CHAP 2

4.8K 407 23
                                    


"CHANYEOL! CHANYEOL! CHANYEOL! AYO BANGUN!!" Baekhyun melompat-lompat di atas tempat tidur Chanyeol seperti anak kecil. Membuat sang pemilik ranjang terusik dari mimpi indahnya.

"Ssshhh.. Baekhyun, hentikan" erang Chanyeol.

Baekhyun menghentikan aksinya dan bersimpuh di samping Chanyeol. mencubit-cubit wajah sang kakak untuk membangunkannya. "Chanyeol, Ayo bangunn.. bukankah kau yang menyuruhku bangun pagi kemarin?!"

Chanyeol menangkap tangan Baekhyun dan mencium telapak tangannya. "Baiklah-baiklah, aku bangun.." dengan susah payah, Chanyeol membuka matanya dan melihat Baekhyun sudah berpakaian rapi.

"Wow, kau sangat cantik.."

Baekhyun menunjukkan cengiran lebar. "Aku tahu.." jawabnya percaya diri.  "Cepat bangun Chanyeol! Eomma pasti sudah merindukanku. Jangan biarkan Eomma menunggu terlalu lama." Rengeknya kemudian.

"Aku ingin morning kiss dulu.." balas Chanyeol. Baekhyun semakin memberengutkan wajahnya. "Tidak mau! Kau bau!"

Setelah mengatakan itu, Baekhyun melompat turun dari tempat tidur dan berlari ke arah pintu. "Kalau dalam 15 menit kau belum siap, aku tidak akan memelukmu selama 10 hari." Ancamnya sebelum keluar dari dalam kamar.

"AKU BERSIAP SEKARANG!"

******************

Baekhyun dan Chanyeol menuruni bukit sambil bergandengan tangan. Keduanya baru saja selesai mengunjungi makam sang Ibu, dan berhubung hari ini hari libur, Baekhyun meminta jatah jalan-jalannya yang sejak dua bulan lalu tidak dia dapatkan karena kesibukan Chanyeol.

"Kau ingin pergi kemana hari ini?" Tanya Chanyeol. Baekhyun terlihat berfikir. "Aku ingin pergi ke sauna."

Chanyeol mengangkat sebelah alisnya. Dia fikir, Baekhyun akan meminta pergi ke tempat jauh. Seperti pantai, atau bahkan ke luar negri. Tapi.. "Hanya itu?"

Baekhyun mengangguk. "Sudah lama aku ingin pergi ke sauna bersama denganmu.."

Chanyeol tersenyum dan merangkul Bahu Baekhyun hangat. "Baiklah, ayo kita pergi ke sauna."

"Benarkah?!" Baekhyun memastikan dengan pandangan berbinar. Chanyeol yang gemas, mencubit hidung sang adik. "Apa yang tidak bisa aku lakukan untuk adikku tercinta? Bahkan jika kau meminta pergi ke ujung dunia sekali pun kita bisa berangkat saat ini juga."

Baekhyun tergelak, lantas memeluk pinggang Chanyeol mesra. "Chanyeol memang yang terbaik!"

Sontak saja Chanyeol menepuk dadanya dengan senyum bangga.

****************

Saat ini, seperti yang Baekhyun inginkan, keduanya sudah berada di salah satu Jjimjilbang yang masih terletak di daerah kota tempat mereka tinggal.

Chanyeol merebahkan dirinya di lantai dengan paha Baekhyun yang dijadikan sebagai bantalan. Sedangkan Baekhyun terlihat menempelkan masker ke wajah Chanyeol. "Kulit wajahmu sangat kering. Sesekali perhatikan kondisi kulitmu juga. Jangan kerja terus." Komentar Baekhyun.

"Mana sempat.."
 
Baekhyun menghela nafas panjang. "Benar juga.. kau sangat sibuk."

Chanyeol membuka matanya yang semula tertutup rapat dan menatap wajah Baekhyun dari arah Bawah. Di raihnya tangan kiri Baekhyun yang menggenggamnya di atas dada. "Kalaupun aku ada waktu, aku lebih memilih menghabiskannya berdua denganmu."

Baekhyun berdecak. "Kau juga butuh Istirahat. Kita bisa menghabiskan waktu berdua di rumah agar kau bisa istirahat. Dan aku yang akan memberikan perawatan untuk kulit wajahmu." Ujarnya sambil mengusap rambut Chanyeol.

Lelaki tinggi itu tersenyum. "Bagaimana dengan berlibur ke luar negri? Sudah lama kita tidak melakukannya."

"Sebentar lagi aku ujian."

"Kita pergi setelah kau selesai Ujian."

Baekhyun memutar bola matanya. "Ya, ya. Terserah kau saja." Jawabnya. Membuat Chanyeol tersenyum lebar.

"Apa ini belum bisa di lepas?" Tanyanya, sambil memegang masker yang menempel diwajahnya.

"Jangan dulu. Biarkan sekitar 15 menit lagi."

"Aku mengantuk.."

"Tidur saja.."

Chanyeol tiba-tiba saja melepas maskernya. Membuat Baekhyun melotot. "Apa yang kau lakukan?!"

"Hehehe. Aku tidak bisa tidur jika ada benda itu menempel di wajahku." Jawab Chanyeol dengan cengiran lebar. Kemudian lelaki dengan tinggi 185cm itu mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping. Tangannya yang panjang melingkari pinggang Baekhyun, sedangkan wajahnya ia benamkan pada perut rata sang adik.

Baekhyun hanya mencibir saja kelakuan kakaknya yang terkadang terlihat manja. Meski begitu, Baekhyun tetap membiarkan apapun yang ingin Chanyeol lakukan. Mereka tumbuh bersama, saling menguatkan satu sama lain selama bertahun-tahun. Baekhyun tahu Chanyeol juga kesepian tanpa sosok seorang ibu, sama seperti dirinya. Jadi terkadang saat mereka hanya berdua saja, Chanyeol akan bersikap sangat manja dan tak jarang menempelinya seperti seekor lintah.

LIEFDE [CHANBAEK] [GS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang