jangan lupa hujatannya, kakak-kakak🥰
🌅🌅🌅
Dengan wajah penuh percaya diri dan memasang tampang cool, Laskar memasuki sekolah ditemani dengan Lyra. Cowok itu sedari tadi menahan senyumnya, lantaran banyak sekali siswi-siswi yang curi-curi pandang, bahkan ada yang menatap Laskar secara terang-terangan.
Laskar merapatkan dirinya ke arah Lyra, kemudian berbisik, "Bunda, Laskar seganteng itu, ya, sampai cewek-cewek pada ngelihatin Laskar?"
Lyra menyikut lengan anak semata wayangnya itu. "Diam kamu," ucapnya sembari memasang wajah kesal. Bagaimana bisa ia memiliki anak sepercaya diri Laskar?
Mereka akhirnya sampai di ruang guru. Ya, hari ini Laskar pindah ke sekolah barunya, sekolah yang sama dengan Senja.
"Permisi," ucap Lyra sembari membuka pintu ruangan tersebut.
"Ah, Bu Lyra, ya? Silakan masuk, Bu," ucap seorang pria paruh baya.
Sesuai perintah, Lyra memasuki ruangan tersebut diikuti Laskar di belakangnya.
"Jadi, ini anak Ibu yang akan sekolah di sini?" tanya Pak Hydra, wali kelas sebelas MIPA tiga.
Lyra mengangguk. "Benar, Pak. Ini anak saya, namanya Laskar Auriga," jawabnya.
Laskar segera menyalami wali kelas barunya, kemudian berkata, "Kumisnya keren, Pak."
Pak Hydra hanya tertawa, sementara Lyra rasanya ingin sekali menjual Laskar karena anak itu sangat membuatnya malu.
Setelah sedikit berbincang-bincang, Laskar akhirnya di antar menuju kelas baruhya oleh Pak Hydra yang diikuti oleh Lyra.
"Jangan buat ulah kamu!" perintah Lyra yang dibalas dengan anggukan oleh Laskar.
Lyra kemudian pergi meninggalkan kelas Laskar sementara anaknya itu memasuki kelas bersama dengan Pak Hydra.
Kelas yang tadinya ramai, seketika hening akibat kehadiran Laskar dan Pak Hydra. Keduanya kini berdiri di depan papan tulis dengan Laskar yang sedang mengedarkan pandangannya, mencari seseorang yang ia anggap sebagai penyelamat hidup lantaran sudah membuang hal yang paling Laskar benci.
Senyuman merekah di bibir Laskar ketika ia berhasil menemukan sang penyelamat--Senja--yang kini sedang memberi tatapan peringatan kepada Laskar supaya pria tengil itu tidak berbuat ulah.
Betapa bahagianya hati Laskar dapat sekelas dengan sang penyelamat. Akan ia pastikan, sehabis pulang sekolah, ia akan memaksa ayahnya untuk membuat syukuran besar-besaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy [Proses Revisi]
Teen Fiction"Bisa nggak, sih? Sehari aja lo nggak bikin gue kesal?" - Senja Andromeda. "Jika napas adalah rutinitas, maka ngejahilin lo adalah prioritas." - Laskar Auriga. ***** Larkar Auriga, bad boy yang takut dengan kecoa dan memiliki hobi mengganggu hidup s...