Hypmic misuh!

papat.

"Hayo lambemu, sekali lagi bapak denger kamu misuh. Noh, sawah bapak nganggur.",

"Ya kasih kerjaan lha pak. Gimana sih.",

"Arep di kaplok kowe!".

Harai Kuko, remaja alim anti murtad yang takut di gibeng bapaknya. Sekali lagi keciduk nyebut hewan harom pas lagi ngepel terus terpleset.

"Iya iya pak! Kuko salah!" serunya. Supaya tidak di gaplok bapak negara dengan ayat kursi.

"Nah gitu. Terus terus, temen Aliyah mu itu gimana kabarnya?" tanya sang bapak.

"Apaan pak? temen Aliyah? Ya gatau! Tanyain Aliyah sendiri pak!" ujar Kuko, icemosi hampir tidak bisa di tahan oleh sang bapak.

"Temen Madrasah Aliyah mu itu lho Kuk! Jadi anak kok bego amat."

"Yang mana pak? Satu angkatan ada 300 anak lho pak."

"Itu lho, yang 20 senti lebih tinggi dari kamu. Terus matanya sebelahan."

"BAPAK KOK NYULUT ESMOSI KUKO SIH, MATA GA SEBELAHAN YA MATA KAKI PAK!" kata si Kuko, sembari mengeluarkan mic khususon battle nya.

"DUH JAN-- sekali lagi nyolot, bapak pukul palamu pake panci kreditan ibukmu." ujar bapak dengan bijak, supaya anaknya ga ngelunjak "Maksud bapak tuh, warna matanya beda."

"Oh...! Ichiro ya pak!" setelah beberapa kali ngegas, akhirnya paham. Bapaknya Kuko pun mengangguk. "Sehat-sehat aja kok pak! Bahkan kita sampe bikin geng--"

"HAYO GENG OPO KUWI!"

"Geng skek geng geng skek, bum skek! Ichiro tuh suka bitbok pak. Jago banget!" sedikit lagi, Kuko hampir ketahuan bikin geng yang dilarang oleh bapaknya. Bapaknya ber-oh datar "Punya pacar ngga dia?".

Kuko menggeleng "Seinget Kuko ga punya pak.".

"Bagus. Kamu nyari temen yang tepat!",

"Yang bener pak!?",

"Iya dong, mosok pernah bapak boong?",

"Asiiiik! Makasih bapaak!".

"Nah, setelah ngepel kuil, dilap pake kanebo ya. Terus di pel lagi, dikasih vernis ya. Bapak mau beli putu ayu dulu." tukas bapak sembari melenggang pergi.

"BAPAK SYALAND!",

Dan sandal jepit tai ayam nemplok ke muka si Kuko.