"Hei bangun" ucap orang itu sambil menepuk-nepuk pemuda yang masih tertidur pulas.
"Bangun"
"Bangun hoi! Bangun! BANGUN JINGAN!" karena habis kesabaran untuk sekedar membangunkan pemuda didepannya.
Dia berteriak sangat keras hingga si pemilik kamar terbangun dari tidurnya dan jatuh keatas lantai.
Bruk
"Aduh!" ringisnya "Aish! Masih pagi kenapa teriak-teriak sih Sooji?!" serunya kepada gadis bernama Sooji sambil mengacak-acak rambutnya.
"Bangun Yuwen ku sayang, yang janji mau pergi ke taman bermain kemarin siapa, hm?" tanya Sooji sambil tersenyum.
Namun, bagi Yuwen itu senyum yang mengerikan "Iya iya, maaf ... Hush hush, sana keluar aku mau siap-siap" usir nya sambil mengibaskan tangannya.
"Main ngusir segala, belum juga ku pukul" ujar Sooji sambil mengangkat tangannya.
"Sudah sudah, jangan bertengkar ... Sooji ayo keluar, kita tunggu dia di ruang tamu saja" sebuah suara dari ambang pintu membuat mereka berdua mengalihkan pandangan kepada laki-laki lainnya.
Sooji mengangguk kemudian berjalan keluar. Meninggalkan pemuda dengan nama Yu Yuwen itu sendirian.
Yuwen mengambil figuran foto dari laci nakas kemudian memperhatikan foto itu lamat-lamat. Foto dirinya dan kakak kembarnya saat masih berumur 5 tahun.
"Apa yang ingin kau katakan sih?" gumamnya.
※ Regret ※
Banyak orang berlalu lalang pagi dini hari. Dikarenakan ini hari libur, banyak orang berkunjung ke taman bermain.
Termasuk 11 orang yang saling bersahabat ini.
"Zeyu" yang merasa dipanggil menatap gadis yang berada di sebelahnya sejak datang hingga sekarang.
"Iya? Kenapa, Ra?" tanyanya lembut.
"Kamu emang suka parfum aroma buah citrus ya?" tanya Jaera karena sedari tadi terus mencium aroma lemon dari Zeyu.
Zeyu mengangguk "Heem, dari kecil"
"Sungguh?"
"Iya, ohya kenapa tiba-tiba tanyain itu?" tanya balik Zeyu. "Soalnya setiap hari kamu beraroma lemon, segaaaar banget aromanya bikin tenang" jelas Jaera sambil tersenyum hingga matanya menyipit.
Zeyu hanya terkekeh, merasa ada yang mengganjal di tenggorokannya Zeyu langsung pamit kepada teman-temannya untuk menuju toilet.
※ Regret ※
Selesai mengeluarkan kembali cairan kental berwarna merah itu. Zeyu kembali berjalan menuju teman-temannya yang katanya sedang berada di dekat bianglala.
Duk
Tidak sengaja dirinya menabrak seseorang yang lebih pendek darinya. Dia berbalik kemudian meminta maaf.
"Ah, maaf saya tidak sengaja"
Orang di depannya memperbaiki letak kaca mata bulatnya yang sedikit miring kemudian menatap Zeyu.
"Tidak ap--"
Menyadari siapa yang berada di depannya Zeyu serasa ingin memeluknya meski di keramaian sekarang.
Sosok yang dia rindukan ada di hadapannya. Adik kembarnya yang imut, yang dia sayangi, yang selalu memakai kaca mata bundar.
Saudara kesayangannya....
"Yuwen.."
※ Regret ※
( --Note: ;
--Yuwen dan Sooji saya muncul kan dicerita ini karna lebih cepat lebih baik ahay
--A / N )Saya dah up lagi–3–
Dikarenakan banyaknya tugas dari guru-guru yang tidak pernah kapok kasih tugas banyak
jadi baru saja upMungkin cerita lainnya akan menyusul hari ini
Nanti liat aja jyahahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [Revisi]
Fiksi PenggemarPenyesalan itu ada dan berbeda efeknya pada tiap-tiap orang.