Chapter 2 | Hukuman

77 3 0
                                    

Don't forget to vote and comment :)

•°•°•°•

🍦 Happy Reading🍦

°•°•°•°

Flashback off,

KRING-KRING

Bel masuk berbunyi. Shilla langsung sadar dari lamunannya dan segera beranjak berdiri untuk masuk ke kelasnya.dilihatnya ke arah lapangan di mana Reyfan beserta ketiga temannya yang sudah tidak ada di lapangan.

Shilla mendengus dan ia merutuki telah melewatkan Reyfan hanya karena lamunannya.

"Sayang banget dia udah pergi, " lirih Shilla.

"Shill, ngapain masih di situ? Ayo masuk udah bel nih" ujar Elsa, teman sebangkunya.

"Eh iya. Habis ini pelajaran apa, Sa?" Tanya Shilla karena dia susah sekali menghafalkan itu. Sama seperti menghafalkan pelajaran. Tetapi jika berhubungan dengan Reyfan, maka Shilla rela untuk mengingatnya.

"Dih masih aja lo, abis ini pelajarannya Bu Dian. Lo udah ngerjain pr yang kemaren di kasih Bu Dian, belum?"

"Ha? Pr apaan? Perasaan ga ada deh" tanya Shilla keheranan.

"Anjir jangan bilang Lo belum ngerjain?! Mampus aja lo. Udah tau Bu Dian orangnya killer!"

"Haduh gue harus gimana dong, Sa? Semalem keenakan nonton drakor, sampe kelupaan" curhat Shilla dengan cengirannya.

"Ya elo terima nasib aja nanti, mau ngerjain juga ga bakal selesai. Pr nya banyak sih. Kayak Gatau aja lo tuh guru kalo ngasih tugas bejibunnya subhanallah, " kekeh Elsa di akhir kalimatnya

"Anjir gitu amat lo jadi temen. Semoga tuh guru hari ini ga masuk!"

"Ya semoga aja sih"

*****

Setelah sampai di kelasnya, sayang nampaknya hari ini bukan hari keberuntungan Shilla. Bu Dian, guru yang paling ingin Shilla hindari untuk saat ini tiba-tiba muncul di pintu kelas 11 IPA 5. Kelas shilla sekarang.

"Mati gue, ssshh" desis Shilla sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

"Selamat siang anak-anak. Sekarang kumpulkan ke meja tugas yang kemarin Ibu kasih ke kalian. Bagi yang belum mengerjakan harap maju ke depan!" Perintah Bu Dian.

"Duh sabar aja Shill, paling-paling Lo dihukum bersihin toilet. Lumayan ga ikut pelajaran guru killer." Hibur elsa.

"Tau ah, pasrah gue ."

Shilla pun maju ke depan, membelakangi papan tulis. Sialnya sepertinya hanya dia yang belum mengerjakan pr. Karena tidak ada seorangpun yang menemani Shilla untuk maju.

Bu Dian yang hanya melihat Shilla maju ke depan lantas menghampiri Shilla.

"Kenapa kamu belum mengerjakan tugas saya, Shillavelyn Cevaya?! Mau jadi apa kamu? Kamu pikir saya ngasih nilai ke kamu cuma-cuma?!" Tanya Bu Dian beruntut dengan suara toa nya.

VANILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang