■ N I N E ■

452 38 21
                                    

maaf kalau ada typo atau kesalahan penggunaan kata/ kalimat dalam cerita ini🙏🏻

- Selamat Membaca -

☆☆☆

"Aku akan segera menghancurkannya"

"Secepat ini tuan?"

"Iya, sebelum anak penerus itu lahir..."

●●●

Malam pun berganti pagi. Matahari tanpa malu mulai menunjukan wujudnya. Seorang gadis terbaring diatas kasur dengan mata yang membulat tegang karena sepasang tangan yang melingkar di perutnya sejak semalam.

Heejin tidak bisa tidur semalam karena Hyunjin memeluknya. Entah apa alasan pria itu memeluknya, sambil mengucapkan kalimat yang tidak Heejin mengerti sama sekali.

"Kumohon jangan tinggalkan aku"

"Aku tidak mau sendirian"

"Aku membencinya..."

Kalimat itu yang Hyunjin ucapkan semalam sambil memeluk tubuh Heejin yang menegang dan menenggelamkan wajahnya di leher Heejin. Gadis itu sangat takut, teringat kejadian dimana Hyunjin menyetubuhinya membuat ia trauma jika ada yang menyentuh tubuhnya.

Hyunjin menggerakan tubuhnya pelan membuat Heejin semakin menegang, detak jantungnya sudah tidak berdetak normal sejak semalam.

"Astaga kapan ini berakhir...." Batin Heejin yang entah didengar oleh Hyunjin atau tidak, namun setelah itu Hyunjin mulai membuka kedua matanya.

Mata mereka bertemu dengan posisi yang sangat dekat. Hyunjin membelalakan matanya terkejut. Pria itu langsung menjauhkan tubuhnya dari Heejin. Tidak ada obrolan sama sekali diantara mereka, hanya deruan napas yang terdengar tergesa-gesa.

Heejin mengalihkan pandangannya. Ia merasa malu dengan Hyunjin, gadis itu memilih pergi ke kamar mandi untuk menjernihkan pikirannya.

Sementara Hyunjin masih terdiam. Ia masih mencerna kejadian barusan sambil mengumpulkan nyawanya yang masih belum terkumpul sempurna.

Udara kamar Hyunjin menjadi panas. Hyunjin memilih untuk keluar dari kamar dan mengambil minuman untuk membasahi tenggorokannya yang kering. Hyunjin keluar dari kamar dalam keadaan tanpa pakaian atasannya, pria itu belum memakai pakaiannya kembali sejak semalam.

Hyunjin mengambil kaleng bir yang ada di dalam kulkasnya. Baru saja Hyunjin ingin meneguknya, ada yang merebutnya. Hyunjin membalikan badannya dan menemukan Heejin yang ada di belakangnya sambil membawa kaleng bir yang ia ambil tadi.

"Kau bisa mengambilnya sendiri..." Ucap Hyunjin.

Heejin meletakan kaleng bir itu di meja. "Tidak baik minum bir saat kau belum mengisi perutmu sama sekali. Aku akan membuatkan teh untukmu" Ucap Heejin.

Heejin pergi untuk merebus air. Sementara Hyunjin diam, ia merasa tubuhnya beku. Pria itu merasa canggung dengan Heejin membuat ia membiarkan Heejin untuk membuatkan teh untuknya.

Hyunjin menunggu sambil duduk di meja makan. Pria itu tidak sadar memperhatikan Heejin dari belakang sampai Heejin selesai membuatkan teh untuknya.

"Ini..." Ucap Heejin sambil memberikan segelas teh untuk Hyunjin.

tingtong!tingtong!

Bel apartemen mereka berbunyi. Heejin segera pergi untuk membukakan pintu. "Biar aku yang melihatnya" Ucap Heejin. Sementara Hyunjin acuh dan memilih menyeruput teh yang dibuat Heejin.

[#2] My Sickest Love - Hwang Hyunjin | Jeon Heejin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang