Di sekolah seperti biasa dia menempel padaku. Mengikutiku kemanapun aku pergi. Di toilet sekali pun.
Dia akan menungguku di depan toilet. Dia tidak akan masuk ke toilet, karena aku yang menyuruhnya untuk tidak ikut aku masuk ke dalam toilet. Kalian pasti berpikir kenapa jika dia menurut pada perkataan ku, kenapa tidak suruh dia untuk menjauhiku? Aku tidak seBODOH yang kalian kira, aku juga tahu akan hal itu. Ini tidak semudah yang kalian kira. Butuh rencana yang sangat sempurna untuk bisa menjauhkan dia dariku tanpa ada yg tahu, bahwa aku yang membuatnya menjauh.
Aku harus menjaga harga diri ku, yang menjadi kebanggaanku.Aku terkenal di lingkungan tempat tinggalku sebagai anak yang rajin, sopan, cantik, manis, pintar, jarang bergaul dengan teman yang lain dan... pemalu. Ya, itu berbeda dengan sifat yang aku sembunyikan. Psikopat.
Aku menyembunyikannya agar aku tidak masuk penjara. Kalian tahu kan, kita hidup bukan di zaman purba, tetapi di negara hukum. Jadi, jika aku membunuh seseorang dengan sengaja, maka aku akan di penjara. Walaupun aku anak kecil.
Sepulang sekolah dia mengikutiku sampai ke rumah, ini benar-benar menjengkelkan! Aku muak sekali dengan tingkah lakunya. Aku bisa terlepas darinya itu hanya pada waktu di dalam toilet sekolah dan sepulang sekolah.
Sepulang sekolah, agar bisa terlepas darinya itu harus pasang muka manis yang benar-benar manis, semanis-manisnya, dan membuat drama seolah-olah aku sedang sakit.
"Nov, aku gak bisa main hari ini sama kamu. Kepala aku pusing nih dan badan aku juga lemas. Kayaknya aku mau istirahat saja di rumah." Kataku, di buat-buat seperti orang sakit.
"Oh, gitu. Yaudah, kamu istirahat saja. Nanti aku sekali-kali jenguk kamu, ya." Jawab Novi.
"Iya, nov. Makasih. Hati-hati di jalan, ya." Ujarku sambil melambaikan tangan ke arah nya.
"Iya." Jawabnya.
Akting ku berhasil dan akhirnya aku bisa terlepas darinya. Tapi itu tidak berlangsung lama. Menyebalkan! Kenapa dia cepat sekali datang ke rumahku? Belum 5 menit dia berjalan, dia sudah ada di depan rumahku.
Aku pun menjalankan drama kedua, yaitu pura-pura tertidur. Dia di suruh masuk oleh ibuku, menunggu di ruang tamu. Ibu mengecek ku ke dalam kamar dan melihatku sedang tidur.
"Novi, Hani sedang tidur. Mau ibu bangunin atau gimana?" Kata ibuku.
"Oh, tidak usah, bu. Biarkan saja dia istirahat. Saya pulang dulu ke rumah. Sampaikan salamku pada Hani saja, bu." Jawabnya.
"Baiklah. Hati-hati di jalan ya, nak."
"Iya, bu"
Novi pun pergi dan meninggalkan rumahku. Aku merasa bahagia. Aku memikirkan sesuatu yg benar-benar akan membuat Novi, sahabatku, pergi untuk selamanya. Dimana tidak ada seorang pun yang bisa menemukannya. Maka dari itu, aku membuat sebuah rencana. Ini adalah rencana yg sudah lama aku rencanakan.
Rencananya adalah...
KAMU SEDANG MEMBACA
CeRpeN HoRRoR
TerrorCerita pendek horor singkat,, namun membuat seseorang yg membacanya bermimpi buruk?!