[2] 1

20.6K 943 16
                                    

Kehidupan Jeno sangat amatlah datar, tidak ada yang dapat menarik perhatiannya selain Mark Lee. Yap, dia adalah saudara atau yang bisa dikatakan 'hyung'? bagi Jeno.

Sebenarnya Mark bukan saudara kandung Jeno, tapi karena satu dan lain hal Mark sekarang menjadi hyungnya. Kalian kepo kan? Lebih baik kalian ga usah tau tentang fakta sebenarnya dibandingkan tau tapi membuat kalian rugi seperti Jeno. Ia tidak membenci Mark, tentu saja tidak. Walaupun Mark adalah hyung tiri, tapi Jeno tidak peduli selagi Mark tidak mengusik kehidupannya.

Oh iya, kembali ke topik.

Mark itu lebih setahun lebih tua dari Jeno. Nah karena itu, kini Jeno maupun Mark duduk di kelasnya masing-masing. Jeno dikelas 11-2 sedangkan Mark dikelas 12-3.

Kursi pojok belakang dekat jendela. Jeno suka dengan tempat duduknya. Alasannya? Mungkin karena dia lebih tertarik dengan pemandang luar jendela dari pada gurunya yang sekarang berada di depan kelas bersamaj— mungkin anak baru? Jeno tidak begitu memperhatikan temen kelasnya, ia sudah terlalu muak menjadi bahan pembicaraan anak-anak sekolah.

"Eh, itu penerus Lee corp ya?"
"Bukannya si Mark yang jadi penerusnya?"
"A-aku menyukaimu Jeno-ssi"
"Jeno-ssi boleh minta nomermu?"
"Kenalin nama aku Naeun, namamu Jeno kan? Bisakah aku bagi nomermu?"

Ya... kurang lebih seperti itulah percakapan yang mereka bahas saat melihat Jeno. Tapi ia sama sekali tidak peduli, benar-benar tidak peduli. Mungkin didalam kamus Jeno, tidak peduli menjadi suatu kalimat yang sering digunakannya.

"Jeno-ssi silahkan berdiri" guru tersebut memanggil Jeno berulang kali tapi tidak ada pergerakkan sama sekali dari Jeno sampai akhirnya ia tersadar saat mendapat tatapan dari seluruh teman kelasnya.

"Nah Jaemin-ssi, kamu duduk disamping Jeno" murid baru tersebut menundukkan kepalanya dan menghampiri meja Jeno.

"Hai, kenalin nama gue Na Jaemin, bisa dipanggil Jaemin. Senang berkenalan denganmu Lee Jeno-ssi" sebenarnya Jeno tidak peduli dengan orang disampingnya ini, tapi tunggu— kok dia bisa tau nama panjang gue? Padahalkan gue belom ngasih tau nama panjang gue?

"Tadi gue dengar Pak Kim manggil nama panjang lu" ahh syukur dah kalo gitu, tapi— dia bisa baca pikiran gue? Jangan-jangan dia penyihir kali ya? Heol...

"Gue ga bisa baca pikiran lu Jeno-ssi, dan gue bukan penyihir" tuh kan benar apa yang gue kira, dia tuh—"Dari pada mikirin macem-macem tentang gue, mendingan lu nyimak pelajaran" akhirnya mereka berdua hanyut dalam kegiatan masing-masing.

"Yak, Jeno-ssi... nanti temenin ke kantin dong" apa-apaan ni bocah, baru kenal udah sok asik. Emangnya dia siapa yang bisa nyuruh-nyuruh seorang Lee Jeno "Oh iya, gue ga suka penolakkan Jeno-ssi"

"Ga, gue sibuk dan lu ga berhak ngatur-ngatur gue"

"Ouh seperti itu, tapi sayangnya gue ga peduli" what the hell? Dengan tidak tau dirinya Jaemin hanya tersenyum yang makin membuat Jeno sangat muak.

"Bodo amat "

•••

Disisi lain, Mark juga mengalami hal serupa. Ia melihat seorang murid yang memasuki kelasnya bersama sang guru. "Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru" guru tersebut mengalihkan pandangannya ke murid baru "Silahkan perkenalkan namamu"

"Hai semua, nama gue Lee Donghyuck, kalian bisa panggil gue Donghyuck, salam kenal semuanya" cuaca yang saat itu sedang tidak mendukung ntah kenapa menjadi cerah seketika saat murid baru tersebut menampikan senyumannya. Kalau orang dulu bilang, 'senyumannya membawa energi positif.'

"Baiklah Lee Donghyuck-ssi, kamu bisa duduk di depan Mark-ssi"

Oh iya, Just for information aja nih, penempatan meja dikelas Jeno sama Mark itu beda ya. Kelas 11 satu meja dua orang, sedangkan kelas 12 satu meja satu orang. Jelas bukan?

Haechan berjalan kearah mejanya dan sekilas ia melihat kearah Mark yang sedang menggambar sesuatu hal yang menurutnya abstrak

"Gambar lu bagus" Mark mengangkat kepalanya saat Haechan menduduki kursinya

"Nasib Jaemin gimana ya? Gue chat aja kali ya biar tau gimana perkembangannya?" Haechan merogoh saku almetnya dan meraih benda pipih bentuk persegi

'Line'

'Jaemin chaebol'

Na, kelas lu dilantai berapa?

Klo ga salah dilantai 2 dah
Kenapa emang?

Nanya doang
Kli aja satu lantai
Yodah ntar ketemuan dikantin gimana?

Kantin?
Tapi lu yang traktir

Giliran ginian aja cepet banget
Iya dah ntar traktir, gue mo ketemuin lu sama target gue

Dah deket keknya nih
Oke"

Setelah itu, tidak ada lagi interaksi Haechan dikelas barunya selain memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas

•••


Ternyata belajar di sekolah itu cukup memakan banyak tenaga. Maklumin aja, selama ini Haechan ga pernah belajar di sekolah. Maksudnya tuh bukan berarti ia ga sekolah, hanya saja sekolahnya bukan seperti sekolah pada umumnya.

Sekarang yang jadi permasalahannya ia tidak tau letak kantin sekolah dimana. Mau tidak mau Haechan harus bertanya ke seseorang, seketika ia teringat dengan teman belakang kursinya, langsung saja Haechan membalikkan badan "Mark-ssi, lu tau dimana kantinnya?"

Mark menengok ke arah belakang tapi tidak ada seorang pun dibelakangnya "Manggil gue?"

Kini Haechan sepenuhnya menghadap ke arah Mark dengan kedua tangan terlipat di depan dada "Trus lu kira gue ngomong sama siapa? Yakali gue ngomong sama meja lu gitu?" ucap Haechan menggebu-gebu sambil menunjuk-nunjuk meja

"Emangnya lu kenal gue?"

"Tentu, tadi kan nama lu disebut sama Bu Park" benerkan ucapan Haechan? Kalian juga melihatnya sendiri kan kalau tadi Bu Park manggil namanya? Jujur kalian, gue ga suka orang yang pembohong.

"Ngga— Maksudnya gue tuh— Kita pernah ketemu satu sama lain?"

"Contohnya?"

"Contohnya... seperti bar?" Mark hanya mau meriksa ingatannya aja, takut-takut ia melakukan suatu kesalahan fatal gitu

"Tidak, tapi bisa ga anterin gue ke kantin sekarang?" tiba-tiba terlintas ide yang briliant di otaknya Mark

"Oke gue anterin, tapi dengan satu syarat"

"Ampun dah, mau kekantin aja pake syarat segala. Emang apaan syaratnya?" dengan kode yang untungnya di mengerti Haechan, ia mendekatkan kepalanya dan mulai membisikkan sesuatu. "Gimana? Setuju?"

"Hm..." Haechan sempat memikirkan tawarannya tersebut "Oke, setuju" kalian kepo kan apa yang jadi tawaran mereka? Kasian deh
.

.

.
Tbc

My second story
Iya tau masih sepi, makanya di like sama comment
.

.

.
Gomawo Mianhae Saranghae 💕

Black Suit (Nomin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang