Part 9. Bukan siapa - siapa

198 24 4
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@Patimah_WIZONE/ Siti_One_it) dan twins_identik/Patonah_Wizone.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Aufa diam - diam menggelengkan kepalanya saat melihat meja sekretarisnya yang sudah kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aufa diam - diam menggelengkan kepalanya saat melihat meja sekretarisnya yang sudah kosong. Tanpa miliknya.

Jingga sepertinya sudah pulang, padahal gadis itu biasanya pamit padanya lebih dulu sebelum dia pulang. Tapi hari ini sepertinya Jingga lupa berpamitan padanya.

Ia mulai melirik kearah jam dinding yang berada tidak jauh darinya berdiri, jam sudah menunjukkan pukul 16.15.

Aufa akhirnya mulai melangkahkan kakinya kearah lift. Masuk kedalamnya dan menekan tombol untuk sampai di basement tempat mobilnya terparkir.

Ting...

Tidak butuh waktu lama ia telah sampai di basemant. Aufa kembali melangkah keluar dari dalam lift, berjalan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat lift berada.

Masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di balik kemudi. Dengan cekatan Aufa menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan mobil miliknya untuk meninggalkan tempat parkir itu.

Saat ia berada di lampu merah, ia tidak sengaja menangkap punggung seseorang yang ia kenal.

Ya, mobilnya kini berhenti karena lampu merah dan saat Aufa melihat ke depan, ia mendapati punggung Jingga yang tengah duduk di jok belakang sebuah motor.

Motor yang ia kenali sebagai motor milik kekasih dari sekretarisnya itu.

Tangan Aufa yang berada di balik setir kemudi tampak mengepal saat mendapati pemandangan menyesakkan itu.

Rahang lelaki itu pun ikut mengeras, rasanya ia ingin sekali menarik Jingga dari sana dan membawa gadis itu ke dalam mobilnya.

Tapi ia sama sekali tidak berhak melakukan itu semua. Karena Jingga bukan kekasihnya, bukan juga tunangannya apalagi istrinya.

Ia tidak mempunyai hak apapun untuk melarang gadis itu untuk berdekatan dengan kekasihnya.

Karena ia hanya lelaki yang mencintai Jingga diam - diam. Tanpa gadis itu sadari.

Aufa terlihat menghela nafasnya, mencoba untuk meredam amarahnya dan memejamkan matanya sejenak. Tidak sampai satu detik Aufa kembali membuka matanya.

Ia bersyukur saat melihat lampu lalu lintas sudah berubah warna menjadi hijau. Ia langsung melajukan mobilnya dan melewati motor milik Bobby yang tengah membonceng Jingga di belakangnya.

💙💙💙

Jingga tampak mengenali mobil milik atasannya yang baru saja melaju melewati motor milik Bobby. Ia baru ingat tadi karena terlalu terburu - buru untuk turun menemui Bobby, ia sampai lupa pamitan pada atasannya itu.

Mencintaimu Dalam Diam (Aufa & Jingga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang