lia menghela nafas dalam sambil memperhatikan ryujin yang sibuk dengan bola basketnya.
"kak lia kenapa ? dari tadi nghela nafas mulu."
lia hanya tersenyum menanggapi pertanyaan yuna.
"kak lia beneran gak apa-apa kan ?"
"iya aku gak apa-apa."
meski tak bertanya sekalipun, yuna tahu gadis mungil nan manis disampingnya ini memikirkan seseorang.
"hwang yeji." bisik yuna pelan. hanya mampu di dengar olehnya dan lia.
mendengar nama yeji disebutkan, lia sontak menoleh pada yuna.
"kakak mikirin kak yeji kan ?"
"iya." bisik lia pelan.
"yuna airnya dong." ryujin datang menghampiri mereka daj meminta air minum pada sang kekasih.
"kamu latihannya jangan terlalu keras dong, kamu keliatan cape banget ini."
ryujin menyunggingkan senyum tipisnya. tangannya terulur mencubit pelan pipi yuna.
"iya shin yuna."
lia diam-diam menatap kedua temannya dan tersenyum.
dulu, dia dan yeji pernah berada di situasi seperti ryujin dan yuna.
sebelum semuanya terungkap.
"shin yuna !!" teriakan tersebut membuat mereka menolehkan kepalanya.
yeji berjalan maju dengan tatapan tajamnya dan lia yang sontak menunduk.
"gue cariin lo kemana-mana njir taunya lo disini. ayok ke ruangan osis, kita mau rapat."
yuna mengeluh sebal sebelum pamit pada kekasihnya dengan wajah masam.
"yeji kasih tau sama yuna, ntar pulangnya bareng gue."
"ok, gue duluan yah."
sepeninggal yeji, ryujin menatap lia yang masih menundukkan kepalanya.
"yejinya udah gak ada."
ryujin memposisikan dirinya duduk disamping lia sambil menatap ke depan.
"kadang gue heran, kenapa yeji bisa akrab banget sama gue yany notabenenya adalah perusak hubungan lo berdua."
lia menggelengkan kepalanya, dirinya pun sama tak mengerti.
"yeji kayaknya benci banget sama aku jin."
ryujin mengangguk tanpa menatap lia, "gue kalo di posisi yeji gue juga bakal ngelakuin hal yang sama."
ryujin terkekeh pelan mengingat kekasih manisnya, "bahkan gue masih bingung kenapa yuna mau menerima gue setelah gosip tentang kita menyebar kemana-mana."
"kamu harus jaga yuna baik-baik jin." lia menatap ryujin dengan senyum tipis.
ryujin mengangguk, "pasti lia. gue gak mau nyakitin manusia sebeharga dia."
✨
yeji sengaja duduk lebih lama di gazebo sekolah mereka walaupun sudah jamnya pulang sekolah.
hari ini dia tidak memilki jadwal part time jadi dia ingin menikmati waktu santainya setelah rapat osis yang menguras tenaga.
"kak yeji." seruan riang itu. mendengarnya saja yeji suda tahu siapa orangnya itu.
"loh ? belum pulang yun ?"
yuna menggeleng, "ryujin suruh nunggu katanya ada urusan sama coach mereka."
"kak yeji kok belum pulang ?"
"lagi gak mau pulang dulu yuna."
yuna mengangguk mengerti. yeji terlihat seperti menatap sesuatu dan yuna mencoba mengikuti arah pandang yeji.
"sampe sekarangpun gue ngerasa gak cocok sama lia. dia terlalu jauh buat gue raih."
yuna mengangguk, dia memang mengerti bagaimana jalan cerita yeji dan lia.
"yuna ayo pulang." ryujin datang dan memberikan jaket yuna yang memang selalu dia simpan.
"ji kita balik duluan ya."
setelah itu, tak ada alasan lagi bagi yeji untuk tetap tinggal di sekolah.
yeji melangkah menuju lapangan parkir dan mengambil motornya.
saat keluar dari pagar sekolah, dahi yeji berkerut bingung ketika melihat mobil yang biasa mengantar-jemput lia masih terparkir rapi.
yeji mengangkat bahunya tak peduli, namun saat dia ingin menjalankan motornya sebuah suara memanggilnya.
"nak yeji."
yeji diam-diam mengumpat dalam hati ketika tahu ibunya lia memanggilnya.
dengan sopan yeji turun dari motornya dan menyapa ibunya lia.
"tante apa kabar ?" tanya yeji.
sebelum itu, dia sempat melirik lia yang berada dalam mobil dengan wajah tak menentu.
kaca mobil yang terbuka membuat lia mampu mendengarkan percakapan mereka dengan jelas.
"tante baik kabarnya, kamu gimana ?"
"yeji baik-baik aja kok tante."
"kok kamu jarang banget datang ke rumah."
yeji sengaja menampilkan wajah terkejut, "loh ? lia belum cerita sama tante ?"
"cerita apa nak ?"
yeji tersenyum tipis, "aku sama lia udah putus dari lama tante."
keheningan melanda mereka, lia yang berada di dalam mobil membuang muka ke arah lain.
"kalo begitu yeji pamit dulu ya tante."
karena seorang choi lia, sosok hwang yeji lambat-laun berubah menjadi mati rasa.
to be continued
swljry__
2020.03.24
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Lia and Her Regrets ; yejisu
Fanfictionyeji tidak ingin membicarakan apapun yang berkaitan dengan lia. dan, lia hanya ingin berada disekitar yeji. © DALLIECIA 2020