part 4 | yang "bertemu"

71 14 3
                                    

balik lagi nih aku:(






"lah balik nih bocah, cemana? uda ketemu malaikatnya?" celline menyikut lengan Radha yang baru saja masuk ke kelas. "malaekat yang mana dulu nih? kalo malaikat jibril tadi gue ketemu, lagi nungguin ajal lo katanya cell." mumpung masi ada sisa emosi jadi waktu dipancing celline gelud mah ayok aja.

"mit amit ya Allah, setan ya lo!"

della sama fatma cuman bisa istighfar liat kelakuan frontal celline - radha. karena ngerasa tenaganya uda abis dipake naik turun tangga sama dipake buat gelud, radha akhirnya ngikut duduk lesehan sama yang lain di sudut kelas.

sambil ngatur napas, radha liat vina yang masi anteng baca novel jadi keinget yang tadi. "oiya vin, dapet salam lohh dirimu tadi. dari abang rayhan tersayang~" radha menoel manja pipi vina, yang lain pun kalo udah denger nama rayhan disebut langsung kompak 'uwo uwo' nya.

"oh." vina cuma natep radha sekilas terus balik anteng baca novelnya. laknat emang.
kelima gadis itu hanya bia mengelus dada, menyabarkan diri ngeliat manusia 'batu, hidup, berjalan' di depannya.

"ya gini nih kalo emak nya lahiran di kutub utara." -radha

"yang laen aqiqah an pake kambing, die aqiqah an pake beruang kutub." -celline

"apa jangan-jangan lo keturunan cacing mini alaska ya vin?" -Della

tak disangka, vina tersenyum menatap tiga temannya itu. "yok sini mulut siapa yang mau dijait duluan?"

"sianying..."

ketiganya kompak mundur, masi sayang nyawa lurr.

"btw gais, coba liat deh lumayan ngga si mukanya? sabi nih jadi gebetan baru gue." alvi ngasi liat akun ig cowo yang tadi dia maksud. "lu kapan tobat sih nyet? gebetan lo tiap hari laen mulu perasaan." della udah bosen dengernya, ini akum ig cowo ke-7 yang ditunjukin alvi minggu ini.

"jadi sebenernya laki lo tuh yang mana?" vina jadi ikutan penasaran. "mau nyari gebetan ampe berapa? mau numpuk mantan sampe tujuh turunan lo ha?"

"sampe nemu yang kayak zayn malik dulu, baru gue diem hehe."

"NAJISS." -radha
"JIJIK." -celline
"NGACO." -della
"NGIMPI." - vina

"dahla, emang kayanya hidup gue buat lo nistain." -alvi tabah 2k20

***

















"gais, agenda kita kemana nih hari inii?" della berucap semangat, membuat kelima teman nya yang sedang membereskan buku menoleh. "udah lima kali ya elo ngafe minggu ini, tobat ga lo." vina udah siap ngasi nasehat sedang yang di nasehati cuma bisa cengengesan gajelas.

"ah elah cuci mata vinn, lagian tiap hari liat dosis mulu keruh mata gue, gimana? sapa yang muk ikut?" della menoleh kearah kawannya yang lain, vina udah fix gabisa diajak sepertinya.

"gue sih ikut aja, lagian bosen juga dirumah." alvi yang tergoda ajakan setan, setuju ikut della. "skip deh gue, mau ikut anta kerumah camer aja." celline teringat akan ajakan pacarnya tadi.

"yahh gitu? okedeh, yang lain gimana?" della menatap dua orang yang tersisa.

"gue skip juga deh del, gue sama vina mau ke perpus dulu nyari referensi laporan." radha bersungut masam, udah ngebayangin tiga jam kelam nya nanti bersama dosis dan sebangsanya.

"mau ke perpus? fatma ikut dehh, kemaren dimarahin sam gara-gara poran ku belom kelar semua." fatma ikut menghampiri Radha setelah siap membereskan buku-bukunya.

"jadi, gue sama alvi doang nih yang ngafe?" della menatap alvi yang udah semangat gas ngafe. "udahh gapapa, emang kalian ditakdirkan bersama." celline menepuk sabar pundak della, membuat sang pemilik pundak menatapnya sinis.

"setan lo!"

"cell, jadi?" ananta muncul dari depan pintu kelas celline. "jadi dong bebs bye kawan laknat kuu" celline sudah berbinar menatap kehadiran anta.

"cell, omongan nya." anta memperingatkan. "haha iya ralat, bye mipan kuu!" celline emang setan.

"huh." Anta udah gapaham sama kelakuan pacarnya itu. saling mengingatkan satu sama lain, lebih tepatnya anta yang sering mengingatkan celline, sering pake banget.

***






"ehh vi gabung sini!" tangan seorang cewe dari sudut kafe melambai mengarah pada dua cewe berumuran sama yang baru masuk kafe. "del, gabung sama temen-temen gue mau nggak?" alvi mengajak della yang tampak kebingungan mencari kursi karena terlalu penuh.

"boleh deh, lagian ga ada kursi laen juga." keduanya berjalan menuju segerombolan muda-mudi yang duduk di kursi melingkar sudut kafe.

"yowww, pakabar lo pada? baek baek ya gada guee," alvi udah excited nyapa temen-temen nya yang lain. "sepi anjer, udah lama lo ngga kumpul sama kita-kita. ngapel mulu ya lo, ngaku?!" cewe yang diketahui namanya nata itu bertanya jahil pada alvi.

"palalo ngapel, gebetan aja ngga punya gue mah."

"lu gapunya gebetan, gue hajatan tujuh hari tujuh malem nyet!" nata bersumpah bikin yang lain ngakak. "ngaco lo! nih kenalinn dulu temen gue, della."

"dellanika sena, panggil della aja." della tersenyum kikuk.

***










udah mau jam lima sore dan kedua cewek itu masih betah duduk disana, udah nggak keitung udah berapa kali della sama alvi ketawa disana. "vi mau nitip apa? gue mau pesen minum lagi nih." della beranjak mengambil dompetnya.

"engga deh, lo aja sana." alvi masih asik ngobrol sama perempuan di sebelahnya.
"duluan ya gue, nitip belakangan gue tendang lo." tak mau gosip nya diganggu, alvi hanya mengangguk singkat.

della berjalan menuju kasir memesan minuman. "bubble tea nya satu ya."
"ditunggu ya kak." della mengangguk sekilas, mengusir bosan dengan memperhatikan sekitar cafe, cukup luas buat ukuran cafe yang jual berbagai macam minuman gini. tak selang berapa lama, minuman nya sudah selesai dibuat.

"ini kak pesanan nya."
"ini mas pesanan nya."

setelah memberikan sejumlah uang della baru melihat cowok di samping nya yang terlihat kesulitan membawa satu nampan penuh pesanan nya.

'lahh.. ini bukannya calon gebetannya alvi yang tadi?'













yuu vote yu cantik.

Include You √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang