... Cahaya yang menerangi sang malam ...
Kini, Salsa sudah terbangun dari tidur nya. Yang ia cari pertama kali adalah catatan di meja belajar, dari sang misterius.
Ia tidak menyadari bahwa dirinya sudah tidur seharian, padahal ia hanya bermimpi 1 jam saja.
Tiba-tiba bibi masuk ke kamer Salsa sambil membawa sebungkus roti tawar dengan sekotak coklat disertai segelas susu putih hangat. Sarapan yang bisa dikatakan paket komplit."Permisi, neng."
"Eh bibi, tau aja kalo Salsa laper."
"Ya iya lah, orang neng Salsa seharian ga keluar kamer dari kemarin. Bibi takut ada apa-apa, tapi syukurlah neng Salsa enggak kenapa-kenapa ternyata."
"Hah... seharian?"
"Iya, neng."
"Perasaan Salsa tidur cuma 1 jam deh."
"Liat aja handphone, neng."
"Ya udah, makasih ya bi."
Salsa pun segera membuka handphone nya, saat bibi keluar kamar. Nada dering notifikasi nya diiringi suara pintu tertutup. Banyak chat dari grup sekolah nya. Mereka mengadakan pertemuan akbar di sebuah cafe dekat sekolahannya itu.
Dan pertemuan itu hari ini. Pukul 10:00 aku hanya memiliki waktu 1 jam lagi. Harus segera siap-siap, pokok nya aku harus ikut.
Tanpa basa-basi Salsa hanya mengetik "aku berangkat." Di grup sekolahannya.
Seperti biasa, Salsa selalu ceroboh ketika terburu-buru ia lupa mengambil dompet atau kartu ATM nya. Padahal ia masih anak SMA.
Ketika sampai di cafe, Salsa tersenyum dan menyapa semua teman nya. Wajar dia cewe paling populer disekolahnya. Bukan karena body goals nya, melainkan kecentilan dan kecerdasan yang tak tergantikan selama 4 semester."Rino."
"Eh, Salsa."
"Aku lupa bawa dompet, hehe."
"Iya, aku bayarin."
"Baik bangetttt deh..."
"Kebiasaan!"
Seperti itulah Salsa, anak pengusaha kaya. Namun, selalu pengen dibayarin temen-temen nya. Apalagi Rino, teman dari pas SD hingga SMA yang selalu jadi pelampiasan kecerobohannya si Salsa. Memang nyebelin banget tuh penyakit nya Salsa.
"Eh gimana hari libur kalian?"
"Perkenalkan. saya Rima, teman dari Rahma anak ips 3."
"Saya Salsa, anak ips 1 yang tidak pernah rangking 2 selama 4 semester ini."
"Dasar sombong!" Ucap semua rekan-rekan yang berada di cafe tersebut.
"Ya maaf. Tadi aku nanya loh, gimana hari libur kalian?"
Sayang nya, pertanyaan Salsa tidak ada yang menggubris. Semua fokus dengan obrolannya masing-masing. Salsa dikacangin, karena mungkin Salsa agak telat datang nya. Tapi ya seperti itu lah situasi nya. Terkadang Salsa suka tidak dianggap ada kalo lagi pada kumpul. Rata-rata yang cerdas itu suka dijauhin, mungkin teman-teman nya pada minder kali. Atau karena Salsa suka teriak-teriak ga jelas di kelas. Makanya ia suka di sebut centil atau suka cari-cari perhatian. Memang aneh, kenapa sih kalo yang IQ nya tinggi suka terlihat konslet? Aneh banget.
"Sa, lagi ngapain?"
"Eh Rahma, biasa nulis-nulis ga jelas."
"Bikinin aku puisi dong."
"Kebiasaan, minta dibikinin puisi mulu."
"Salsa kan paling hebat bikin kata-kata yang menusuk kehati dan bikin baper. Hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Mimpi
RandomCerita ini berisi tentang hal-hal yang unik, karena Salsa selalu bermimpi yang aneh-aneh, bisa dikatakan Salsa di buat gila oleh mimpinya. Untuk yang mau membaca, tolong gunakan akal sehat nya ya😊😚✌ SELAMAT MEMBACA!!!🤗🤗😇