetir motor. Wonu tak pernah mengalami kesalahan sedikit pun.
"Berani gak nu?"
"Berani lah," anak kecil yang keingin tahuan yang besar itu kadang patut diwaspadai.
"Aku gak ikut, mau pulang aja." Wonu tertawa renyah mengetahui nada takut dari Hasan.
"Gitu aja takut!" sahut salah satu temannya.
"Bukannya takut! Montorku masih baru! Nanti lecet," Hasan balik menyahut.
Wonu sedikit merasa takut sebenarnya. Bukan takut nanti bakal terjatuh dari motor karna Wonu tak sempat memikirkan hal itu. Hanya saja, ia takut jika bundanya mengetahui jika ia pergi membawa motor. "San jangan kasih tahu bunda ya," Hasan mengangkat bahunya.
