yuna menatap yeji khawatir. yeji yang baru saja tahu fakta mengejutkan malah terlihat santai memakan cemilan di kantin tanpa peduli sekitarnya.
"kakak gak apa-apa kan?" yuna terus menanyakan kondisi yeji.
"gak apa-apa yun, gimana perasaan lo waktu tau ryujin suka sama lo?"
yuna menggeleng,"biasa-biasa aja tuh."
"masa?"
yuna mengangguk,"tapi kakak beneran gak apa-apa kan?"
"iya yun, cape gue jawab pertanyaan yang sama mulu."
yuna mengangguk. meski dia sendiri masih khawatir dengan keadaan yeji.
✨
yeji sengaja menghindari lia seharian penuh. bagaimanapun dia masih memiliki hati.
yeji merasa sangat bodoh bisa sangat mencintai lia sampai tidak tahu hal seperti ini.
"ji? lo kenapa?" tanya hyunjin ketika melihat yeji pulang dengan wajah murung.
"bukannya lo hari ini ada partime?"
"gue ijin dulu hari ini, cape banget gue."
yeji berlalu ke kamarnya, dan badannya merosot ke lantai saat dia sampai di kamarnya.
yeji tidak menangis. hatinya terlalu sakit sampai airmatanya menolak untuk turun.
"tega banget lo lia."
✨
"yeji, kamu kemana aja kemarin? aku telponin gak kamu angkat."
yeji hanya menyunggingkan senyum kecilnya ketika bertemu lia di depan sekolah.
"maaf, kemarin aku cape banget. aku kekelas dulu ya." pamit yeji.
namun yeji berbalik, menatap lia yang masih berada disana.
"li, bentar istirahat kita ke rooftop aja. aku jemput di kelas kamu. oke ?"
lia mengangguk disertai senyum manisnya.
yeji mengusap pelan rambut panjang lia dengan sayang.
"aku kekelas dulu ya."
lia sama sekali tidak merasa curiga dengan sikap yeji.
dengan langkah ringan lia berjalan menuju kelasnya dan berpapasan dengan ryujin.
"jin." panggil lia pelan.
"ada apa?" tanya ryujin berusaha selembut mungkin.
"hari ini, aku boleh pulang bareng sama kamu?"
ryujin menggeleng pelan. dia harus tegas memberikan garis batas antara dia dan lia.
"gue gak bisa li, maaf." baru saja ryujin ingin berlalu, lia menahan lengannya.
"jin please, hari ini aja."
"gak li, kita gak bisa gini terus. gue gak mau lo tersiksa kayak gini."
ryujin melepaskan genggaman lia pada lengannya dengan lembut, menggumamkan kata maaf lalu pergi.
yuna yang melihat semuanya benar-benar merasa takjub dengan lia yang merasa tak bersalah sama sekali.
"hai yuna."
yuna menoleh dan mendapati ryujin disampingnya.
"hai juga kak," balas yuna canggung.
"ntar mau pulang bareng?"
yuna menggeleng,"aku udah janjian sama temen. aku permisi dulu."
bagaimanapun yuna masih harus bersikap sopan pada ryujin yang berstatus sebagai kakak kelasnya.
tapi dirinya yang tahu bahwa ryujin menyukainya dan sempat menjadi pacarnya lia membuat rasa aneh di dadanya.
"gak tau ah, yuna cape."
✨
"ji."
"yuk," yeji menggenggam tangan lia dengan lembut dan membawanya ke rooftop seperti janji mereka.
"tumben kesini, kamu mau ngomongin sesuatu?"
yeji menyengir lucu lalu mengangguk. lia berhasil menebaknya.
"emangnya tentang apa?"
"kita putus."
wajah yeji yang penuk kehangatan berubah dalam sepersekian detik menjadi wajah tegas dan dingin.
"loh? kenapa tiba-tiba?"
"gue tau semuanya tentang lo dan ryujin, dan gue rasa itu alasan yang kuat untuk putus dari lo."
lia menggeleng,"kamu gak boleh ninggalin aku."
"lo emang pantes ditinggalin choi lia."
lia menggeleng dengan kuat. rasa takut memenuhi hatinya.
"aku gak ji."
yeji tertawa mendengus, "lo tuh aneh ya li. kemarin nangis depan ryujin supaya jangan mutusin lo sekarang lo nangis ke gue supaya jangan ninggalin lo."
airmata lia turun dengan deras. dia juga bingung kenapa dia tidak ingin yeji meninggalkannya, namun dia merasa sangat takut.
"li, stop. gue gak mau nganggep lo cewek murahan."
yeji pergi dari rooftop, meninggalkan lia yang masih menangis.
yeji benar-benar sudah tidak memiliki hati untuk gadis mungil nan cantik bernama choi lia.
to be continued
dengan begini flashback berakhir, mungkin satu chapter lagi bakal tamat karna emang awalnya gak pengen bikin panjang ceritanya.
swljry__
2020.05.05
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Lia and Her Regrets ; yejisu
Fanfictionyeji tidak ingin membicarakan apapun yang berkaitan dengan lia. dan, lia hanya ingin berada disekitar yeji. © DALLIECIA 2020