O2

402 48 10
                                    


















Tap







Pemuda itu berbalik saat merasakan ada yang memegang bahunya. Dia mendapati orang asing lalu memiringkan kepalanya.





"Oh, aku pikir kau pergi bersama ayah dan bundamu, kenapa berkeliaran sendiri?"





Tentu itu membuatnya makin bingung. Apasih nih orang pikirnya.






Pemuda itu menghilangkan tangan yang masih bertengger di bahunya "Maaf, saya tidak mengenali anda" ucapnya.





Dianjia. Dia mengerjapkan matanya kemudian memukul pelan bahu pemuda di depannya "Pfft- jangan bercanda, Zeyu"










Plak






Pemuda yang dipikirkan Dianjia adalah sahabatnya itu menepis tangannya kasar "Maaf ... Saya bukan Zeyu"






Lalu berbalik berjalan meninggalkan Dianjia yang mematung. Cih, apa-apa itu? Temannya lagi? Pikirnya kesal.














Dianjia melihat tangannya lalu bergumam "Woah, yang tadi itu apa?"




























※ Regret ※










Zeyu baru saja selesai membersihkan diri dan memakai bajunya. Dia mendudukkan diri diatas ranjangnya sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil miliknya.









Ponsel genggam miliknya berdering menampilkan satu panggilan disana. Zeyu mengambil ponsel yang berada di nakas lalu segera menggeser tombol hijau.









"Halo? Ada apa, Dianjia?"






"...." Orang disebrang sana terdiam.






Zeyu kembali bersuara "Dianjia? Apa kau baik-baik saja?"






Kesadaran Dianjia kembali terkumpul lalu menjawab Zeyu "Ah, anu ... bukankah seharusnya aku yang bertanya?"





Zeyu nampak bingung "Maksudnya ... apa ya?"






"Tadi ... Kita bertemu bukan? Lalu saat aku berbicara denganmu kau bilang tidak mengenaliku dan kau bukan Zeyu, apa sekarang baik-baik saja?"





"Eh, tapi tadi aku pergi bersama ayah dan bundaku, kami baru saja sampai dirumah" jelas Zeyu.





"Heh? Berarti yang tadi itu-"






"Jangan berpikiran negatif, pulanglah dan istirahat aku yakin kau kelelahan hari ini sampai ngelantur hal seperti itu" sela Zeyu cepat.







Dianjia menganggukan kepalanya meski tidak bisa di lihat oleh Zeyu "Baiklah, aku tutup ya"







Tuut









Sambungan pun terputus. Zeyu menghela nafas, kemudian mengambil satu bingkai foto dalam laci. Zeyu melihat foto itu lebih tepatnya satu orang yang berada difoto.






"Mungkin Dianjia bertemu dengan-"






OHOK








Zeyu terbatuk keras. Dia terkejut. Lalu melihat cairan yang berada di tangannya.









Ugh, ini bahkan lebih buruk. Batinnya.







Merasa akan berbatuk lagi, Zeyu cepat-cepat pergi ke kamar mandi.








Setelah mengeluarkan cairan berbau amis itu, Zeyu mencuci mukanya di wastafel. Lalu melihat pantulan dirinya.







Mungkin tidak akan bertahan lama.






























※ Regret ※

Regret [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang