part 1 | yang "peduli"

98 19 3
                                    

yok salim dulu yok





kurang lima belas menit lagi bel tanda pelajaran pertama akan berbunyi, hari ini ada praktek resep paket 10 buat anak kelas XF5, di menit- menit segini lah anak farmasi bisa menge-tes seberapa tangkas ia mengingat. bukan mengingat resep, tapi mengingat cara cepat menyelesaikan praktek.

beda lagi, sama keenam mipan di pojok kanan kelas yang udah rusuh antara degun degun, ribut ngapalin, atau opsi terakhir ya barbar mode on.

suasana kelas udah makin kacau, teriakin nama satu sama lain. minjem buku laporan resmi lah, modul praktek nya ilang lah, atau nggak alat praktek nya ketinggalan, seriusan gais ini kiamat sugra, hiks.

"sialan."

"kenapa ra?" celline menatap manusia di sebelahnya sambil ngerapiin tas praktek. "jas lab gue ketinggalan." radha terduduk lemas di kursinya.

mendengar kata "ketinggalan" dari bangku belakang membuat kelima gadis yang tadinya sibuk langsung mengalihkan atensi nya, ikut panik seketika. kata "ketinggalan" sebelum praktek = haram.

"lohh lurr, kobisaa kelupaan?!" alvi berteriak gemas.

"ra sumpa demi apa, ini bentar lagi praktek dan jas lab lo musnah gitu aja?!" della udah ikutan kelabakan sendiri.

"lo ga sayang nyawa ya? bisa kelar idup lo sama lilis ra heh!"

"bentaran duluu, kalian bikin gue tambah pusing!" radha terduduk lemas di kursinya. ke enam mipan itu pun seketika terdiam. menatap radha naas, semuanya paham dengan sangat resiko yang harus radha terima. hingga bel masuk jam pertama pun berbunyi, kelas sudah semakin ricuh, setengahnya lagi sudah berangkat menuju lab. biofisnosi.

"ra, masa lo ngga ikut praktek sihh.." fatma masih tak percaya, kawan nya itu tak bisa ikut praktek. "kalo nggak ada elo gua nanya bahan sama siapa anjer?!" alvi dan della serempak cemas seketika.

"Gusti, udah ah nge lab sana, gue gapapa." ke lima cewe itu sebenernya nggak tega ninggalin radha, cuman ya mau gimana lagi, ini udah masuk jam ke lab. ke lima temannya sudah berangkat ke lab, radha cuma bisa menatap mereka sambil menyalahkan dirinya sendiri.

SEBEGO APA GUE SAMPE JAS LAB KETINGGALAN.

"loh ra? ga ke lab?" terlalu lama radha menyesal, sampe nggak sadar kalo veno belum berangkat. veno? yup raveno hendra, cowo yang umm apa ya? seems like, kunci? veno tau semuanya. kecuali tentang bimbang nya perasaan radha buat veno.

"nggak ven, gue nggak praktek hari ini." radha berucap lemas.

"loh kenapa?"

"gue nggak bawa jas lab." radha berucap muram. "udah coba minjem kelas lain?" radha menggeleng lemah, "gue baru tau barusan, ga sempet waktunya buat minjem anak kimia industri."

"nih, buruan pake punya gue."

3 detik.

radha hanya menatap ulungan jas lab di tangan veno, spechless?

ven lo tuh..

"nggak ven ini jas lab lo, dan elo yang harusnya praktek hari ini." radha mendorong sedikit ulungan jas lab dari veno. "dan biarin elo sia-siain begadang lo semalem buat belajar? ra listen, praktek hari ini susah, dan bakal jadi lebih susah lagi kalo elo susulan sendirian." veno masih kukuh memberikan jas lab nya pada radha.

"YA TAPI NTAR LO JUGA SUSULAN SENDIRIAN VEN?!"

"jangan pikirin gue ra, buat apa praktek kalo guenya juga nggak bawa lap. sementara, lo tega liat gue di kulitin idup-idup sama lilis? mending gue ngecengin mbak UKS anjir!"

demi apapun liat muka veno yang dengan gampang nya ngomong kek gitu bikin radha pengen nonjok muka ganteng nya itu.

"sumpah ven, lo baik nya kelewatan kalo sama gueeee" radha sudah berkaca- kaca menatap perlakuan veno, jangan salahkan veno, radha dan tangisan mendadak sudah jadi kebiasaan. gapapa, veno suka.

"buruan ra, lilis nggak bakal biarin lo idup kalo sampe lo telat masuk lab."

"ah elah!" radha buru-buru mengambil peralatan nya. "thanks ven duluan ya, pan kapan gue traktir deh ya!" radha mengambil jas lab milik veno.

"anything buat elo ra." radha hanya tersenyum simpul mendengar ucapan veno, lantas berlari secepat kilat menuju lab. biofisnosi.










"hati gue juga ya ra, hati gue juga punya lo." terlambat, radha sudah pergi dan tak akan pernah mendengar kalimat itu.














aku revisi besar-besaran huhu TT
gatega unpub nya, hiks.

Include You √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang