Love Life: "Tak love shot ya kamu, Jovina!"

1.9K 215 12
                                    

"It's the love shot!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"It's the love shot!"

"Naananaaa!" Sudut kelas IPS 2 jadi ramai, karena bersatunya para penggemar musik kpop. Didepan mereka sudah ada laptop yang menampilkan grup dengan jumlah anggota delapan orang yang sedang menari mengikuti irama musik. Tak segan-segan dua diantara enam gadis disana ikut menari mengikuti gerakan dance di layar laptop itu, bernyanyi. Hingga beberapa cowok yang masih asik didalam kelas berdecak tak suka mendengar suara nyaring dari gadi bernama Karin itu.

"Kecilin ngapa, kuping gue kram nih!" lima dari enam gadis disana kompak menoleh, mencari gerangan suara pengganggu ketika mereka asik karokean. Termasuk Karin yang lebih dulu berdiri, berkacak pinggang, menyampirkan rambut nya kebelakang.

"Yeu, urusin aja game lo!" Karin mendengus, mencari posisi duduk ternyaman. Menyenderkan punggung dibahu sahabatnya yang asik memandangi layar diponsel.

"Apasih Rin, berat tau!" Sebelah tangan gadis itu terangkat mendorong paksa punggung karin yang tak mau lepas menyender di bahunya. Matanya melotot menyuruh Karin bergeser dari tempatnya.

"Ck, gue gak seberat itu ya! lagian lo dari tadi sibuk banget ngeliatin hp. Sok-sokan kayak ada yang ngechat. ngapain sih lo?" Karin bergeser dari tempat duduknya. Mencuri pandang melihat isi dilayar ponsel gadis itu.

Jovina kini mendorong jauh sahabatnya yang kepalang kepo dengan dirinya. Menekan tombol sebelah sisi ponselnya hingga layar hpnya menghitam.

"Hayo lagi baca 21 ples-ples ya?" Gadis itu menarik turunkan alisnya menggoda. Suaranya yang nyaring membuat beberapa temannya ikut menoleh kearah Jovina. 

"Karin--"

"Jo! Dicariin Hanin tuh!"

Jovina bergegas melihat kearah pintu kelas. Di sana sudah ada Hanin--adik kelas yang mematut diri didepan pintu kelas. Sebelum itu, Jovina lebih dulu menyentil kening Karin yang lebar. Sedangkan Karin mendengus, dan mengumpat nama Jovina. "Pikiran Lo tuh, 21 ples-ples."

Abiyan yang mengetahui Jovina hendak keluar kelas, mencegatnya. "Mau kemana Lo? Bu Dama udah otw."

"Ah elah yan, ini cuma mau ngomong bentar. Gak sampe satu jam." Jovina memutar bola matanya, kesal. Melihat cowok berkacamata yang bertugas sebagai ketua kelasnya itu terlalu disiplin.

Abiyan mengangguk memberi izin. Tanpa ba-bi-bu, Jovina keluar yang lansung disambut Hanin.

"Kak Jo, proposal dana buat indosit udah di print?" Gadis yang ditanyai, reflek menepuk jidatnya. Ia lupa dengan tugas, untuk menyelesaikan proposal sampai Ter print kan. Inilah akibat, ia yang terlanjur kepo dengan part selanjutnya yang ia baca di aplikasi orange itu.

"Waduh." Ia menoleh kedalam kelasnya, dan kembali berucap. "Sorry-sorry gue lupa, seharusnya tadi malem gue mau nge-print langsung. Yaudah gini aja. Lo ke kelas dulu aja, entar gue kasih. Udah di print."

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang