Chapter 7 | Pulang Bareng

60 3 8
                                    

Don't forget to vote and comment :)

°•°•°•°

🍦Happy Reading 🍦

•°•°•°•

Bel pulang sudah berbunyi, Shilla segera mengemasi barangnya begitu juga dengan Elsa.

"Eh Shill," panggil Elsa yang masih sibuk mengemasi barangnya.

Merasa dipanggil, Shilla menoleh ke arah Elsa.

"Apa?"

"Sorry banget hari ini kita gak bisa pulang bareng." Ujar Elsa dengan tak enak hati, pasalnya mereka berdua hampir setiap hari pulang bersama.

"Kenapa?"

"Gue dijemput mama, soalnya mau langsung mampir ke rumah nenek".

Shilla tersenyum, berusaha memaklumi dan tidak kelihatan sedih di depan sahabatnya itu.

"Oh gitu, gapapa kok. Santai"

Dalam hatinya ia bingung dan cukup takut jika harus pulang sendirian. Tentu saja karena tidak terbiasa.

Sedang asiknya berbincang tiba-tiba pintu kelas 11 IPA 5 dibuka oleh seseorang sehingga membuat seluruh penghuni kelas tersebut menoleh ke arah pintu.

"Kak Reyfan?" Tanya Shilla keheranan melihat keberadaan cowok itu di kelasnya.

Mau apa dia? Batin Shilla.

Berbeda dengan reaksi Shilla, teman cewek sekelasnya malah berteriak histeris kegirangan karena melihat kakak kelas most wantednya berada di kelasnya. Sedangkan yang cowok tetap cuek dan mulai keluar satu persatu untuk pulang.

"Ih ada kak Reyfan!"

"Demi apa kak Reyfan ke kelas ini?"

"Aaaaa ada kembaran Hero Fiennes"

"Pasti dia mau ngapelin gue"

"Ganteng banget, skinkernya apa kak?"

"Eh calon pacar ngapain ke sini?"

Reyfan tidak menghiraukan berbagai celotehan yang menunjukkan kekaguman perempuan di kelas itu. Tujuannya ke sini hanya satu, untuk mencari Shilla.

Cowok tampan tersebut meneliti satu persatu wajah perempuan di dalam sana, berusaha mencari yang mana wajah Shilla dan akhirnya ketemu! Shilla berada di bangku belakang sehingga membuatnya sedikit kesulitan untuk mencari.

Melihat Reyfan yang perlahan menuju bangkunya, Shilla terlihat gugup dan merasa tidak enak dengan tatapan yang dilayangkan teman sekelasnya. Menunjukkan tatapan kebingungan, dan kebanyakan tatapan penuh iri.

"Lo Shilla kan?" Tanya Reyfan ketika sudah sampai di bangku Shilla. Memastikan bahwa gadis yang di depannya saat ini benar Shilla yang dicarinya.

Untuk mengurangi rasa gugupnya, gadis itu berdehem dan menyelipkan juntaian anak rambutnya ke belakang telinga.

"I-iya kak, kenapa ya?"

Reyfan diam. Dia malah asyik melihat wajah gadis di depannya lebih dekat. Kini dia tersadar dan tak menampik bahwa ternyata Shilla cukup manis dan cantik.

Shilla bingung sekaligus tambah gugup ketika Reyfan menatapnya dengan intens. Kira-kira apa yang ada di pikiran cowok itu? Apakah ada yang salah dengan wajahnya? Atau ada yang aneh dengan dirinya? Shilla benar-benar tidak tahu.

"Kak Reyfan kenapa bengong?" Gadis itu memberanikan diri untuk bertanya.

"Eh, enggak". Reyfan itu berusaha menetralkan kecanggungannya dan menarik tangan Shilla untuk menuju ke luar kelas. Dia sebenarnya juga tidak nyaman dengan tatapan penuh ingin tahu penghuni kelas itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VANILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang