Part 7. Lelaki Misterius

218 24 4
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa siang ini Aufa tampak sibuk dengan berkas di atas meja kerjanya.

Sore nanti ia ada pertemuan dengan salah satu rekan bisnisnya jadi ia masih memiliki cukup waktu untuk mengecek beberapa berkas lagi sebelum pertemuan itu.

Tiba-tiba saja pintu ruangannya di ketuk seseorang dari luar.

"Masuk..."

Seru Aufa tak lama kemudian pintu ruangannya di buka oleh sekretarisnya itu.

"Ada apa?"

Aufa langsung bertanya tujuan sekretarisnya itu masuk ke ruangannya.

"Ini berkas yang perlu Bapak tanda tangani."

Ujar Jingga sambil meletakkan sebuah berkas di atas meja kerja atasannya itu. Aufa langsung membuka berkas yang di berikan oleh sekretarisnya itu dan mulai membacanya, sebelum benar - benar ia tanda tangani.

Sambil menunggu Aufa menanda tangani berkas di depannya itu. Jingga melirik ke sekeliling ruangan atasannya itu dan tatapan matanya tertuju pada sebuah bingkai foto di atas meja kerja atasannya itu.

Rasa penasaran muncul di hatinya, ia penasaran siapakah foto di dalam bingkai itu.

Karena dari posisinya yang menghadap kearah Aufa, membuat Jingga tidak bisa melihatnya.

Tangan Jingga terulur untuk mengambil bingkai itu tapi sebelum itu terjadi.

"Berkas ini sudah saya tanda tangani dan kau bisa keluar sekarang."

Aufa menyodorkan sebuah berkas pada sekretarisnya itu, Jingga langsung menerima berkas itu.

"Bapak ingin makan siang apa hari ini? Kebetulan saya mau makan siang di luar! Barangkali bapak mau..."

Ucapan Jingga justru di sela oleh Aufa.

"Tidak perlu saya tidak lapar sekarang. Pergilah makan siang dan kembali jam 13.00."

Suruh Aufa dan Jingga akhirnya memilih pamit pada atasannya itu.

Dan Aufa akhirnya bisa menghela nafasnya saat melihat Jingga sudah keluar dari dalam ruangannya.

Ia sempat terkejut tadi saat Jingga berusaha untuk melihat foto seseorang yang ia letakkan di atas meja kerjanya.

Tangan Aufa terulur untuk meraih bingkai foto di atas meja kerjanya. Dan mulai menatap foto di tangannya.

 Dan mulai menatap foto di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mencintaimu Dalam Diam (Aufa & Jingga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang