[2] 11

3.9K 350 11
                                    

"Ga"

"Haechan... yayaya... bolehlah" wait, sejak kapan Mark jadi kayak gini?

Akhirnya mau ga mau Haechan menuruti kemauan Mark namun kali ini dengan cara yang berbeda.

Ia menempelkan ujung jari di bibir miliknya, lalu ia tempelkan di bibir Mark

"Lu ngapain?" Mark merengutkan dahinya sambil menurunkan lengan Haechan

"Lah tadi katanya minta cium, itu udah gue kasih barusan"

"Dih apaan gitu doang, itu mah namanya indirect kiss. Gue pengennya kiss langsung" Haechan merolling kan matanya dan meninggalkan Mark yang masih termenung

Mark hanya tersenyum melihat punggung Haechan yang mulai menjauh. Benaknya kini di penuh dengan banyak pertanyaan tanpa satupun jawaban. Mark kira, ia sudah mengenal Haechan lebih jauh, namun ternyata tidak

'Haechan, sebenarnya lu siapa?'

Haechan merogoh kantong celana mencari keberadan handphone buah miliknya

"Halo Na, lu bisa ke apotek deket sekolah ga? Yang disebrang taman itu loh... Gue tunggu ya disana"

•••

Jaemin mengakhiri panggilannya, "Siapa?" ia sedikit terkejut saat Jeno tiba-tiba bertanya

"Haechan" setelah mendapatkan jawaban. Tidak ada satupun lagi suara. Namun, disisi lain Jaemin tampak gelisah melihat kearah jam tangannya berkali kali.

"Lu kenapa Na?" tanya Jeno yang menyadari kegelisahan Jaemin

"Hah? Gue? G-gue ga papa kok... Iya gue gapapa" jawab Jaemin diselingi oleh tawa canggung

"Are you sure?"

"100%"

'Krriinngg'

"Jen, gue duluan ya" dengan buru-buru Jaemin keluar dari kelas membuat Jeno heran.

Ia mengikuti Jaemin dari belakang, sepertinya ini menjadi kebiasaan baru bagi Jeno semenjak mengenal Jaemin. Jeno juga tidak paham dengan dirinya sendiri. Ia merasa Jaemin memiliki magnet tersendiri untuknya

•••

Jaemin sudah berada di titik perjanjian. Tanpa sepengetahuan Jaemin, kini Jeno berdiri di samping supermarket

Jeno melihat mobil Mark berhenti di depan Jaemin dengan Haechan dan juga Mark tentunya

"Kenapa mereka bolos ga ngajak gue? " monolog Jeno

Jaemin melihat Haechan yang keluar dari mobil dengan lilitan kain di bahu. Tanpa bertanya pun Jaemin sudah tau kalau Haechan terluka

"Na, problem" ucap Haechan dengan wajah panik. Jaemin menarik Haechan memasuki apotek

Dengan teliti dan cekatan Jaemin berhasil mengeluarkan peluru dan menjahitnya, tak lupa ia melilitkan perban agar tidak iritasi. Tenang aja Jaemin udah terlatih kok, keren kan?

"Mark tadi diserang sama 2 orang, kayaknya kita harus lebih siaga deh" Jaemin membereskan peralatan yang sebelumnya ia pakai

"Oh iya Jeno? Kok ga ikut?"

"Biarin aja, dia di sekolah ini ko—" ucapan Jaemin terputus saat mendengar teriakan

"WOY LEPASIN HYUNG GUE ANJING"

"Jeno? Itu kan suara Jeno?"

Baik Jaemin maupun Haechan bergegas keluar dari apotek dan melihat Mark yang dipaksa masuk oleh segerombolan orang berjas hitam. Haechan berlari menghampiri segerombolan itu dan melayangkan sebuah tonjokkan tapi sayangnya berhasil ditangkis lalu berakhir ia disiku hingga tersungkur

"Haechan, BANGSAT LU NYIKUT PACAR GUA. BABI. LEPASIN GUE. HAECHAN—" seketika Mark pingsan setelah ia dipukul dari belakang oleh salah satu orang berjas itu lalu dibawa pergi

Disaat yang lain terfokuskan oleh Mark, rupanya Jeno juga menjadi incaran selanjutnya

"JAEMIN TOLONG, JAE—" telat bagi Jaemin untuk menolong Jeno yang telah dibawa oleh orang yang sama-sama ga dikenal

"Shit, Jaemin cepet masuk ke mobil"

Untuk dari segi mobil di jalan, Haechan juaranya. Bahkan namanya terkenal di penjuru area balap liar. Terjadi kejar-kejaran antara mobil Haechan dan 2 mobil di depannya sampai akhirnya mereka terpisah di pertigaan

"Gimana nih? Masa kita harus pilih salah satu?" Haechan berpikir sejenak

"Tuh dibelakang ada sepeda punya Mark, lu kejar mobil yang ada Jeno pake itu"

Jaemin menyetujui saran dari Haechan. Akhirnya mereka berdua pisah. Oh iya fyi aja nih... Jaemin itu pernah juara 1 lomba sepeda se nasional jadi jangan khawatirin Jaemin.

•••

Saat ini Haechan sudah berada di depan Gudang yang bisa dibilang tua. Paling klo Haechan tabrak tuh gudang pake mobil sport nya Mark bisa-bisa langsung ambruk.

Ia sudah mengisi pistolnya dengan peluru baru. Perlahan namun pasti Haechan memasuki gudang tersebut

'Ouh... kita kedatangan tamu tak diundang rupanya'

Suara tersebut datang entah dari mana tapi sepertinya ia tak asing dengan suara orang tersebut

"MANA MARK HYUNG WEH... BALIKKIN GA LU" teriak Haechan sambil mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan

'Oi, apakah kita saling kenal?'

Haechan mengeluarkan smirk nya saat mengetahui letak cctv yang menurutnya terhubung dengan orang disebrang "I know who you are, lu Kang Mina right?"

'Memang, seorang Lee Donghyuck tak pernah mengecewakan'

"Dimana Mark hyung?"

'Calm down dude, bagaimana kalau sedikit pemanasan?'

Sesaat setelah Mina berkata seperti itu, beberapa orang berbadan besar mengepung Haechan, tidak lupa dengan barang yang mereka bawa masing-masing. Dengan senyum meremehkan, Haechan mulai menghajar mereka satu persatu

'bugh'

Haechan terperosok saat seseorang memukul kaki bagian bawahnya

"Akh" Tiba-tiba Haechan merasakan kepalanya yang berdenyut kencang

"Dasar keponakkan tidak berguna, kalau seperti ini lebih baik kau ku telantarkan saja dari awal"

Ucapan itu terus terngiang-ngiang dibenak Haechan. Sejenak Haechan meringis kesakitan namun seketika ia terdiam membuat orang-orang disana takut

Secara tiba-tiba Haechan berdiri dari posisinya sambil menepuk nepuk pakaian yang kotor

Terdengar suara cekikikkan yang menyeramkan "Hah... kalian benar-benar ingin buat gue marah rupanya. You want to die apparently... Ok I'll help you guys" ucapnya sambil tersenyum licik
.

.

.
Tbc

Oh iy jan lupa dilike sm komen, kasian sm authorny np... Asalkan kalian tau aj nih y, ini authorny ngetik dari jam 1 pagi sampe jam 2 jadi harap dikabulkan permohonan author:)
.

.

.
Gomawo Mianhae Saranghae💕

Black Suit (Nomin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang