3

6.1K 602 6
                                    


Jangan lupa vote dan comment!!!

Happy reading...
.
.
.
.
.

Shanghai, China.

"Hah.. hah...!"

Nafas Doyoung tersengal-sengal setelah pelepasannya sama seperti halnya pria asing yang mengungkung- nya, yang juga menembakkan benihnya di dalam tubuhnya. Pria itu mengeluarkan miliknya dari hole Doyoung dan berbaring disamping- nya.

Merasa pria disampingnya sudah tertidur, Doyoung mendudukkan dirinya di tepi ranjang sembari meringis menahan rasa perih dan sakit dibagian belakang tubuhnya. Saat akan melangkah tangannya di tarik kasar oleh pria itu, alhasil tubuh Doyoung langsung limbung ke ranjang dan kembali terjebak dalam kungkungan pria asing itu.

Tanpa aba-aba bibir Doyoung langsung disambar dengan brutal, untuk kesekian kalinya air matanya kembali mengalir. Doyoung hanya bisa pasrah tubuhnya sangat lelah untuk berontak.

.
.
.

Sinar matahari yang menembus jendela membuat Doyoung terbangun,ia merasakan seluruh badannya sakit, belum lagi bagian belakangnya sangat perih dan tidak nyaman. Doyoung mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya,
tubuh Doyoung menegang saat ia teringat kejadian semalam dan menoleh kearah samping ranjang dimana seorang pria yang sudah merenggut keperjakaannya sedang tertidur membelakanginya.

Dengan hati- hati Doyoung turun dari ranjang, lalu mengambil pakaiannya yang berserak di lantai. Kemudian membawanya ke kamar mandi tanpa suara agar tidak membangunkan pria yang sedang tertidur itu, meskipun dengan langkah terseok-seok.

"Huh.. "

Doyoung menghela nafas lega setelah berhasil keluar dari club yang membawanya pada mimpi buruk, ia berjalan menuju mobilnya yang berada di parkiran. Doyoung yakin Ten tadi malam pulang menggunakan taksi, meskipun mabuk berat Ten masih bisa pulang sendiri dengan cara menyuruh bartender memesankan taksi untuknya.

.
.
.

"tuan Kim hanya kelelahan dan stress saja, oh iya.. ada satu kabar bahagia. Selamat tuan, tuan Kim sedang mengandung dan usia kandungannya sekitar enam minggu. Saya harap anda menjaganya dengan baik, karena usia kandungannya masih muda jadi sangat rentang keguguran."

Ucapan dokter yang baru saja ditemui nya membuat Ten terkejut, Doyoung sedang hamil tapi siapa ayah dari anak yang dikandung Doyoung.

Apa mungkin mantan kekasih Doyoung?

Tapi setahunya, Doyoung belum melakukan hal yang lebih jauh selain skinship dan cium pipi dengan mantan kekasihnya itu. Bahkan ciuman di bibir pun belum pernah.

Ten menatap Doyoung yang belum sadarkan diri di bangsal pasien, Ten menemukan Doyoung yang pingsan di kamar mandi. Awalnya Ten mendatangi rumah Doyoung yang tepat berada disebelah rumahnya untuk menumpang sarapan, karena ia malas memasak. Namun Ten malah menemukan Doyoung yang pingsan.

"Ten.. "

Panggil Doyoung lirih, Ten berjalan mendekat ke bangsal. Membantu Doyoung yang sedang berusaha untuk duduk.

"Berapa minggu?"

Ten terkejut dengan pertanyaan Doyoung, apakah Doyoung sudah mengetahui dirinya hamil.

"Doy.. k-kau---"

"Aku tidak bodoh dengan apa yang terjadi padaku akhir-akhir ini. Lagi pula, a-aku.. aku juga sudah membuktikan dugaanku mengguna-kan testpack. Dan hasil dari testpack itu menunjukkan garis dua, hiks!"

Tangis Doyoung pecah, Ten langsung memeluknya. Ten berusaha menenangkan Doyoung dengan mengusap-usap punggungnya dan kata-kata penenang, setelah Doyoung berhenti menangis dan tenang. Ten melontarkan pertanyaan pada Doyoung.

"Siapa Doy? Siapa ayah dari jabang bayi mu?"

"Aku tidak tahu Ten."

"Bagaimana bisa kau tidak tahu ayah anakmu sendiri?"

"Aku memang benar-benar tidak tahu, aku diperkosa Ten."

Deg



"Kau ingat dua bulan yang lalu, saat kau bertanya alasan mengapa aku meninggalkan mu di club hingga membuatmu pulang diantar taksi. Dan aku menjawab karena saat itu aku emosi, mengetahui mantan kekasihku mempermainkan ku hingga membuatku pulang duluan. Sebenarnya aku berbohong padamu, aku memang emosi pada mantan kekasihku. Saat aku akan turun ke lantai satu setelah memergoki mantan kekasihku, aku melihat seorang pria yang sepertinya sedang kesakitan karena dia berjalan sambil memegangi dinding dan sebelah tangannya yang bebas memegangi kepalanya. Aku berniat menolongnya, namun pria itu membawaku ke kamar yang berada di dekat tangga menuju lantai satu. Dan dia memperkosa ku."

Doyoung kembali menangis, dan Ten memeluknya lagi. Namun kali ini lebih erat, rasa bersalah yang sangat besar pada Doyoung. Membuatnya menitikkan air matanya, ia tidak tahu kalau Doyoung mengalami hal buruk dan itu karenanya.

"Doy, apa kau masih ingat wajah orang yang memperkosa mu?"

"Aku tidak ingat Ten, bahkan wajah orang itu pun tidak terlalu jelas karena minimnya penerangan saat itu. Yang aku ingat pria itu mempunyai tato, dipunggung kanan-nya."

"Apa kamu akan mempertahankan nya yang baru berusia enam minggu ini?"


"Enam minggu?"


"Ya, dia yang sedang berlindung di dalam perutmu ini berusia enam minggu."

Ten mengusap perut Doyoung yang sedikit membuncit, ada perasaan hangat yang menyelimuti Doyoung.
Ia menyentuh perutnya sendiri, Doyoung memejamkan matanya memikirkan keputusan apa yang akan diambil olehnya. Kemudian membuka matanya, menghela nafas meyakin-kan keputusan yang diambilnya.


"Aku akan mempertahankan nya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

                               TBC

Sorry banget gw baru update 🙏🙏

Oh iya.. di cerita ini male pregnant itu adalah hal yang lazim.

Makanya Ten nggak kaget waktu tau Doyoung bisa hamil, dan dia malah kaget Doyoung hamil sama siapa.

My Ceo, My Twin's Daddy [JaeDo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang