Pada hari ini, langit begitu cerah. Banyak burung yang bekicauan dipagi hari dan matahari bersinar sangat terang. Benar-benar hari yang sempurna untuk bermalas-malasan.
pengennya sih begitu... ahh tapi orang tua (Rudy) sialan itu seenaknya pergi dan hanya meninggalkan sepucuk surat yang juga berisi berbagai pekerjaan rumah
"hah.... baiklah coba kita lihat sekarang, hmmm"
aku perlahan membuka surat yang ditinggalkan Rudy untukku.
Isi surat tersebut adalah ;
"Pagi Rey.
Hari ini aku bersama Fadly dan juga Braun akan berburu dihutan.
Jangan nangis ya saat ditinggal sendirian ahahahaha
Tenang saja aku tak akan pergi terlalu lama seperti hari-hari sebelumnya.
Tadi aku tidak sempat untuk membersihkan dapur, jadi aku harap kau bisa membersihkannya ya...
Oh iya, aku meletakkan bingkisan di atas meja, aku berharap kau bersedia mengantarkannya ke Nyonya Tasha ya Rey, yaa aku juga yakin kau akan bersedia mengantarnya
Pokoknya aku tidak akan pergi terlalu lama, pulang nanti ayo kita makan malam bersama.
P.S
Aku meletakkan makananmu di meja didapur, jangan lupa dimakan ya, ahahha...
p.s.p.s
oh iya, aku tak sengaja merusak tunggu pembakar, bisakah kau memberitahu Tuan Cliff untuk memperbaikinya...aahhaha.... "
Setelah membaca surat itu, seketika tanganku langsung meremuk-kan kertas tersebut sampai membentuk sebuah bola dan melemparkannya kedinding.
Bukankah kau seharusnya menulis tentang tungku pembakar itu diawal surat!!!!
"hah, aku tak habis pikir. Bagaimana dia bisa merusak tungku pembakarnya"
Menuruti tugas yang ada disurat itu, aku bergegas pergi kedapur untuk mencuci alat makan dan berencana melihat tungku pembakar yang dirusak oleh Rudy. Namun, belum sampai didapur, aku merasa bahwa tekstur lantai kayu yang aku injak cukup lembab.
"hah... kenapa dengan lantai ini?"
Ahh aku harap ini tidak seperti yang aku bayangkan
Mencoba menepis perkiraanku, aku memutuskan untuk berjalan secara perlahan menuju dapur. Jantungku berdegup kencang dan berusaha sesiap mungkin untuk melihat tragedi apa yang kali ini Rudy buat.
Hanya sekedar menjelaskan, Rudy sangatlah buruk jika dalam urusan memasak dan biasanya, Nenek Tasha lah yang memasakan makanan untuk kami.
Sesampainya aku diruang dapur, aku sudah tidak heran lagi dengan kekacauan macam apa yang mungkin saja ia buat. Namun, mau seberapa kalinya pun aku membereskan kekacauan ini. Tetap saja, aku terus dibuat kaget dengan apa yang ia lakukan.
"hah, apa-apaan ini. bagaimana bisa dia melakukan ini hanya untuk memasak"
piring kotor berserakan dimana-mana. Sendok, garpu, dan pisau menancap didinding dan genangan air yang menggenang di lantai.
"huh, semua ini hanya untuk satu makanan kecil ini" aku berjalan kearah makanan yang sudah Rudy siapkan untukku.
memang bukanlah sebuah makanan yang mewah maupun sangat lezat. Bisa dibilang itu hanyalah makanan biasa, yang dibuat dengan biasa, dengan rasa yang biasa.
Aku mengambil makanan itu, dan meletakkan-nya di meja makan. kemudian aku melihat sekeliling untuk mengambil sendok dan kemudian bersiap untuk makan.
aku kemudian mengambil suapan pertama dan mencicipi makanan yang dibuat Rudy tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny In Another World
خيال (فانتازيا)"Kenapa... aku, jadi anak-anak?" "Tunggu.. dimana ini!!!" Roda akan berputar, Waktu akan berjalan, takdirmu akan dimulai...