Terlalu sering di kecewakan hingga percaya saja sulit rasanya.
__________________________________________HAPPY READING!
Pertama masuk sekolah Vina benar-benar sial. Sudah tadi malam nonton drakor selesainya jam 4 subuh itu pun dia langsung solat selesai itu tidur, ga lama kemudian Mommy Vina masuk dan langsung siram pakai air dingin, hp lowbat karna dari tadi malam ga ke cas, ban motor blue bocor, ga sarapan, udh gitu Ka Rey duluan ga berangkat bareng Dia yang ngajakin dia juga yang ninggalin batin Vina.
Rasanya pengen teriak, kesel, marah, laper menjadi satu. Dan kini gadis itu sedang menunggu angkutan umum lewat di depannya tapi sayang kini sudah jam 06.45 dan itu 15 menit lagi gerbang akan di tutup. Terpaksa deh ini dia harus lari sampai di gerbang komplek dan kali aja nemuin angkutan umum.
Ga lama kemudian lewat angkutan umum dan dia langsung masuk. Gerbang akan ditutup 5 menit lagi dan karna macet orang-orang mulai beraktivitas berlalu lalang. Akhirnya dia berlari ke sekolah lumayan jauh sekitar 500 meter dan itu pun ga ada seragam yang sama dipakainya.
Vina sudah di depan pintu pagar tapi kali ini Allah tidak mengabulkan doanya dan naas pintu gerbang sudah terkunci. Dia melihat Arloji di tangan kirinya yang berwarna hitam jam menunjukkan pukul 07.10.
"Pak bukain dong gerbangnya!" teriak Vina sambil gedor-gedor pagar yang menjul
"Udah jam berapa ini neng"
"jam 7 lewat 10"
"ya artinya neng kesiangan"
"Tinggal buka gemboknya terus geser nih gerbang pak!" Vina masih gedor-gedor gerbang.
"tetap gabisa neng saya takut sama Bu Tas"
"yaelah pak tinggal buka doang lagian gaada siapa-siapa"
"gabisa bener neng saya takut di pecat"
"yaudah lah" -Vina pasrah.
Baru jalan beberapa langkah dia langsung ingat satu hal dari kakanya "kamu kalo telat manjat pintu belakang di sana ada tangga di gudang belakang sekolah". Vina pun langsung lari ke arah belakang sekolah.
Tapi dia heran kenapa ada tangganya. Mungkin ada siswa yang bolos juga kali ya. yaudah lah ga perlu mikir panjang-panjang lagi langsung naik dan hap! dia pun jatuh dengan ketinggian 2 meter.
Tapi ko empuk gitu yaa bukannya tanah keras? batin Vina.
Pas dia liat ada orang di tindih olehnya orang itu menatapnya tajam. Segera Vina pun berdiri.
"eh Sorry gue ga liat soalnya" Vina hanya menampilkan gigi yang berderet cantik itu ditambah lagi gigi putihnya.
Cowo di depannya itu terperangah melihat senyum cengengesan di depan cowo itu tanpa dosa.
"Hello?! lo bisa liat gue ga?" tanya Vina sambil menggoyang-goyangkan lengan lelaki itu.
"Ehh...ya masih bisa liat lah lo kira gue buta?!" tanya cowo itu dengan sarkastik.
"ya kali aja gitu hehe" sambil tersenyum cengengesan.
"Emang lo gak liat ada orang di bawah lo gitu?" tanya cowo itu.
"Ya enggak sih gua langsung turun aja gitu" -Vina pun memasang wajah tanpa dosa(watados)nya.
"Yang seharusnya itu lo, lo buta ya?!"tanya cowo itu.
"Ehhh sembarangan kalo ngomong! mata gue yang indah dan badai ini dikira buta mata lo kali buta! harusnya lo pergi ke dokter mata malah bukan sekolah!!" jawab Vina panjang lebar dengan muka yang memerah menahan amarah.
"bodo amat-bodo amat terserah lo! gue tanya ngapain lo ke belakang sekolah?!" tanya balik cowo itu.
"Mau ngapain terserah gue dong! ga usah kepo!"
"Wahh mau bolos lo yaaa?!" tanya cowo itu dengan selidiki.
"Emm itu anu-" Vina pun gelagapan.
"Anu apa?" selidik cowo itu.
"Benerkan bolos lo?!" cowo itu memotong pembicaraan Vina
"Gue bukan bolos tapi telat enak aja lo bilang gue bolos!" jawab Vina
"ya sama aja!"
"Beda!!"
"Sama!!" balas cowo itu dengan tatapan sinis.
"Beda!!"
"Sama!!" cowo itu tetap kekuh pendirian.
nih cowok ko mulutnya kaya cewek ya, ngerocos mulu tuh mulut ga ngalah apa sama cewe! batin Vina dengan tatapan tajam.
"tapi keliatannya lo juga bolos nihh?" tanya Vina penuh selidik.
"Enak aja gue itu telat beda sama lo yang mau bolos!"
"ehh kampang! gua bilang telat bukan bolos!"
"alah alasan aja lu!"
"Terserah intinya gua telat bukan bolos!"
"udh bolos nimpa badan orang lagi lo kira badan lo ga berat gitu?!" jawab cowo itu berbohong, sambil bersihin baju yang kotor kena tanah.
"gua telat bukan bolos! mata lo bener-bener harus ke cek ke dokter nih! lo ga liat body gua goals begini di kata gendut!"
"yang bilang lo gendut siapa?!" tanya cowo itu.
"ya ga-"
"Kalian berdua jangan pada ribut disini!!" teriak cowo baru datang dengan almet OSIS di punggungnya.
"Yaudah ayo kita cari tempat laen aja buat ribut, di sini kan gaboleh" ajak cowo itu sambil menggandeng tangan Vina.
"Ehh lo ga usah modus yee! segala pegang-pegang tangan gue lagi!" Vina sambil menarik tangan kanannya yang di pegang cowo tadi.
"Ga usah ge-er gua ngajakin lo buat lanjutin ributnya!" Jawab cowo itu tampang watados.
"yaudah lo-"
"Udahhh stoppp!! stopp!!!" teriak cowo beralmet yang sudah pusing dengan dua orang manusia ribut terus.
Mereka berdua pun diam tetapi masih melirik tajam.
"Kalian berdua ikut saya ke ruang BK!!"
"tap-"
Baru saja cowo itu ingin mengeluarkan suara tetapi suara lain yang menghentingkannya.
"TIDAK ADA BANTAHAN!!!" teriak cowo beralmet yang kata Ka Rey sih ketua osis SMA AA(Angkasa Alexander) namanya RIONADR STEVEN.
Liat sih ka Rey udah ngomongnya doang pengen ngajakin bareng tapi apa hah! gue pulang gue cincang-cincang tuh daging terus gue jual biar gue dapet duit banyak. gumam Vina dengan segala umpatan dan bintang di ragunan pun di bawa-bawa.
Cowo itu mendengar umpatan kasar dari mulut cewe sampingnya itu dasar cewe bar-bar ga ada halus-halusnya nih cewe sama gua, biasanya juga cewe-cewe terpesona sama ke gantengan gue lah ini malah bikin gua naik darah batin cowo itu.
.
.
.
TBC
21 februari 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvina
Fanfiction[FIKSI - TEENFICTION - HUMOR] HIGHRANK: #106 ketuaosis #368 mostwanted #74 ketuaosis "Tau ga persamaan lo sama pare?" tanya Alan. "Gatau" jawab Vina. "Sama-sama paitt" Alan berlalu pergi meninggalkan Vina sebelum badan dia terkena tonjokan dari kuli...