Hati memang merasa nyaman dalam memendam,Namun otak merasa tak tahan untuk menahan segala beban~
.
.
.
"Ehh gaes kita duduk sini yaa di pojok enak terus liat dibawah banyak babang ganteng lagi main basket hehe," ujar Syasya."Dasar lu Sya kalo liat yang bening aja langsung yaudh ayok,"sahut Dara
"Bentar ini kan tempatnya para cabe mak lampir males ribut gue pindah ae mending,"
"Yaelah bodo amat gak usah takut ini kan punya sekolah kita juga bayar kalo dia dateng kan enak gelud hehe,"timpal Angel
"Yaudah pada duduk susah amat sii,Vel ikut gue mesenin makanan,"
"Siap eh lu pada kek biasa kan,"
"Iyaa Vel bakso plus es jeruk,"
"Okok"
"Ehh gue punya perasaan gak enak sama Rara deh,"ujar Nata.
"Perasaan lu aja kali udah lahk abis ini kita langsung ke Rara kok,"
"Iyyaa ehh tuh para cabe kan males gue ribut,"
"Elah tinggal adu bacot ngapain takut dah,"
"Woii ini tuh tempat duduk gue yaa lu semua ngapain disini pindah-pindah duhh kursi gue penuh bakteri,"omel Felisya
"Idih lo kira ini tempat punya nenek moyang lo hah seterah kita dong orang kita duluan juga disini lo juga bisa milih tempat yang lain,"
"Hello gue udah duluan nempatin nih meja ya lo semua siapa main duduk aja,"sahut para dayang cabe cihh.
"Diem lu bangsat gue sumpelin pake mangkok bakso juga lu,"omel Angel yang baru datang.
"Ohh ini kepala sukunya yaa eh lo pergi sana meja gue banyak bakterinya kan tuh,"
"Najis ini sekolah gue juga bayar ya seterah gue laa mau duduk dimana kek,"sahut Nata gak terima
"Ehh gak bisa ini meja emang gue duluan nempatin,"
"Gue"
"Gue"
"Gue""Bisa diem gak lu semua," Semua mata tertuju pada Alvino.
"Gue yang punya sekolahan ini gak belagu kek lu pada"
"Dan kalian gak usah berisik punya urat malu kan cuman masalah rebutan meja lu semua berantem Bocah,"katanya penuh penekanan
"Eh lu gak tau masalahnya diem aja sih gue tau lu yang punya tpi gak usah sok berkuasa disini,"ujar Nata tidak terima
"Ini bukannya cewek yang tadi pagi ya," sambil mengingat nya
"Hem gue gak punya banyak waktu buat ngurusin bocah disini cabut,"pergi meninggalkan kantin.
"Woii lo masalah kita belom kelar kampret emang,"omel Nata
Dan sesaat cowok tersebut berhenti
"Apa? Lu punya masalah sama gue?,""Iya,lu kan yang tadi pagi nginjek sepatu gue sambil menunjukan telunjuk kedepan.
"Yaelah berapa sih gue bayarin sini sepatu butut aja bangga"
"Emang ya lo tuh yaa maju kedepan hendak menghantam cowok tersebut dannnnnn
Brukk!
Nata terpeleset dan jatuh tepat di dekapan Alvino yah cowok tersebut menyelamatkan cewek yang tadi ia marahi dan mereka saling tatapan mata mereka bertemu.
" Oh my God gue kenapa deg-degan gini sih pliss jangan blussing nih pipi,"
"Cantik," satu kata yang ada dipikiran Alvino
KAMU SEDANG MEMBACA
Jamais Fini [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]✨🖤 "BALIKAN SAMA MANTAN? YA TUHAN MENDING GILA AJA DEH GUE." "A-APAA? DIJODOHIN OM-OM ITU? ELUS DADA LAGI." MENCERITAKAN KISAH REMAJA YANG KEMBALI KASIH APA MASIH SEINDAH DULU?AKAN BANYAK MASALAH DAN MASALAH DAN PERJODOHAN...