Happy reading!!
Maapin kalo ada typo yaaArsen menghisap rokok nya, mengepulkan asap nya ke udara. Ia terlihat sangat santai. Tapi, tidak dengan pikiran nya. Pikiran nya berkecamuk, memikirkan kejadian-kejadian yg menimpa nya.
Arsen tersenyum miris. Kadang, garis takdir Tuhan memang tidak adil bagi sebagian orang. Terkadang Arsen berfikir, kenapa harus dirinya, kenapa harus garis takdir hidupnya. Kenapa tidak orang lain aja? Kenapa dan kenapa. Selalu pertanyaan yg sama yg muncul di otaknya. Ia sangat berharap ada orang yg bisa membantu menjawab semua pertanyaan nya.
Drttt drttt
Arsen mengalihkan tatapan nya ke layar handphone. Nama Kiel tertera jelas di layar.
Telepon nya tersambung, namun Kiel hanya bungkam. Arsen mengerutkan keningnya. Tumben nih anak. Gabiasa nya. Batin nya heran.
"Kenapa yel?" Tanya Arsen akhirnya.
"Lo dirumah?" Tanya Kiel balik.
Arsen mengangguk "iya, kenapa emang nya?"
"Chat Gio suruh ke rumah Lo juga. Gue otw sekarang Sen"
"Lah ngapa-"
Tuttt tutt
"Bangsat gue belom selesai ngomong malah dimatiin. Punya temen ga ada akhlak semua anjir"
Arsen membuang asal sisa rokoknya. Ia bergegas meninggalkan rooftop, menuju kamar nya.
Sesampainya di kamar, Arsen langsung menelefon Gio. Dering ke dua telepon tersambung.
"Apaan?" Tanya Gio.
"Ke rumah gue sekarang. Kiel otw"
"Oke gue otw" ucap Gio lalu mengakhiri telepon.
Arsen berbaring di kasur sambil berselancar main sosmed. Mengusir rasa bosan saat menunggu dua teman nya. Hampir 30 menit. Ia melihat jam dinding. Jam setengah 12 malam. Cukup larut.
Guliran tangan di layar handphone nya terhenti. Arsen tersenyum melihat layar handphone nya. Postingan Instagram milik Jessie.
Cepat atau lambat, ia pasti bisa memenangkan hati nya.
Entah, hanya Jessie saat ini yg menolak pesona diri nya. Padahal, cewek-cewek di luar sana pada rebutan buat jadi pacar. Tapi Jessie beda. Sikap nya terang-terangan menunjukkan ketidak sukaan nya kepada Arsen.
Tunggu tanggal main nya jessie.
Arsen tersenyum miring. Berbagai cara sudah tersusun rapih untuk mendekati Jessie.
Tok tok tok
"Masuk"
Kiel muncul dari balik pintu. Kiel berjalan menghampiri Arsen. Duduk di sebelahnya.
"Lah Gio mana?" Tanya Arsen celingukan.
"Belom nyampe. Dikit lagi kali"
Arsen menatap Kiel "ngapainn Lo ke rumah gue?"
"Ntar gue kasih tau kalo Gio dah sampe"
"Anjing Lo, bikin orang penasaran aja" umpat Arsen kesal.
Arsen kembali ke aktivitas sebelumnya. Bermain sosmed. Sedangkan Kiel berbaring melamun. Entah apa yg ada di pikirannya.
Sekitar 10 menit, Gio nongol dengan membawa cemilan.
"Pantes lama. Orang jajan dulu" ucap Arsen melihat bawaan di tangan Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha
Teen FictionKisah ini dimulai dari para murid Athania School. Kisah tentang bagaimana rasanya terperangkap ke dalam 'cinta segitiga' yang lebih rumit. Bagaimana rasanya menjadi Agatha yang kian 'bertopeng' di luar. Tentang rasa yang hanya bisa terlepas bebas d...