10• Direct Messege

186 22 1
                                    

Semangkuk mie instan dengan asap yang mengepul diatasnya dibawa Wara dengan hati-hati lalu menaruhnya di atas meja kecil yang sebelumnya sudah dia letakkan di depan Lana. Ia kemudian mengambil setoples pilus kemudian mempersilahkan Lana untuk memakannya.

"Di maklumi aja ya. Anak kos hehehe" ucapan santai Wara biasa saja. Tapi disisi lain, wanita didepannya ini ingin memeluk Wara detik ini juga. Dia begitu senang, karena akhirnya Wara mengeluarkan bahasa santai padanya.

"Nih camilan.." Wara menyodorkan toples tersebut dan otomatis Wara ikut duduk dilantai menghadap ke Lana.

"Jangan diem aja Na.." kini Wara yang punya banyak kalimat sedangkan Lana bisu.

Lana tersenyum. Kemudian membuka setoples penuh camilan yang diberikan Wara padanya. "Sejak kapan suka nyemil gini sih pak?" Akhirnya Lana buka suara.

"Sejak lama. Kamu aja yang gak tau" jawab Wara sambil meniup kuah mie instan di hadapan Lana.

"Eh tapikan kamu enam puluh persen yang paling tau tentang saya kan? Masa gak tau" Wara menggoda. Seakan tau arah pembicaraan Wara, Lana cepat-cepat meminum teh hangat yang telah disediakan Wara tadi.

"Apaan sih pak" Lana berdecak jengkel, karena mantan gebetan terindahnya saat zaman dia masih jadi mahasiswi ini, membawanya ke topik memalukan yang pernah Lana lakukan dulu.

"Kenapa gak seratus persen si Na?"

"Hm?"

"Ga"

Sebenarnya Lana dengar kalimat yang Wara ucapkan sebelumnya. Tapi karena diluar hujan masih deras, dia hanya mencoba untuk bisa mendengarnya kembali. Takut Wara salah bicara, tapi toh namanya juga Wara.. paling anti mengulangi kalimatnya.

"Mau coba mie saya?" Wara menawarkan, tapi Lana menggeleng karena mie itu sudah Wara makan berkali-kali. Tak mungkin kan mereka sesendok berdua. Padahal, dulu saja waktu masih jadi menjalani hubungan tanpa status..Lana tak pernah cemas kalo minum pocari sweat sebotol berdua dengan Wara ataupun sesendok berdua saat minum kopi. Dasar Lana nya saja yang dulu begitu tergila-gila dengan Wara sampai baru memikirkan hal ini sekarang.

"Kamu disini tinggal sama siapa?"

"Sendiri"

"Berani?"

"Diberaniin aja"

"Nge kost atau?"

"Ngontrak"

"Oh"

Lalu hening lagi. Wara kembali fokus pada mie instannya sampai tandas kemudian membawa mangkuk kosong itu ke dapur mini miliknya. Lana yang bingung mau ngapain akhirnya memilih mengambil ponsel. Dilayar posel Lana terdapat notifikasi, ada nama Sadha dan beberapa chit-chat grup. Lalu Lana memilih membuka pesan dari Sadha.

[From : Mas Sadha]
Kamu lagi apa? Pake gojek lagi dong pulangnya?
14.56 PM

Lelaki itu memang rutin mengirimkan pesan pada Lana. Tadi pagi juga saat Lana ingin pergi ke kantor, Sadha mengiriminya pesan semangat dan dibalas Lana kalo mobilnya masuk bengkel sehingga ia jadi tak semangat. Maka dari itu Sadha tau kalo Lana pergi ke kantor menggunakan jasa ojek online.

- Lagi neduh, ujan gede disini. Iya kayaknya pake gojek lagi, atau gocar maybe(?)
16.43 PM

[From : Mas Sadha]
Wah hujan ternyata. Pake gocar ajalah, kasian kamunya
16.45 PM

[From : Mas Sadha]
Eh tapi kamu dari mana emangnya? Kok neduh?
16.48 PM

Ketemu client tadi diluar kantor
16.48 PM

['Tipe Data']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang