... Keegoisan yang dapat memperbudak diri ...
Pagi kali ini menyinari ku dengan kesuraman, cahaya tanpa semangat, dan terik yang meredup.
"Sialan, lelaki dimimpi ku membuat ku takut tidur sekarang."
Kini hari-hari Salsa bagaikan anjing dibelakang rumah nya, murung dan keluar saat makan saja.
Sungguh hari libur yang membosankan. Rasa nya aku ingin kembali bersekolah, tapi ketika sekolah aku merindukan hari libur. Apakah manusia itu tidak pernah teguh dengan satu keinginannya? Apakah manusia itu tidak pernah merasa puas dengan keinginan yang sudah dicapainya? Sangat aneh."Biiii..."
"Iya neng ada apa?"
"Sarapan buat Salsa udah ada bi?"
"Udah neng."
"Makasih ya bi."
"Kan udah jadi kewajiban bibi neng."
"Iya, emang salah Salsa bilang makasih?"
"Ya, gak kaya biasa nya aja."
"Hehe."
Bibi dan pa jaka si pengurus kebun adalah orang tua ku sekarang. Mereka yang selalu ada, dan selalu ngerti apa yang Salsa mau. Ibu sama Ayah cuma mengurusi keinginan nya saja, mereka lupa sama kewajibannya. Seolah-olah mereka sudah diperbudak oleh pekerjaannya. Lama-lama aku benci sama mereka. Hanya uang, uang, dan uang! Ah, aku jadi ga selera makan sekarang.
"Ko ga dimakan neng?"
"Udah kok bi."
"Tumben sedikit? Lagi ada masalah ya?"
"Salsa udah keyang."
"Ya udah, istirahat aja. Barangkali lagi cape."
"Iya bi, jangan bangunin Salsa ya."
"Oke neng."
Salsa kembali lagi ke kamarnya, melangkahi tangga tangga dengan kekesalannya, raut wajah yang dipenuhi kekecewaan, dan tubuh yang kurang asupan-asupan perhatian orang tua kandung nya.
Yang membuat nya rindu pada kakak nya, lelaki yang selalu membelanya dalam keadaan apapun. Salsa berpikir yang paling dewasa dirumah itu cuma Kakak.
Seperti biasa, Salsa berdiri didepan jendela menghirup udara segar, dan melihat tarian burung-burung yang bebas beterbangan. Salsa dikagetkan oleh seekor burung merpati yang menghampirinya, ia memberikan surat yang dibawa oleh kakinya kepada Salsa. Yang bunyi nya."Kita lanjutkan obrolan yang kemarin, dilanjutkan dengan obrolan baru tentang KEINGINAN."
SELAMAT TIDUR SALSA SAYANG.Sialan, lelaki itu meneror ku lagi. Namun ada yang aneh, kenapa ia memakai topeng setiap berhadapan dengan ku? Apakah wajah nya jelek? Atau ada rahasia yang disembunyikannya? Nampaknya aku harus membuka topeng itu saat bertemu. Sekarang aku ikuti mau nya orang itu.
Kemudian Salsa pun tertidur dengan kenyaman nya. Seperti biasa ia bertemu lagi dengan si misterius dimimpinya. Aneh sekali, mimpi itu sudah seperti diatur saja.
"Lama sekali."
"Dasar pecundang, berani nya lewat mimpi dan surat."
"Kita belum waktunya membahas ini."
Tanpa basa-basi lagi, Salsa pun mendekati si misterius itu dan berusaha mencabut topeng yang melekat diwajah nya. Si misterius itu diam dan tak berkutik, namun sangat sulit topeng itu untuk terlepas dari wajah nya. Apakah ini bukan topeng? Apakah ini wajah aslinya? Tapi itu mustahil, wajah tidak akan terlihat seperti badut. Meskipun begitu adanya, tangan ku akan penuh dengan warna-warna yang bercampur diatas kulit sapi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Mimpi
RandomCerita ini berisi tentang hal-hal yang unik, karena Salsa selalu bermimpi yang aneh-aneh, bisa dikatakan Salsa di buat gila oleh mimpinya. Untuk yang mau membaca, tolong gunakan akal sehat nya ya😊😚✌ SELAMAT MEMBACA!!!🤗🤗😇