[2] 12

3.8K 339 3
                                    

Secara ganas Haechan mulai menghajar preman tersebut tanpa kenal takut. Tidak butuh waktu lama bagi Haechan untuk menghabisi sampah masyarakat seperti mereka ini. Ia berjalan lebih dalam lagi gudang tersebut. Haechan melihat Mark yang terikat di kursi dan juga Mina

"Kamu liat kan Mark oppa, dia ini seorang iblis, lebih baik kamu tinggalkan iblis yang keji itu dan menikah denganku" ucap Mina sambil menunjuk-nunjuk Haechan yang terdiam

Entah mengapa ia merasa kalau ucapan Mina ada benarnya. Haechan sedikit tertawa kecil saat melihat tangan dan tubuhnya penuh dengan bercak darah. Pikirannya kini sudah tidak terkendali. Disatu sisi ia ingin menyelamatkan Mark, tapi disisi lain ia ingin menghilang saat itu juga.

Kepalanya berdenyut kencang membuat ia kesakitan. Haechan tidak dapat menahan rasa sakit itu lagi, ia terperosok sambil menutup mata dan telinganya rapat-rapat.

"HAECHAN, AWAS BELAKANG" teriak Mark saat melihat seseorang berbadan besar berada di belakang Haechan

Mendengar teriakan samar-samar dari Mark ia berdiri dan menembak orang tersebut tepat di depan dadanya.

'Dor'

"Sudah kukatakan kepadamu Mark oppa, dia tidak baik untukmu, dia itu ib- " ucapan Mina terpotong saat menyadari Haechan sudah berada dibelakangnya sambil memegang pistol yang mengarah tepat di belakang kepala Mina

"Kang Mina-ssi, kayaknya lu makin banyak omong ya. Seharusnya gue bunuh lo aja waktu itu, I think this a right time to bring you to the Hades place, say 'good bye' to the world Kang Mina. Oh iya, gue bakalan pertemukan lu sama keluarga lu kok, jadi lu ga sendiri disana" ucapnya sambil tersenyum licik

"Annyeong- " Haechan menarik penutup geser pada pistol "Kang Mina-ssi" lalu menarik pelatuk pistol tersebut dan sedetik kemudian Mina jatuh dengan kepala yang mengelurkan banyak darah

Mark masih terdiam "Nanti gue jelasin" tutur Haechan sambil membuka ikatan yang meliliti tubuh Mark

"Luka lu banyak banget, I'm sorry" ucap Mark saat melihat wajah Haechan yang banyak mengeluarkan darah. Haechan sedikit terdiam karena terkejut dengan responnya Mark yang diluar ekspetasi

"Ei... Gue gapapa, jangan ngerasa bersalah gitu dong... It's my duty"

"Duty?" Haechan lupa kalau masih mode penyamaran

"I-itu... anu... Maksud gue- itu loh"

"Itu apaan? Duty for what?"

"hmm... Duty... To be- To be a good boyfriend, nah itu maksudnya, iya itu" tutur Haechan gugup sambil menggaruk kepala belakangnya

"Just that?"

"Khap"

"Khap? Apaan khap?"

"Maksudnya iya hehhehe.... Bahasa Thailand itu hehehhe" tidak ada satupun percakapan, yang ada hanya Mark masih menatap ke arah Haechan dengan intens membuat gugup setengah mati

"Mending kita keluar dari sini gimana?" Haechan membawa Mark keluar dari tempat terkutuk itu "Gue butuh penjelasan"

"Nanti oke? Nanti setelah lu dicek sama dokter"

Diluar sudah terdapat mobil ambulans dan juga polisi yang sebelumnya sudah Haechan panggil. Ia membawa Mark kedalam ambulan, "Kapan penjelasannya?"

"Nan-"

'Kringg'

"Halo Na?" ucap Haechan saat tau panggilan tersebut dari Jaemin, "Seriously? " Haechan melirik sekilas ke arah Mark "Oke, gue kesana"

"Dari siapa?"

"Jaemin" Haechan sedang berpikir keras gimana caranya untuk kabur dapat dari sini, "Hm... Mark hyung... "

"Ga boleh"

"Apa? Padahal gue mau nanya keadaan lu. Gimana setelah ngerasain diculik? Seru ga?"

"Seru apanya. Haechan, keknya saraf kepala lu ada yang putus deh... Gue khawatir"

"Hah? Yang bener lu?" Haechan meraba kepalanya membuat Mark gemes

"Ya ngga lah" Mark memukul pelan kepala Haechan "Aw-sshh"

"Lu luka? Yang mana yang luka?" tanya Haechan saat mendengar ringisan Mark. Ia segera memanggil dokter saat melihat goresan di tangan Mark

"Luka segini doang mah kecil, itu luka lu ga diobatin?"

"Iya nanti, lu dulu aja"

"Kok nanti... dok obatin dia aja" ucap Mark sambil memberi isyarat

"Eh jangan dok, sehabis ini saya pergi kok, jadi saya titip dia ya dok" Mark yang terkejut dengan ucapan Haechan berniat ingin protes namun kalah dengan kecepatan Haechan yang sudah berada di luar ambulan

"Hyung maaf, tapi gue ga bisa ninggalin Jaemin sendirian. Tenang aja gue ga bakalan mati gitu aja kok, dan juga happy birthday, i love you Lee Minhyung" ucap Haechan sambil menampilkan senyumnya

"Yakk Lee Hae-" perkataan Mark terputus dengan pintu ambulan yang ditutup oleh Haechan

Sejujurnya ia baru ingat jika hari ini adalah ulang tahunnya. Ia juga bingung harus senang atau sedih. Senang karena yang pertama kali mengucapinya adalah orang yang paling spesial, tapi disisi lain ia sedih karena harus siap untuk kehilangan Haechan.

'Kenapa gue ngerasa kayak bakalan terjadi hal yang buruk ya... It just my feeling or-'
.

.

.
Tbc

Hola yorobun...
Bek kan gue...

Next chap?
.

.

.
Gomawo Mianhae Saranghae💕

Bonus pict:

Bonus pict:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Black Suit (Nomin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang