■ S E V E N ■

425 41 5
                                    


maaf kalau ada typo atau kesalahan penggunaan kata/ kalimat dalam cerita ini🙏🏻

- Selamat Membaca -

○○○

Hyunjin dan Heejin langsung kembali ke apartemen setelah berbincang dan makan malam bersama nyonya Hwang.

Tidak ada obrolan selama perjalanan menuju apartemen. Hyunjin tetap memasang wajah dinginnya, sementara Heejin terdiam takut, sesekali Heejin melirik wajah Hyunjin yang terlihat marah.

"Apa dia marah?" Batin Heejin.

Sesampainya di apartemen, Hyunjin langsung keluar dari mobil meninggalkan Heejin yang masih terdiam disana.

Heejin pun mengikutinya turun dari mobil, ia sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Hyunjin. Namun saat Hyunjin masuk ke dalam lift, pria itu langsung menutupnya tanpa menunggu Heejin masuk.

Mata Heejin berkaca-kaca. Ia merasakan sesak di dadanya. Heejin sangat sensitif sejak ia mengandung, ia sangat mudah menangis.

Heejin naik lift lain untuk menyusul suaminya. Ia menahan liquid bening yang hampir jatuh dari matanya. Perasaannya mulai tidak enak.

Ia menekan sandi apartemennya dan Hyunjin. Dan baru saja Heejin masuk dan menutup pintu.

Plak!

Heejin memegang pipi kirinya. Ia merasakan panas dan perih bersamaan di pipi kirinya. Hyunjin menampar wanita yang sedang mengandung anaknya.

Liquid bening yang sedari tadi Heejin tahan pun akhirnya terjatuh membasahi kedua pipi Heejin.

"Sekarang apa?" Bentak Hyunjin.

Heejin terdiam, bahkan ia tidak berani menatap wajah Hyunjin. "Jawab! Apa kau tidak bisa berbicara?!" Tambahnya dengan suara keras.

Hyunjin mencengkram kedua pipi Heejin dengan tangan kananya. "Jawab aku! Sekarang apa maumu wanita jalang!" Ucapnya.

Seperti tertusuk puluhan ribu pisau di dadanya. Sangat sakit mendengar perkataan Hyunjin barusan. Heejin tidak mampu untuk menjawab ucapan Hyunjin, bibirnya seakan-akan mati rasa.

Hyunjin menghempaskan kedua pipi Heejin. Pria itu mengambil sesuatu dari dompetnya, ia melempar salah satu black card miliknya tepat di wajah Heejin.

"Itu kan yang kau cari? Ambil! Setelah bayi ini lahir, aku akan menceraikanmu" Ketus Hyunjin.

Heejin mengangkat wajahnya, ia menatap Hyunjin dengan tatapan sayunya, tidak lupa dengan air mata yang terus keluar dari matanya.

"Apa? Kau mau mengadukan pada eommaku lagi? Silahkan!" Ucapnya.

Flashback on.

Heejin dan Yeji masuk ke dalam rumah nyonya Hwang terlebih dahulu. "Eomma" Panggil Yeji.

Wanita paruh baya itu menoleh ke arah suara itu muncul. "Aigoo putriku" Ucapnya senang.

Ia melirik ke arah Heejin, nyonya Hwang bingung kenapa Heejin bisa bersama Yeji. "Heejin?" Gumamnya.

"Ya Eommonim" Ucapnya sambil tersenyum manis.

[#2] My Sickest Love - Hwang Hyunjin | Jeon Heejin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang