HITAM PUTIH

4 0 0
                                    

... Penyeimbang diri manusia ...


Libur sekolah ku hanya tinggal beberapa hari lagi. Hari lahir ku pun sudah dekat. Tak terasa, semua berjalan sebegitu cepat. Bahkan aku tidak tau, bahwa aku menjalankan hidup dengan sia-sia atau bermanfaat. Semoga saja, aku masih diberi kesempatan menghirup udara kebahagiaan saat tiup lilin seperti tahun-tahun kemarin. Ingin ku hanya satu sekarang, cukup dengan membuang semua kekelaman didunia dan menggantikannya dengan kebahagiaan yang bermanfaat. Aku harus bermartabat demi kemaslahatan umat.

Setelah selesai menulis di buku diary nya, kini Salsa membereskan tempat tidurnya. Membersihkan kamar nya sekaligus badannya.
Padahal, itu tugas nya Bibi. Sungguh mulia hati Salsa, ia menganggap Bibi sebagai orang tuanya. Karena ia tidak mau merepotkan bahkan menyusahkan Bibi. Tapi tetap saja, kalo lagi ada maunya pasti bermanja pada Bibi.

"Aku ingin bertemu dengan Si misterius, siapa tau dia hadir lagi dimimpi ku."

Dasar aneh! Disatu sisi, Salsa membenci mimpinya. Tapi, disisi lain ia merindukan Si misterius itu. Dasar wanita, bilang nya benci nyatanya cinta. Mungkin itu definisi dari kata 'wanita'.
Salsa tidak memimpikan Si misterius atau badut itu. Dia hanya melihat dua buah bola, yang satu berwarna putih dan satunya berwarna hitam. Mereka diikat oleh seutas tali, yang tengah nya diganjal sebatang kayu. Terlihat seperti timbangan, dan itu sangat seimbang. Kemudian, Salsa bangun karena ada yang membangunkannya.
Salsa menggerutu dengan penuh kekesalan dan umpatan. Namun, ketika terbangun ternyata badut itu yang membangunkannya. Sungguh terheran-heran Salsa.
Bagaimana bisa, dia ada disini? Apakah ini jiwa nya lagi? Atau dia memang menghuni rumah ini? Apakah dia keluarga ku? Atau orang-orang terdekat ku? Banyak pertanyaan-pertanyaan dikepala Salsa. Namun apa daya, ia hanya bisa duduk dan termenung keheranan melihat badut itu.

"Aku tidak akan memasuki dunia mimpi mu lagi nak, video itu pelajaran terakhir."

"Aku ingin berbicara dengan mu."

"Mari kita duduk."

"Apa maksud dari timbangan yang seimbang itu?"

"Tentang kedua bola? Hitam dan putih?"

"Iya."

"Itulah jawaban dari buku diary yang kamu tulis sebelum tidur."

"Apakah bentuk keadilan?"

"Itu salah satunya."

"Apakah banyak maksud dari timbangan yang sederhana itu?"

"Kamu harus tau apa intinya saja."

"Sesederhana itu?"

"Iya, ketika kamu mengetahui inti nya. Secara sadar maupun tidak sadar kamu bisa tahu semuanya, dan jika itu tidak terjadi. Kamu akan mencari semuanya. Pecayalah!"

"Jangan pergi dulu!"

"Mau apalagi?"

"Aku selalu ingin berdiskusi dengan mu, apakah kamu memiliki alamat?"

"Belum waktunya kamu tau alamat ku. Karena kamu belum bertemu dengan Rama Indra murid ku, yang ada di video itu."

"Aku kira, itu kamu."

"Banyak tabir alam yang sangat dirahasiakan, dan tidak sembarangan untuk dibuka. Mengerti nak?"

"Kamu sadar? Bahwa kamu sudah membuat ku terkena tekanan batin? Aku sudah seperti orang gila, yang memberitahukan hal-hal tidak masuk akal pada semua orang."

"Aku sudah tau bahkan lebih jauh dari yang tidak kamu ketahui, kamu akan tau semuanya. Dengan ketentuan, menyelesaikan pelajaran ini."

"Lantas bagaimana, jika aku ingin berbincang-bincang dengan mu?"

Diary MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang