Agatha - 02

91 10 4
                                    

Setelah kemarin Agatha tertidur pulas di uks. Ia benar-benar terbangun saat bel pulang sekolah. Entahlah Agatha hanya merasa capek, dan ia butuh istirahat. Dan tidur mungkin adalah obatnya.

Agatha menyingkap selimut yg membalut tubuh nya semalam. Ia mengecek jam weker di nakas samping nya. Menunjukkan pukul 10 pagi. Ia langsung bangun dan pergi mencuci muka. Selepas itu, Agatha membereskan tempat tidur, dan kamar nya yg berantakan. Walaupun di rumah ada mbok Yani, dan para ART lain. Agatha melarang mereka untuk membersihkan kamar nya. Agatha juga ingin belajar mandiri, belajar kebersihan mulai dari kamar nya.

Hari ini hari libur, dan Agatha menyukai nya. Siapa juga yg tidak suka libur? Libur dimana hari yg di tunggu-tunggu oleh semua orang. Dimana kita bisa melakukan apa pun sesuka kita. Mengisi waktu nya dengan hobi, keinginan, berpergian, atau diisi dengan rebahan sambil drakoran, persis seperti Kaila.

Setelah selesai merapihkan, Agatha turun ke bawah. Menuju halaman belakang. Agatha duduk di depan kolam renang. Pengen nya sih renang. Tapi sayang nya Agatha tidak bisa renang, ia bodoh akan hal itu.

Agatha menselonjorkan kaki nya. Punggung nya ia sandarkan pada sandaran kursi. Posisi nya setengah tidur. Seperti tempat duduk di pantai. Agatha termenung. Memikirkan apa yg akan dilakukan di hari libur ini.

Libur nya Agatha adalah waktu dimana dia membuat atau belajar membuat kue. Agatha sangat suka memanggang kue. Apalagi membuat adonan nya. Mencium aroma yg dihasilkan kue saat keluar dari panggangan, adalah aroma yg disukai Agatha.

Baginya, hal memasak yg paling seru di lakukan adalah membuat kue.
Bahkan, parfum nya pun wangi chocolate atau vanila. Tergantung juga Agatha mau pake parfum yg mana. Kadang juga diri nya wangi bayi. Remaja terkadang labil memang.

Tidak melulu manggang kue. Kadang, Agatha juga cuman tidur, makan, nonton, baca novel, lalu tidur. Kaya Kaila juga. Hanya beda nya Kaila tidak suka membaca novel. Apasih thor gue melulu heran  :(  Kaila be like

Selain itu, mereka berempat juga menghabiskan waktu libur nya dengan menginap di salah satu rumah ke empat nya. Rumah yg sering sih Jessie. Lebih enak aja katanya. Waktu malam, mereka habiskan untuk streaming film, gibah, foto-foto, atau hal gila lain nya. Sedangkan siang nya, mereka biasa tidur atau mentok-mentok olahraga pagi keliling komplek.

"Bikin kue lagi bosen, rebahan juga gue baru bangun, ajak jalan Jessie? Ah jangan deh tuh anak ribet kalo di ajak ke mall. Kaila? Palingan ditolak gara-gara drakor! Mauren? Bisa ga ya tuh anak?" Dengan cepat, Agatha mengambil handphone di meja yg ada di sampingnya. Menghubungi Mauren

Dering pertama

Kedua

Ketiga

"Di tolak?" Heran Agatha mendengar nada sang operator. Agatha pun kembali menelfon nya, tapi lagi-lagi di tolak.

Agatha menyerngitkan dahi nya bingung. Apa dia ada salah? Seingat nya tidak. Aman-aman saja.

Disaat Agatha memikirkan alasan nya, satu notifikasi chat masuk. Dengan segera Agatha membuka. Dari mauren

Mauren : sorry tha, gue tadi lagi nyetir. Ga berani angkat. Kenapa?

Dengan cepat, Agatha membalas nya

Agatha : oh iya gppa ren, santai. Lo mau kemana pagi-pagi gini?

Mauren : gue mau ke rumah sodara tha, Tante gue mau tunangan. Biasa deh bantu-bantu. Btw kenapa telfon?

Agatha : oh yaudah gppa. Tadinya mau ngajak jalan. Tapi yaudah lah, Lo lg ada acara

Setelah membalas pesan itu, Mauren belum membaca pesan nya. Mungkin sibuk. Agatha bangun dari duduk nya. Berjalan lunglai ke dalam. Melangkah ke dalam kamar, lalu mandi.

Setelah selesai dengan semua ritual mandi nya, Agatha langsung memakai pakaian yg menurut nya bagus dikenakan hari ini.

Duduk di meja rias, lalu sedikit memoles bedak tipis dan pelembab bibir. Rambut nya ia biarkan tergerai.

Agatha bangun, dan berjalan ke bawah. Saat di tangga, Agatha berpapasan dengan mbok Yani. Mbok Yani heran dengan pakaian Agatha hari ini.

"Eh neng Agatha, mau kemana neng? Mbok udah nyiapin makanan buat neng. Mbok panasin bentar ya" ucap mbok berbalik pergi. Dengan cepat, Agatha menahan pundak si mbok.

"Ngga usah mbok. Makanan nya mbok aja yg makan. Agatha mau keluar sebentar" ujar Agatha tersenyum manis

Lalu setelah nya, Agatha mencium tangan mbok, berpamitan. "Agatha jalan ya mbok" ucap nya lalu berjalan pergi.

"Iya hati-hati di jalan neng" peringat nya yg dibalas anggukan Agatha

Mbok yg melihat itu hanya tersenyum. Agatha tidak pernah berlaku kasar sama pembantu atau yg bekerja di rumah ini. Ia selalu memperlakukan semua nya dengan sangat ramah, sopan.

***
Hari ini, Agatha mengemudikan mobil nya sendiri. Menuju sebuah mall terkenal yg berada di kawasan Jakarta Selatan.

Setelah sampai, Agatha berjalan memasuki mall. Tidak terlalu ramai, mungkin karna masih siang. Agatha melihat jam di pergelangan tangan nya. Hampir jam sebelas. Ia berniat menonton film, lalu makan. Dan mungkin akan berbelanja sedikit.

Agatha memasuki lobby cinema lalu melihat daftar film yg tayang bulan ini. Mencari yg seru. Setelah menentukan, Agatha berjalan menuju loket tiket.

Saat mengantri, agatha melihat sepasang kekasih yg berada di depan nya sedang beradu mulut memilih film. Si cewek sudah terlihat kesal. Mata nya melotot tajam, bibir nya terus menyerocos. Yg di lakukan si cowok hanya tersenyum geli, lalu mencubit pipi nya, gemas.

Agatha tersenyum sendiri melihat nya. Dalam hati, Agatha berdoa semoga cowok nya nanti seperti lelaki yg ia lihat saat ini. Ahh membayangkan nya saja sudah membuat Agatha senang. Gimana kalo jadi kenyataan? Mempunyai cowok yg romantis, humoris, alis tebal, tatapan mata yg teduh, pundak tegap yg siap jadi sandaran. Ughhh perfect!

***
Setelah selesai nonton, lalu makan siang. Sekarang Agatha sedang mengitari mall. Berbelanja sesuka hati.

Saat Agatha sedang mimilih warna lipcream, suara gaduh terdengar. Tepat nya suara orang berargumen. Agatha menoleh kebelakang, ke arah sumber suara yg membuat tempat ini berisik. Ia juga melihat beberapa pengunjung menatap kegaduhan itu.

Disana terlihat seorang cowok sedang memohon-mohon kepada satu wanita. Sepertinya wanita itu pegawai toko ini. Ah ralat, di samping nya dua orang cowok sedang memperhatikan drama yg dibuat oleh ulah temen nya sendiri.

Satu nya terlihat mengompori si pegawai toko, mengejek teman nya yg kesusahan. Dan satu nya lg terlihat cuek, bahkan tatapan matanya terlihat tajam. Agatha memperhatikan sejenak. Sepertinya ia kenal. Tapi siapa?

Lalu suara gaduh itu hilang. Digantikan suara seseorang. Suara nya datar, tegas, namun di setiap intonasi nya seakan tak terbantahkan. Siapa pun yg mendengar nya pasti akan merasa terhipnotis

"Gausah cari ribut di tempat ginian, bikin malu. Tinggal bayar barang yg rusak. Kelar."

Lalu cowok itu mengeluarkan sejumlah uang ratusan ribu. Diserahkan nya uang itu kepada mba pegawai yg tadi. Ia langsung melenggang pergi. Meninggalkan kedua teman nya yg sedang terkekeh sumbang. Setelah nya mereka langsung menyusul teman nya itu.

Kejadian itu tidak luput dari mata Agatha. Ia termenung sesaat. Memikirkan siapa mereka tadi. Sumpah, Agatha bahkan mengenal suaranya. Tapi ia tidak tahu nama mereka.

Ia menggeleng kecil, melupakan teka teki di kepalanya. Agatha pun melanjutkan kegiatan nya kembali. Lalu setelah nya langsung bergegas pulang.
***

Heyyooo! Siap² tokoh laki-laki nya udah munculll. Ada yg bisa nebak ngga sih? Ketiga cowok tadi itu siapa? Kalo author sendiri sih udah tau :p

Yokkk jangan lupa vote, tinggal di klik doang kok bintang nya. Gratiss lg gengss ehehe. Komen, kritik, saran nya dipersilahkan....

Di tunggu yaa siapa mereka bertiga. Baca yaaa di next part!

See u!!!

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang