Usai makan malam, Kia dan Annya menuju ke kamar, begitu juga aku. Kita memutuskan untuk ngobrol diatas balkon kamar yang tidak terlalu luas. Hanya terdapat sofa kecil yang terbuat dari rotan sintetik dilengkapi bantal sofa berwarna grey di sebelah kanan dengan posisi menghadap kiri, kursi kecil yang serupa dengan sofa berada pas dihadapan sofa dan meja kayu di tengahnya yang dialasi karpet rotan. Hanging chair roundup berwarna putih berada di sebelah kursi kecil. Lampu gantung bercahaya putih dan lilin semakin membuat suasana balkon menjadi sweet.Aku bersandar di hanging chair roundup, Annya duduk di kursi dengan kedua kaki diangkat ke atas kursi, sedangkan Kia memilih tidur di sofa.
“Udah lama ya kita gak ketemu” Ucap Annya memandangi bintang-bintang
Aku yang mendengar ucapan Annya langsung mengarahkan tatapanku kearahnya dan bibirku pun melukiskan senyuman
“yaelah, kamu kangen kan sama kita” Kata Kia dengan sedikit tertawa
“ya iyalah. Emang kamu gak kangen sama aku?” Annya menatap Kia dengan tatapan kesal
“kangen sih” Kia pun menatap Annya dibarengi dengan cengiran
“kok pake sih?” Annya pun semakin kesal dengan Kia
“Dari pada pake sah. Ntar jadinya kangen sah. Kan gaenak” ledekku dengan sedikit tertawa
Kia pun tertawa bangga, karena aku membela dia
“ihh kamu kok lebih belain Kia sih. Yauda aku pergi nih ya?” Annya berdiri dan menatapku dengan kesal
“Yauda pergi aja sana” kata Kia
“ihhh, tahan aku dong” Annya merengek dan menghentakkan kedua kakinya ke lantai
Aku dan Kia tertawa lepas melihat tingkah Annya
Ting…
Notifikasi hp ku berbunyi, yang menandakan ada pesan masuk dari WhatsApp. Aku pun mengambil hpku yang ada di atas meja kayu dan langsung membuka aplikasi WhatsApp. Terlihat satu pesan masuk
+62821******50
“Hai Zea, aku Arka
Kamu apa kabar?”
Aku mengerutkan keningku saat membaca pesan dari nomor yang tak ku kenal“pesan dari siapa Ze?” Tanya Kia yang berjalan ke arahku
“kalian tau enggak ini nomornya siapa?” tanyaku sambil menyodorkan ponselku ke Annya dan Kia
Kia mengambil hp ku dan membaca pesan itu,sedangkan Annya hanya memperhatikan dibelakang Kia. Karna dirasa belum mengenali pesan itu,Kia pun menekan Display Picture atau DP dari nomor tersebut.
Display Picture tersebut menampilkan foto seorang pria berkulit putih yang berdiri di area gunung bromo mengenakan sweater marron, celana pensil hitam dan sepatu vans authentic berwarna hitam. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku sweaternya, bibirnya tersenyum menunjukkan deretan gigi yang sangat rapi
“ini mah Arka alumni sd kita dulu. Seangkatan sama kita” penjelasan Annya
“ohh iyaa aku tau” lanjut Kia
“ohh” kataku singkat
“kamu tau kan?” tanya Kia dan menoleh ke arahku
“enggak” jawabku dengan santai
“lhaa gimana sih kmu ze” Kata Annya yang sedang membenarkan posisi duduknya
“emang aku gatau dia siapa” jawabku dan aku kembali bersandar dihanging chair roundup
“ini hpmu. Jangan lupa dibales” Kia menyodorkan hp dan terkekeh kepadaku
Aku pun membalas pesan Arka
“Alhamdulillah Baik”
Ting…+62821******50
“save nomorku ya”
“Sudah”
“Ze, Aku tidur duluan ya” Kata Annya
“Aku juga ya ze”sambung Kia
Aku hanya mengangguk pelan
Ting...
Arka
“good night ze”
Aku mengerutkan keningku saat melihat balasan Arka. Aku memutuskan untuk mematikan hp ku, dan kembali gabung bersama Kia dan Annya untuk tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEA
RomanceZea dan Arka adalah teman lama. Namun,Zea tak seberapa mengenal Arka. Zea bertemu Arka disalah satu acara reuni sekolah. Karna perlakuan Arka yang manis,membuat Zea nyaman dengan Arka. Hingga suatu hari Arka menyatakan perasaannya kepada Zea, dan Ze...