CHAP 13

5.7K 327 67
                                    


Baekhyun tiba di rumah lebih dulu dari Chanyeol. Dia di antar oleh sopir pribadi Ayahnya tepat setelah makan malam, seperti apa yang kakaknya minta.

Sebenarnya Baekhyun merasa emosinya tidak begitu stabil saat ini. Sejak pembicaraannya tentang pernikahan dengan sang Ayah, Baekhyun merasa perasaannya tidak enak setiap waktu. Berbagai pikiran buruk kerap kali melintas di kepalanya dan itu sangat sangat mengganggu.

Menghela nafas panjang, Baekhyun memeriksa ponselnya dan melihat sebuah pesan dari Chanyeol yang mengabarkan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang. Baekhyun menghela nafas.

Haruskah dia melakukan sesuatu untuk menahan Chanyeol tetap disisinya?

  


.






"Aku pulang.."

Chanyeol melepaskan sepatunya dan mengganti dengan sandal rumah. Raut lelah tergambar jelas di wajahnya saat ini. 

Meski semua masalahnya di perusahaan bisa dia tangani dengan baik, tetap saja hari ini menjadi hari yang cukup melelahkan.

Dan bermanja-manja dengan Baekhyun adalah satu-satunya hal menyenangkan yang bisa dia bayangkan.

"Kau sudah pulang?"

Chanyeol menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Baekhyun. Kedua sudut bibirnya refleks terangkat begitu menemukan sang adik berdiri tak jauh darinya.

"Hm.."
 
Baekhyun melangkah ke arah Chanyeol dan berhenti tepat di depannya. Kedua tangannya bergerak membantu melepaskan dasi yang melingkar di leher sang kakak. Entah kenapa benda itu terlihat mencekik, di tambah raut lelah yang Chanyeol tunjukan.

"Hari yang melelahkan?" Tanyanya setelah dasi itu terlepas dengan sempurna.

Chanyeol mengangguk pelan. "Lumayan." Jawabnya, kemudian menarik tubuh mungil sang adik ke dalam pelukannya. Tak dia pedulikan tas kerja yang terjatuh begitu saja ke atas lantai.

Baekhyun Membalas pelukan Chanyeol. "Sudah makan malam? Ingin aku buatkan sesuatu?"

Chanyeol menghirup aroma rambut Baekhyun dalam-dalam sambil memejamkan mata. "Aku sudah makan malam. Sebentar saja, biarkan aku mengisi dayaku."

Baekhyun hanya tersenyum dan membiarkan Chanyeol memeluknya selama yang ia mau.

.

Setelah menyelesaikan mandinya, Chanyeol keluar dari kamar dan menemukan Baekhyun tengah menonton televisi di atas sofa. Lelaki jangkung itu mengulas senyum tipis seraya membawa langkahnya untuk mendekat ke arah sang adik, kemudian mendudukan dirinya di tempat yang sama.

Merasakan pergerakan disampingnya, Baekhyun menoleh. Tangan kirinya mengusap rambut Chanyeol yang masih sedikit basah. "Kau harus mengeringkan rambutmu dengan benar jika tidak ingin terserang flu."

Chanyeol meraih tangan Baekhyun di kepalanya, kemudian mencium telapaknya lama. "Ingin melakukannya untukku?"

Baekhyun tersenyum. "Tunggu sebentar disini."

Gadis bertubuh mungil itu bangkit dan melangkah ke dalam kamar. Tidak sampai satu menit, Baekhyun sudah kembali dengan sebuah pengering rambut di tangannya. Chanyeol segera menegakkan tubuhnya, sementara Baekhyun yang berdiri tepat di hadapannya mencoba untuk menghidupkan mesin pengering rambut. Setelah benda itu menyala, Baekhyun segera mengarahkannya pada bagian rambut Chanyeol yang masih basah sambil menyisirnya lembut menggunakan jari.

Chanyeol memejamkan matanya, menikmati apa yang tengah Baekhyun lakukan pada rambutnya. "Siapa yang menjemputmu dari sekolah tadi siang?"

Baekhyun sedikit tertegun begitu pertanyaan tersebut keluar dari mulut Chanyeol. Jika dia menjawab yang sebenarnya, Chanyeol pasti akan marah lagi. Bagaimanapun, Baekhyun sadar betapa tidak sukanya Chanyeol pada Seonho.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIEFDE [CHANBAEK] [GS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang