Chapter : 02

19 1 0
                                    

Hari itu, aku bahkan tidak melihat kearah wajahnya. Aku bahkan tidak mengetahui apa yang saat itu dia pikirkan tentangku.

Apa yang Rey pikirkan, tentangku?

Ch02 : Takdirnya, adalah menjadi seorang Pahlawan

Saat itu, aku meninggalkan desa dengan para ksatria putih menuju Ibu Kota Kerajaan, EdenRolf. Dalam perjalan kesana, aku sempat mempertanyakan kembali apakah pilihan yang aku ambil adalah pilihan yang tepat? namun ketika aku mengingat kejadian yang menimpa kami semua.. ketika aku membayangkan raut wajah warga desa, raut wajah Rey... aku menjadi yakin bahwa ini adalah pilihan yang tepat.

Setelah kurang lebih 2 bulan perjalanan dari tanah BlueLand ke EdenLand, akhirnya kami sampai ke Ibukota, berbeda dengan keadaan desa, Ibukota EdenRolf sangatlah megah dan mewah, walah dalam keadaan malam hari, kota tetaplah terang dengan gemirlap cahaya disepanjang jalanan kota, gedung-gedung tinggi dan banyaknya warga yang beraktifitas disana membuat kesan yang sangat berbeda dengan desa kami.

Disana aku di bawa langsung ke bagian tengah dan pusat kota, bersamaan dengan itu, terlihat bangunan yang begitu megah, sebuah Katedral dengan kubah emas yang memayunginya; sebuah gedung yang besar, ya sangat besar. Saat masuk ke dalamnya aku cukup terkesima dengan interior yang tersusun rapi ditiap dinding bangunan besar ini.

setelahnya kami memasuki sebuah lorong besar, disana terdapat benyak lukisan foto dari berbagai ksatria yang telah menjaga Randolf dari masa ke masa. dan diujung lorong, terdapat sebuah aula yang begitu luas, dengan banyaknya patung para ksatria di aula tersebut.

Di salah satu Patung ksatria yang aku lihat, tertulis nama dibawahnya diukir dengan sangat rapi dan terjaga.

"Fay...rand... Fayrand?" Ucapku membaca tulisan itu.

"Wah, sepertinya kau cukup menikmati suasananya ya Emilia?"

Dia adalah Eris, Eris adalah seorang Ksatria putih yang menyarankan ku untuk bergabung dengan Ksatria putih setelah melihat bakat ku. Jujur aku tidak terlalu menyukainya, ia selalu terlihat santai dimanapun ia berada, bagaimana cara dia bisa selalu tersenyum bahkan di keadaan genting sekalipun benar benar sebuah misteri.

"Ti..tidak" Ucapku malu.

"Ara.. tidak perlu terlalu kaku Emilia, sekarang kita sedang berada di Gedung Utama, tempat dimana para petinggi Ksatria Putih berada. Dan tempat yang kita lewati sekarang adalah Aula Pahlawan"

"Aula Pahlawan?"

"Ya... patung-patung yang kau lihat disini adalah patung penghormatan bagi para Pahlawan yang telah berhasil mengalahkan Raja Iblis dari masa ke masa dan melindungi kedamaian Randolf" Eris Melanjutkan. "Dan patung yang ada didepanmu ini adalah patung dari Pahlawan pertama 'Fayrand'"

Pahlawan.. papa dulu pernah menceritakan tentang kisah di benua ini, pada akhirnya, bagaimanapun Raja Iblis dikalahkan, Raja Iblis akan bangkit kembali setelah lewat 100 tahun, dan demi mengalahkannya, salah seorang manusia di dunia ini; akan mendapat anugerah dan menjadi seorang Pahlawan yang akan memimpin umat manusia untuk mengalahkan Raja Iblis.

Dahulu, cerita itu sangat seru terdengar olehku, namun ketika aku pikirkan lagi, apakah... siklus ini akan terus berulang...

Seperti yang dikatakan Oleh Eris, ini adalah Gedung Utama, AdemianHalls, tempat dimana para ksatria putih berlatih dan mengenyam pendidikan serta markas pusat bagi para ksatria putih. Eris bnyak bercerita kepadaku sepanjang perjalanan tentang bagaimana kekuatanku akan diuji disini. Untuk bisa menjadi seorang ksatria putih tidaklah mudah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Destiny In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang