MANUSIA

1 0 0
                                    

... Makhluk paling sempurna, tapi tempat nya salah ...


Seperti biasa, Salsa berdiri disebalik jendela kamar nya. Menghadap pada sebuah taman, dan mengamatik gerak-gerik para hewan yang menghuni tamannya.

Tiba-tiba seekor kupu-kupu berwarna emas yang bersinar dan sangat indah itu, hinggap dibahu kanan Salsa seraya membisikkan sesuatu pada telinga nya.

"Apa itu manusia Salsa?"
"Katanya manusia makhluk paling sempurna, kenapa jadi tempatnya salah?"
"Apakah manusia itu tidak pernah terlepas dari harap dan hasrat?"

Kemudian, kupu-kupu itu pun terbang dengan raut yang sumbringah.

Aneh sekali, mana bisa seekor kupu-kupu dapat berbicara layaknya manusia biasa? Namun, suara nya jelas terdengar telinga ku. Apakah itu kupu-kupu siluman? Atau ia sebenarnya manusia yang terkutuk menjadi kupu-kupu? Sungguh, semakin aneh saja hidup ku.

"Ah, aku bosan terus seperti ini. Lebih baik sekarang aku jalan-jalan keluar."

Nampaknya, Salsa sudah mulai bosan pada hari libur nya. Jelas! Yang ia lakukan hanyalah membereskan kamar, meja belajar, dan tubuh nya. Dan ia menulis diary kemudian, tertidur lalu bermimpi. Mana ada orang yang tidak bosan jika kesehariannya seperti itu. Sungguh menjenuhkan!

Setelah menyantap sarapannya, kini Salsa bersepeda. Mungkin Salsa sedang mencari jawaban dari Sang kupu-kupu unik itu. Salsa berhenti didepan pabrik yang membuat banyak makanan ringan, ia memperhatikan para buruh-buruh itu. Pergantian sip kerja yang mungkin membuat lelah para buruh, banyak yang berlalu lalang dihadapannya. Ada yang bersemangat untuk memulai bekerja, dan ada yang lesu karena mungkin baru pulang bekerja. Semua nya ramai memasuki dan keluar dari gerbang besi yang sangat lebar yang dijaga ketat oleh satpam-satpam yang malang. Satpam itu rela menjaga pabrik itu dengan sepenuh nyawa dan tenaganya, yang mungkin ia tidak sebegitu bersikukuh nya menjaga keluarganya. Karena ia jarang berkumpul dengan keluarganya, dan saat pulang mungkin satpam itu tertidur pulas. Hingga terbit fajar ia harus ada di pabrik lagi. Sungguh betapa lelahnya lelaki itu, yang bekerja setengah mati demi kesejahteraan keluarganya.

"Aku terlalu sibuk dengan masalah keluarga ku, bahkan aku sendiri tidak tau seperti apa orang tua ku bekerja."

Salsa mengayuh lagi sepeda gunung nya, kini ia menyusuri persawahan. Para tani sedang menanam benih-benih padi, ada juga yang sedang menenggala sawah menggunakan kerbau dan juga traktor. Banyak anak-anak yang bermain dengan penuh kebahagiaan, meskipun ia tidak bersekolah. Namun, mereka seolah-olah tidak memiliki beban dalam hidupnya. Aku tidak mengerti dengan semua ini sekarang.

Salsa melanjutkan lagi perjalanan bersepedanya, ia melewati persawahan itu hingga ia tiba dijalan raya dan berteduh dibawah pohon mangga. Ia mengeluarkan buku catatan kesayangannya, kemudia tangannya memegang sebuah bolpoint dan menulis pun dimulai.

Salsa Bukan Manusia

Kemarin, aku merasa bosan ketika mengurung diri dikamar terus setiap harinya. Namun, ketika aku menatap lebih luas lagi ke luar, aku sangat bahagia ternyata dibandingkan mereka yang hidupnya di pasrahkan untuk bekerja.
Aku, Salsa Pratami Putri. Ketahuilah, aku ini bukan manusia! Disaat semua orang memiliki kemauan, ia akan mendapatkannya dengan sekuat tenaga. Dan aku tidak seperti itu, maka dari itu aku katakan. Bahwa aku BUKAN MANUSIA!!!
Betapa kasihannya satpam itu, yang rela menjaga kantornya agar tetap aman dengan resiko yang berat. Betapa tegar nya para buruh-buruh itu, yang kerjanya tidak menentu karena jadwal yang terus-menerus bergantian. Dan betapa histerisnya anak-anak dan para petani itu. Yang mana padi itu tumbuh dari keringat nya.
Aku yang hanya bisa menikmati hasil kedua orang tua saja, yang hanya rebahan, tumpang kaki dirumah, dan bersekolah biasa. Namun, masih saja banyak mengeluh. Apalagi mereka? Aku melihat nya saja sudah sangat iba, tapi mau bagaimana lagi, aku ga bisa nolong mereka. Maka aku katakan sekali lagi. SALSA BUKAN MANUSIA.

Diary MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang