ℂ𝕙𝕒𝕡𝕥𝕖𝕣 𝟙

1.5K 210 2
                                    


--
Edited: Kamis, 16 April 2020
Last Edited : Jumat, 5 Februari 2021
--

"Agen (L/N). Kami memerlukanmu dimarkas secepat mungkin. Sebaiknya besok pagi kamu sudah ada dimarkas." Sebuah suara yang familiar terdengar melalui saluran telepon sementara kamu sedang bersantai dibalkon belakang rumahmu, sembari meminum teh hangat buatanmu.

"Tapi minggu ini aku libur!" rengek mu.

"Ini penting! Tesseract telah dicuri."

Matamu seketika melebar, berita yang mengejutkan sampai-sampai membuatmu tersedak. "Apa?! Bagaimana?! Ka-kapan?!"

"Aku akan mengirimkanmu berkasnya sebentar dan bersiaplah pada pukul tujuh besok pagi. Aku akan meminta Agen Hill untuk menjemputmu. Sampai jumpa," panggilan pun berakhir dan kamu mematikan handphone-mu.

Kamu membersihkan meja tempatmu menaruh teh. Dan mengangkat gelas kosong dan buku bacaanmu.

Kamu berjalan memasuki rumah dan mengusap rambutmu dengan tanganmu. Kamu menghela napas

"Sepertinya minggu yang santai harus ditunda.."

.
.
.

Pagi datang begitu cepat dan kamu sudah siap untuk berangkat, sambil membaca buku kamu menunggu seseorang yang akan dagang.  Tak lama terdengar  sesuatu datang dari jauh. Itu adalah sebuah jet pribadi.

Salah satu milik S.H.I.E.L.D pastinya. Kamu menyimpan bukumu dan menunggu jet itu untuk datang mendekat dan mendarat. Setelah mendarat, sebuah pintu terbuka dengan keras dan seorang wanita berdiri tepat diatas.

Rambut cokelatnya diikat sanggul dan dia mengenakan pakaian yang ketat. Agen Maria Hill, wajahnya datar tak berekspresi dan lengannya disilang, "Masuk."

Kamupun masuk dengan koper terseret dibelakangmu. Pintu jet langsung tertutup dan kamu duduk disalah satu kursi. Kamu menghela napas lalu menyandarkan punggungmu disandaran kursi. Agen Hill duduk disebalah mu.

"Sudah kubilang, menyimpan Tesseract itu adalah ide yang buruk," kamu bergumam pada wanita itu.

"Dan kau tidak melakukan apapun untuk menghentikan kami."

"Maaf? Aku sudah berusaha semua yang ku bisa untuk menghentikan kalian untuk tidak menyimpan benda itu, tapi apa Fury mendengarkan? Tentu Tidak. Dan sekarang lihat siapa yang harus membereskan kekacauannya," Katamu sambil menyilangkan kedua lenganmu dan melototinya.

"Kau tahu apa yang terjadi kan? Aku yakin Fury sudah mengirim-mu semua informasinya." Kata Agen Hill, mencoba untuk mengubah topik.

"Ya,.. sesuatu terjadi pada tesseract, Pangeran Loki muncul, lalu ia mengendalikan Barton, kemudian kabur dengan Tesseractnya, bla bla bla bla"

Wanita didepanmu mengerut, "Aku tidak melihat alasan mengapa kau harus memanggil Loki sebagai pangeran."

"Jelas kau tidak lupa tentang darimana aku berasal, kan? Walaupun aku hanya setengah Asgardian, dia tetap pangeranku. Jahat atau tidak... Meskipun, aku masih ingin tahu mengapa Ia harus menyebabkan semua ini." kamu menghela napas.

"Beberapa orang terlahir menjadi jahat, (Y/N)," Kata Hill. Kamu menatap kebawah, kearah kedua tanganmu yang terkunci, sambil memainkan ibu jarimu.

"Aku tidak berpikir demikian, aku percaya orang membuat sesuatu yang salah karena mereka hanya tersesat dan aku yakin aku bisa membantu mereka untuk kembali ke arah yang benar. Tentu saja, beberapa orang diluar sana tidak bisa diselamatkan dari pemikiran mereka... Tidak peduli seberapa kuat kau berusaha.."

kamu berpura-pura batuk setelah menyadari apa yang kamu katakan, kamu kembali menatap Agen Hill, "maaf, aku jadi kecoplosan."

Agen Hill tetap diam dan tidak mengatakan apapun sementara kamu menghabiskan sisa waktu penerbangan dalam keheningan.

.
.
.

Jet pun mendarat dan pintunya terbuka secara otomatis. Kamu dan Agen Hill berjalan keluar pada waktu yang bersamaan. Ternyata, saat ini kalian berada ditengah-tengah lautan, diatas kapal tepatnya.

"Aku akan masuk ke dalam. Agen Romanoff ada disana," Hill menunjuk seorang wanita berambut merah yang sedang berbincang dengan dua pria, punggung mereka menghadap ke arahmu, jadi kamu tidak dapat melihat wajah mereka. Agen Hill pun meninggalkanmu, kamu berjalan kearah teman baikmu, Natasha.

"Natasha!" Panggilmu. Wanita itu berbalik dan melihatmu sambil tersenyum. Kalian berdua memberikan pelukan satu sama lain dan kamu berbalik untuk menghadap dua pria itu.

salah satu dari mereka tinggi, berambut pirang, memiliki mata berwarna biru terang dan berotot.  Wajahmu memanas karena merasa terlalu lama menatapnya. Pria yang satunya memiliki rambut hitam bergelombang, pendek dan terlihat gugup.

"Halo, Anda pasti Steve Rogers dan Bruce Banner. Suatu kehormatan bertemu dengan kalian berdua. Aku (Y/n) (L/n)," Kamu mengulurkan tanganmu dan orang pertama yang menerimanya adalah Steve.

Jujur saja, kulit Steve benar benar sangat lembut, "Suatu kehormatan bertemu dengan anda juga, Nyonya" katanya

Berikutnya, Bruce menjabat tanganmu dengan gugup, "Sangat-sangat senang bisa bertemu denganmu juga?"

"Hm, untuk seseorang yang berumur sembilan puluh lima tahun, kau tidak terlihat buruk, awalnya aku berpikir kau memiliki beberapa keriput tapi, hei, kulitmu cukup mulus!" katamu, membuat wajah pria pirang itu merona, "T-terimakasih, Nyonya."

"Kata si wanita berusia ribuan tahun" Gumam Natasha, tersenyum.

"Itu beda! Aku setengah Asgardian jadi aku  hanya bisa hidup sekali. Sekarang, aku seharusnya ada dimasa remaja atau entahlah. Steve adalah manusia, jadi.."

𝐘𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐡𝐮𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠 (Loki x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang