Jung Jae Hwa, dia adalah gadis CEO muda terkaya dan terbesar di Korea. Namun,dibalik kesuksesannya ada sisi gelap yang hanya diketahui oleh orang-orang dalamnya saja. Dia bisa mengabulkan apa saja yang di inginkan. Apakah dia penyihir? Kekuatan apa...
Sampai dikantin Jae Hwa dan Jungkook duduk berhadapan sambil melihat menu menu yang tersedia. Jae Hwa jarang sekali makan dikantin kantornya itu. ia sering membawa bekal yang sudah disediakan oleh Ahjumma dari rumah. namun karena dia terburu buru jadi hari ini dia tidak sempat membawa bekalnya.
"kau ingin pesan apa Jae?"
"Jungkook-ah kau sering pesan apa disini?"
"Nasi dengan bulgogi, atau bibimbab."
"Mmm kurasa bibimbap tidak buruk."
"baiklah." Jungkook mengangkat tangannya
"Ahjussi, 2 porsi bibimbap dan 2 cola"
"Baik tuan, tunggu sebentar"
"Ne.." lalu Ahjussi itu pergi
"Apa kau tidak pernah makan kekantin?"
"Tidak, aku selallu membawa bekal yang Ahjumma siapkan."
"Cobalah berkoneksi dengan para pegawai disini."
"Mereka bekerja padaku, apakah menurutmu aku tidak berkoneksi?"
"Maksudku cobalah berinteraksi dengan mereka. Mereka pasti akan senang jika Nyonya besar mereka sangat ramah. Bukan galak dan dingin seperti ini."
"Hmm kau mengejekku?"
"Tidak, lebih tepatnya aku memberitahumu. Aku yakin mereka juga akan bangga dan menceritakanmu kepada keluarga mereka jika kau sebenarnya tidak sedingin itu. Lupakan masalalumu."
Seketika hati Jae Hwa tersentak.
"Jangan membahasnya lagi."
"Jangan lari dari keadaan Jae, itu tidak akan membuatmu baik baik saja."
Makanan pun tiba
"Permisi tuan, nyonya ini makanannya." kata Ahjussi
"Terimakasih Ahjussi." Jawab Jungkook
Jae Hwa masih memikirkan apa yang dikatan Jungkook, 'masa lalu ku begitu kelamkah?'
"Jae, makanan sudah datang. Segera habiskan setelah ini kita ada meeting"
"Eoh.. Nee.." jawabnya segera meraih sumpit didepannya
-------------------------------------
"Jung, jam berapa klien nya akan datang?" tanya Jae Hwa
"Mungkin sekitar 15 menit lagi."
"Eoh kalau begitu aku ijin kekamar mandi dulu."
"Nee." menata layar laptopnya
Jae Hwa keluar ruangan meeting menuju kamar mandi yang berjarak 2 ruangan.
Saat Jae Hwa sedang mencari ponselnya, tiba tiba ia bertabrakan dengan seorang yang rupanya tengah terburu buru. Ponsel Jae Hwa pun terjatuh.
"Aishh ponselku."
"Ah.. maafkan aku nona, saya sedang terburu buru." ucap namja itu.
Niat Jae Hwa yang ingin mengetahui siapa namja itupun terhenti karena ia melihat sesuatu yang sangat sangat ia kenali menggantung dilehernya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hah? 'kalung' itu??!" gumamnya tak percaya
"Apa ponsel nona baik baik saja?"
Jae Hwa yang sudah geram dan tidak ingin tau segera bangkit dengan menundukkan kepalanya
"Sepertinya baik baik saja." lantas ia pergi dengan tangannya yang sudah gemetar
Namja POV
Setelah turun dari mobilnya, namja itu segera berjalan cepat menuju ruang meeting yang sudah ditentukan.
"Uh sudah kurang dari 15 menit, sebentar lagi meetingnya akan segera dimulai. Aku harus segera sampai."
Lift yang ia gunakan sudah sampai dilantai 10 tepat dimana ruangannya berada. Cukup banyak ruangan disana, dan aku kurang tau tepatnya dimana ruangan itu berada. Waktu ku tersisa 8 menit. dan aku segera bertanya kepada resepsionis yang ada dilantai itu
"Permisi tuan ada yang bisa saya bantu?"
"Aku akan ada meeting disini, dan aku kurang tau tepatnya dimana ruangannya berada."
"Atas nama siapa tuan?"
"Park foundation."
"Ah, ruangannya ada disebelah kanan keempat tuan."
"Terimakasih." bergegas
"1..2..Ouhh" aku menabrak seorang yeoja
"Ah.. maafkan aku nona, aku sedang terburu buru." ucap namja itu.
Aku memposisikan kaki ku untuk berjongkok. Dia bergumam samar, aku tidak bisa mendengarkannya
"Apa ponsel nona baik baik saja?"
Yeoja itu berdiri dan akupun ikut berdiri.
"Sepertinya baik baik saja." lantas yeoja itu pergi tanpa menatapku
"Siapa nona itu, aku merasa seperti mengenalnya. Aku merasakan sedikit sengatan dari kalung ini."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ah mungkin hanya perasaanku saja." namja itu melanjutkan jalannya
"Ah ini ruangannya." katanya sambil merapikan kerah kemeja dan jasnya.
Author POV
Jae Hwa yang sudah sampai ditoilet langsung menangis dalam diam. Ia terisak menahan tangisnya itu. Sampai sampai tidak akan ada yang bisa mendengarkannya.
"Hiks hiks orang itu kembali, 'dia' kembali." gumamnya sambil memegang dadanya yang sesak.
KIRA KIRA KALUNG BERARTI APA BUAT JAE HWA DAN APA HUBUNGANNYA DGN NAMJA TADI???!